PROLOG

198K 6.3K 244
                                    

tak ada pilihan!!!
semuanya menyakitkan.
bertahan atau pergi?
nyatanya aku telah kehilangan:)

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

"Sya"

"Apaan?" tanya Keisya dengan tatapan yang fokus kearah papantulis dan menyalin tulisan kebukunya.

"Gimana sih caranya lo bisa LDR udah satu tahun?" tanya Rena sambil menghadap ke arah Keisya yang sedang fokus menulis.

Padahal sudah waktunya pulang tapi Keisya masih saja sibuk menulis, teman-teman sekelasnya pun sudah pada pulang.

Hanya tinggal beberapa teman kelas saja yang sedang piket.

"Lo apaan sih gue kan cuma beda sekolah disebut ldr" kata Keisya tak mengerti dengan sahabat satunya itu.

"Ish gue serius" kata Rena kesal.

Keisya menghela nafas lalu menghadap kearah Rena "Rena ku sayang lo kenapa sih?" tanya Keisya gemas.

"Ya, enggak sih. Mau tau aja, lo tau gue juga beda sekolah tapi jarang banget komunikasi" kata Rena lelah.

"Lo curhat?" tanya Keisya terdengar menyebalkan.

"Untung lo sahabat gue sya" kata Rena berusaha menahan emosinya.

"Bercanda, kenapa sih Ren?" tanya Keisya sekali lagi.

"Gue iri tau liat hubungan lo" kata Rena sambil cemberut.

"Ya udah sih syukuri yang ada, lagian hubungan lo sama Angga yang penting baik-baik aja" kata Keisya.

"Iya juga sih" kata Rena membenarkan.

"Sya ayo" teriak Dita didepan pintu.

"Bentar dikit lagi nih nanggung" kata Keisya lalu mempercepat acara menulisnya.

"Kebiasaan banget sih Sya" kata Senja yang datang bersama Dita. Mereka tidak satu kelas dengan Keisya. Tapi mereka berempat tetap bersahabat.

"Iya ini udah ko" kata Keisya lalu menyimpan alat belajarnya kedalam tas.

Setelah semuanya dipastikan tidak ada yang tertinggal mereka mulai meninggalkan kelas yang tinggal beberapa siswa yang sedang piket.

"Noh Ren dijemput Angga" kata Keisya saat melihat kearah gerbang.

Rena hanya tersenyum "Lo pada nunggu doi dulu gak?"

"Iya gue bareng Aldi" kata Dita sambil terus mencari keberadaan kekasihnya yang kebetulan satu sekolah.

Berbeda dengan Keisya dan Rena yang berpacaran dengan yang berbeda sekolah.

Untuk Senja dia jomblo, padahal banyak yang mendekati Senja. Tapi, Senja selalu menolak. Membuat sahabat-sahabatnya pusing.

"Gue gak perlu nanya Senja kan?" Tanya Rena sambil terkekeh.

"Gue mulu" kata Senja mendelik.

"Sya lo gimana?" Tanya Rena.

"Gue bareng sama Senja"

"Loh gak bareng Dito?" Tanya Dita heran.

"Engga katanya ada ekskul tambahan hari ini" kata Keisya dan terdengar nada kecewa. "Ya udah lo pada buruan sana samperin doi" lanjut Keisya.

"Ya udah kita duluan ya" kata Dita saat melihat Aldi sudah menunggunya didepan pos satpam diatas motornya.

"Bye bye" kata Dita dan Rena berbarengan dan melangkah menjauh dari Keisya dan Senja.

"Lo ada masalah sama Dito?" Tanya Senja dengan wajah serius.

"Gak ada"

"Trus kenapa tuh muka?"

"Gapapa, udah ah yu balik. Bokap lo udah nunggu tuh" kata Keisya sambil menatap mobil yang terparkir didepan sekolah.

Tanpa menunggu jawaban Senja, Keisya langsung berjalan begitu saja. Sebenarnya Keisya menghindar dari pertanyaan-pertanyaan yang akan Senja tanyakan.

Keisya tau manusia tipe Senja ini yang selalu bertanya apabila jawabannya belum puas.

Sedangkan Senja hanya menggeleng saat menatap Keisya yang sudah jauh didepannya.

☁☁☁
Terimakasih telah membaca.

FebiyollaFn

26.6.20

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang