TUJUH BELAS [BERDAMAI?]

50.4K 3.1K 377
                                    

Tugas ku mencintaimu telah berakhir. Kini tugas ku melupakanmu.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Sedari tadi hanya orangtua Keisya yang mengobrol dengan sesekali bertanya kepada Keisya dan Dito yang menjawab seadanya. Tidak seperti biasanya mereka begini.aa

Rani dan Kenan saling tatap dan melempar kode yang membuat Keisya mengerinyit melihatnya.

"Ekhem" dehem Kenan memecahkan keheningan dan kecanggungan yang ada. "Kalian harus obrolkan masalah kalian sampai tuntah, Ayah dan Bunda akan berbicara dengan dokter agar kamu bisa langsung pulang" lanjutnya.

"Iya Yah" jawab Keisya

"Tante titip Keisya ya Dit" kata Rani lalu bangkit mengandeng lengan suaminya.

"Siap tante" kata Dito yakin.

Setelah iyu Rani dan Kenan meninggalkan Keisya dan Dito berdua dengan keheningan.

Keisya memalingkan wajahnya kearah jendela yang ada diruangan itu.

Dito berjalan mendekat kearah Keisya, dan duduk dikursi samping bankar. Lalu matanya menatap kearah jendela dimana Keisya juga menatap kearah sana.

"Gue minta maaf" hanya dengan menucapkan kalimat itu saja rasa berat untuk Dito.

Keisya yang mendengar perkataan Dito langsung menatap Dito yang sedang menatap kearah jendela, lalu tiba-tiba matanya menatap kearah Keisya.

Hanya beberapa detik mereka saling tatap hingga Keisya memalingkan wajahnya kearah lain.

"Kenapa Senja sih To" kata Keisya lirih.

"Gue bener-bener minta maaf, gue gak tau kenapa gue bisa seberengsek ini. Awalnya gue mikir kalo rasa ini cuma sebatas pelampiasan disaat gue bosen. Tapi sekar--"

"Stop To,,, gue gak sekuat itu buat mendenger semua perkataan lo" kata Keisya dengan canggung saat menggunakan kata gue-lo.

"Gue minta maaf"

"Gue bosen denger kata maaf terus" kata Keisya berusaha agar melupakan kejadian kemarin walaupun tidak bisa.

Setidaknya untuk saat ini mereka bisa berteman. Itu saja hanya teman, karena Keisya tau ada kobar lain yang lebih tak menginginkan Keisya dan Dito putus.

Contohnya kedua orang tua mereka, terutama Eyang. Keisya gak mau buat Eyang kecewa ditambah Eyang sedang sakit.

"Thanks ya Sya" kata Dito lalu tersenyum lega saat tak ada lagi getaran kekecewaan pada perkataan Keisya.

"Kita masih bisa jadi teman kan to?"

"Sya gue udah pernah bilang kita gak bisa kaya dulu lagi"

"To gue tau. Tapi, untuk saat ini aja sampe keadaan Eyang pulih. Lo lupa?"

Astaga, kenapa Dito bisa lupa bahwa Eyangnya sangat menyayangi Keisya. Bahkan Eyangnya sudah berharap Dito dan Keisya dapat bersama.

"Gue lupa. Sekarang gue sadar, kebrengsekan gue buat semua orang disekitar gue jadi korban" kata Dito dengan mata yang bersalah. Keisya dapat melihat itu.

"Lo gak perlu nyalahin diri lo sendiri To"

"Ini memang murni salah gue"

"Enggak To, karena gue udah bikin lo bosen. Gue salah saat gue gak ngerti saat posisi lo ingin dimengerti. Gue egois disini. Semua ini gak akan terjadi kalo gue gak egois" kata Keisya dengan air mata yang luruh.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now