(17) Kazu-kun Membisu Mendengarnya

45 24 56
                                    

Tachibana Kurumi

Kata kunci: lantunan

~Twin Secret~

Aku keluar dari mobil dengan perlahan, lalu menatap gedung Kelas Atlet yang bentuknya identik dengan gedungku, tetapi memancarkan aura yang jauh berbeda. 

Suasana masih sangat sepi. Saat aku melihat sekitar, tidak ada murid sama sekali. Samar-samar, aku bisa mendengar suara tim sepak bola dan bisbol yang sedang latihan, tetapi letak lapangan mereka jauh.

Alasanku datang kemari pagi ini adalah Tora-kun. Hari Minggu adalah ulang tahun Tora-kun, dan aku tahu betul kejadian kemarin benar-benar membuatnya terpukul. Sejujurnya, aku tidak pernah punya benda yang benar-benar aku anggap berharga, jadi aku tidak mengerti perasaan Tora-kun yang sangat sedih karena sepatunya rusak.

"Tora-kun! Ada apa?" Aku tidak peduli kalau aku masuk ke ruang ganti pria, karena Tora-kun yang sama sekali tidak mengeluarkan suara sejak masuk ke dalam membuatku khawatir. Kazu-kun juga ikut masuk.

Kami menemukan Tora-kun memegang dua buah benda yang terlihat seperti sepatu, tetapi kondisinya sudah rusak parah, dikoyak dan dicabik, hingga dalam sekali lihat siapa pun akan sulit menyadari kalau itu adalah sepasang sepatu.

"Sepatuku." Suara Tora-kun terdengar bergetar.

Kazu-kun maju dan mengambil salah satu sepatu di tangan Tora-kun sebelum Tora-kun sempat merespons, wajahnya datar tanpa ekspresi. "Sudahlah, ini hanya sepatu."

Tora-kun merebut sepatu itu kasar, matanya merah menatap Kazu-kun, dan aku sudah bersiap untuk melerai jika mereka bertengkar atau beradu argumen. Akan tetapi, Tora-kun tidak berkata apa-apa, dan memasukkan sepatu itu ke dalam tasnya.

Tora-kun berjalan ke luar, melewati kami berdua.

"Tora-kun," panggilku agak panik, tetapi aku berhenti saat melihat secarik kertas di lantai. Aku pun memungutnya. Rasa amarah menjalar di hati dan aku langsung meremas kertas itu. "Tora-kun!" Aku mengembuskan napas lega saat Tora-kun berhenti.

"Ini memang hanya sepatu. Ayo kita kembali."

Rasanya agak kesal karena Kazu-kun berkata seperti itu. Dia benar-benar hanya bisa bertingkah seperti pangeran pada para gadis saja, tapi sebenarnya dia sangat buruk dalam menunjukkan perasaan asli.

Itu kejadian kemarin sore.

Aku mulai melangkah menuju gedung dengan santai, berharap kejutanku bisa menghibur Tora-kun nantinya.

"Eh?" Saat aku baru saja memasuki kawasan loker, aku melihat sosok tinggi yang tidak asing berdiri di depan salah satu loker. "Kazu-kun?"

Kazu-kun sedikit tersentak, dia buru-buru menutup pintu loker yang ia pegang saat aku berjalan mendekat. "Kurumi? Kenapa ke sini?"

"Kazu-kun sendiri sedang apa?" Minggu ini, aku sama sekali tidak pergi ke sekolah dengan Kazu-kun. Dia menolak karena ingin datang lebih cepat atau sedikit sibuk. Ini bukan pertama kalinya Kazu-kun sibuk sampai-sampai kami tidak bisa pergi sekolah bareng, tetapi aku tak menyangka akan menemukannya di sini. "Uhm? Ini kan loker Tora-kun?"

"Memang." Kazu-kun berdehem, lalu mengangguk sambil memasukkan tangannya ke saku. Gestur yang biasa dia lakukan kalau sedang gugup. "Aku ke sini untuk mengecek apa ada trik lain yang dilakukan pelaku."

Aku ikut mengangguk, sambil memperhatikan loker di sini. Berbeda dengan loker Kelas Artis yang dilengkapi kunci sidik jari, loker di sini tidak memakai kunci. Sepertinya akomodasi Kelas Atlet fokus ke hal yang lain. "Jadi, apa ada sesuatu?"

Twin SecretWhere stories live. Discover now