(15) Aku Juga Akan Sedia Payung Mulai Besok.

71 23 83
                                    

Mikazuki Tora

Kata kunci: partikel

~Twin Secret~

Tes tes tes

Aku menatap air yang menetes-netes dari celah loker tanpa ekspresi. Warnanya cokelat keruh dan terlihat mencurigakan. Tapi, meskpun aku tidak tahu itu apa, bau menyengat yang menguar membuat tak ada yang berani berada dalam jarak dua meter dariku.

Hari ini aku pergi sekolah sendiri. Setelah membicarakannya semalam lewat grup. Kazuhiro bilang dia ingin bawa mobil untuk minggu ini karena jadwalnya sedikit lebih padat. Jadi dia ingin menghindari kelelahan. Meskipun Kazuhiro tidak melarang Tachibana untuk pergi bersamaku, aku tetap meminta Tachibana untuk tidak datang.

Saat tiba di sekolah, beginilah keadaan lokerku.

Aku tidak tahu air apa yang dipakai untuk merendam sepatuku, tetapi baunya sungguh busuk dan menusuk. Untung saja aku membawa kantong plastik kosong, atau orang-orang akan semakin melotot padaku karena menjenjeng sepatu basah dan bau.

"Maafkan aku karena terlambat, Sensei."

"Hari ini Sensei maafkan, tetapi tidak ada lain kali untukmu, Mikazuki."

"Baik, Sensei."

Selama setengah jam aku berusaha mencuci dan menghilangkan bau dari sepatu, tetapi sia-sia. Alhasil, aku terlambat masuk kelas. Untuk saja suasana hati Kobayashi Sensei sedang baik.

"Sepatumu kena lagi?" bisik Tojiro-kun saat dia melihat kantong yang kubawa dan menyadari sandal cadangan UKS yang sedang kupakai. Bahkan Kobayashi Sensei luput melihat perubahan sepatu dalam ruanganku.

Aku hanya mengangguk, meletakkan sepatu di jendela saat Sensei tidak melihat. Baunya masih bisa tercium, tetapi setidaknya tidak begitu jelas karena ada angin yang masuk lewat jendela.

"Masih bau." Keningku mengernyit setelah mengecek sepasang sepatu yang sudah kering. Bel makan siang baru saja berbunyi dan kelas nyaris kosong. Aku berniat pergi ke atap dengan sepatu dalam ruangan, tetapi baunya membuat selera makan hilang.

Akhirnya, aku memutuskan untuk tetap memakai sandal cadangan ke atap gedung Kelas Artis. Semoga saja dua orang itu tidak sadar.

"Sejak kapan sepatu dalam ruangan sekolah kita ganti?"

Mulutku berkedut. Baru saja aku menutup pintu di belakangku, Tachibana langsung menyorot sandal slip-on yang kupakai. Di pahanya ada sebuah majalah manga yang terbuka.

"Kurasa itu yang cadangan," jawab Kazuhiro yang mencabut salah satu earpod merahnya. "Ada apa?" Tatapan Kazuhiro sulit diartikan, tetapi aku tidak melhat kilat bercanda di sana.

"Kalian ini, aku baru sampai langsung diserang pertanyaan."

Sepertinya Tachibana ataupun Kazuhiro benar-benar penasaran, karena sampai aku duduk dan mulai membuka kotak bekal, mereka hanya menatapku tanpa suara. Faktanya, memakai sandal cadangan memang kasus yang sangat jarang terjadi, apalagi sepatu dalam ruangan Tokyo High punya kualitas yang tinggi juga tahan air.

Bisa bayangkan seberapa bau cairan yang merendam sepatuku sampai-sampai baunya masih menempel.

"Kupikir ... ada seseorang yang menggangguku."

Aku pernah dengar dari Minami, teman itu adalah mereka yang menemani saat keluarga tidak bisa. Kejadian ini tidak mungkin aku ceritakan pada siapa pun di keluargaku. Jadi, kupikir akan baik-baik saja jika aku berbagi pada mereka berdua

Twin SecretWhere stories live. Discover now