(12) Begini Ya, Rasanya Punya Teman.

80 24 82
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: isolasi

~Twin Secret~

Kakiku tidak berhenti berlari, menembus angin malam yang terasa lebih dingin dari biasanya. Teringat olehku lagi bagaimana Taro dan Mayumi menangis. Mereka pasti takut. Kakak macam apa yang membuat adiknya ketakutan sampai menangis?

Langkahku memelan dan kini tertatih. Bodoh. Aku sangat bodoh. Kupikir aku sudah bisa mengatur emosi, tetapi nyatanya tidak. Aku sangat sangat bodoh.

Capek, aku pun mengelap keringat sambil melihat ke sekitar, sebelum membatu.

Gawat.

"Ini ... di mana?"

Tadi aku berlari terlalu cepat dan tanpa arah, dan sekarang berakhir di lingkungan yang tidak kukenali sama sekali. Ponselku ada di dalam tas, begitu pula dengan dompetku. Singkat kata, aku hanya bawa badan dan baju yang melekat di tubuh.

Menyadari betapa bodoh dan menyedihkannya keadaanku sekarang, entah kenapa aku justru tertawa. Aku malang sekali. Padahal, aku tidak tahu dosa apa yang sudah kulakukan sampai dibenci satu sekolah. Tapi hanya karena aku marah-marah sampai membuat adik-adikku menangis, aku sudah dapat karma dengan tersesat?

Minami pasti khawatir sekali. Begitu pula dengan Ibu. Kenapa aku ini hanya menyusahkan saja?

Aku ingat Minami pernah bilang, kalau tersesat sebaiknya bertahan di satu titik dan tidak berpindah sampai ditemukan. Tapi, entah kenapa aku belum berniat untuk pulang sekarang. Biar saja, nanti aku akan cari taksi atau apa pun. Mereka pasti tahu apartemenku ada di mana.

Sekarang aku sedang duduk di dalam terowongan sebuah perosotan besar. Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak di sini dan memikirkan semuanya. Di sini sepi dan tidak banyak suara. Lebih menenangkan.

Saat tadi melewati beberapa rumah, aku bisa mencium aroma masakan dari jendela yang terbuka, sangat menggoda. Sekarang perutku lapar. Aku mau kari tiga hari Ibu.

Tersesat dan kelaparan. Sengsaranya aku.

Perlahan, pikiranku kembali pada kejadian dua hari ini. Mulai dari kotak yang tiba-tiba muncul, lalu berita yang membuatku serasa diisolasi dari semua orang. Aku tidak mengerti, apa sejak awal tujuan Kazuhiro dan Tachibana mengirim paket itu karena mereka ingin menghancurkan reputasiku? Apa sejak awal mereka bilang ingin berteman karena ingin balas dendam karena aku tahu rahasia mereka? Atau mereka hanya menganggap ini semua menyenangkan dan sedang bermain-main?

Dan di sini aku hampir menganggap mereka benar-benar teman.

Kalau ternyata artikel itu memang dibuat oleh mereka ....

"Fanboy dan otaku yang kotor, huh? Bukankah itu sama sajak dengan mengejek diri sendiri?" Aku mendengkus, setelahnya kembali terdiam.

Padahal aku sudah jadi teman mereka. Aku terpaksa jadi teman mereka supaya mereka tidak membuat artikel hoaks lagi seperti waktu itu, tapi apa ini? Mereka semua ingkar janji!

Mendadak, aku teringat lagi apa yang kukatakan pada mereka.

"Tidak bisa, Kazuhiro. Kalian pikir sudah berapa lama aku menahan ini? Kalau sejak awal kalian hanya menjadikanku bahan olok-olok, aku tak peduli lagi kalian mau membuat hidupku menderita atau apa, enyah saja dari hidupku!"

"Kalau Kazuhiro benar-benar marah, sepertinya aku bakal tamat." Lagi, aku menertawakan diriku yang menyedihkan. Minami bilang, teman itu saling mengandalkan. Kalaupun artikel itu bukan dari mereka, buktinya mereka tidak melakukan apa-apa untuk membelaku, 'kan?

Twin SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang