(30) Kalau Begitu, Besok Aku Akan Melancarkan Rencana Pertama.

60 18 93
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: delusi

~Twin Secret~

Aku berjalan menuju loker sambil menulikan pendengaran. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali orang-orang menatapku tajam dan berbisik-bisik di belakang. Yap, orang-orang ini masih berpikir bahwa akulah penyebab pertunangan Dream Couple (ah, nama ini lagi) dibatalkan.

Sudah beberapa hari berlalu sejak berita pertunganan dibatalkan tersebar. Kalau aku mengingat-ingat lagi kejadian dua hari lalu saat gosip menjadi pihak ketiga meledak, rasanya kepalaku terasa sakit.

Ada seorang siswi yang mendatangi kelas dan terlihat seperti akan menghajarku. Kupikir dia dari olahraga gulat atau sesuatu. Kalau saja Tojiro-kun tidak melerai, bisa-bisa aku akan kehilangan muka secara harfiah.

"Ini semua gara-gara kau! Jangan sok polos setelah merusak hubungan orang lain!"

Sok polos apanya? Aku saja tidak tahu menahu! Seram sekali! Siapa sangka Kazuhiro dan Tachibana punya penggemar berat begini. Setelah beberapa orang menahan gadis itu, dia mulai menangis tersedu-sedu karena menyayangkan pertunangan yang batal.

Astaga! Orang-orang ini sangat tidak masuk akal!

Pesan dari Tachibana yang berkata bahwa dia akan membereskan gosip ini dengan cepat cukup membuatku lega. Setelah mendapat konfirmasi dari dua orang yang bersangkutan, barulah tatapan benci sebelumnya berubah. Namun, tetap saja masih ada yang curiga!

Alhasil, dua hari ini, aku hanya bisa makan siang sendiri. Sudah lama aku tidak bertemu Tachibana. Selama ini, paling tidak kami akan bertemu enam hari dalam seminggu. Orang-orang di kelas tidak punya wajah semenarik Tachibana. Kira-kira hari ini model rambut Tachibana akan seperti apa, ya?

"Bumi ke Tora. Bumi ke Tora. Apa tersambung?"

Suara datar dan monoton itu membuatku kembali ke dunia nyata. Saat menoleh, ada wajah dingin Kazuhiro. Tunggu, apa Kazuhiro baru saja berbicara dengan kode seperti anak-anak dengan muka sedatar itu? Aku jadi tidak tahu harus berekspresi apa.

"Ahaha, kenapa?" Aku memaksa senyum, mengelap keringat di pipi dengan handuk setengah basah.

Di saat aku tidak bisa bertemu Tachibana setiap hari, justru Kazuhiro selalu datang. Seperti sekarang ini, kami sedang beristrahat lima belas menit. Kazuhiro lagi-lagi sudah menunggu. Meskipun rasanya aneh tanpa Tachibana, aku rasa ini bagus agar kami makin tidak canggung satu sama lain. Kami duduk di bangku panjang bersama.

"Tentang gosip yang beredar, abaikan saja." Kazuhiro menatap kedua tangan yang ia letakkan di atas paha. "Aku tidak tahu apa Kurumi sudah bilang, tetapi masalah yang terjadi di perusahaan memang lebih ... rumit."

Menyadari pembicaraannya cukup serius, aku beringsut mendekat dan sedikit menunduk agar bisa dengar lebih jelas.

Akan tetapi, Kazuhiro langsung menoleh. "Ngapain?"

"Ah, supaya terdengar lebih jelas?"

"Jangan terlalu dekat. Panas dan bau." Kazuhiro menggeser duduknya sedikit dan perkataan itu seolah menusukku sampai ke ujung tulang.

Aku hanya bisa memberengut dan bergeser menjauh. Memang siapa juga yang mau dekat-dekat dengannya? Orang yang baru olahraga tentu saja panas dan bau! Memang keringat itu parfum apa?

"Nanti saja kuceritakan di mobil."

Mulutku berkedut. Kazuhiro ini, sudah memancing rasa penasaran lalu seenaknya menggantungku seperti ini!

Twin SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang