LIMAPULUH SATU [SALING MENYAKITI]

40.1K 2.2K 243
                                    

Semuanya hanya akan saling menyakiti.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Sepulangnya sekolah Keisya, Fajri, Rena, Abra, Dita, Aldi dan teman-temannya Dito untuk berkumpul diwarung bi Ina. Dan membicarakan solusi untuk masalah ini.

Mereka sudah berkumpul melingkar seperti sedang rapat.

"Gue dapet info lagi. Ternyata diantara kita gak ada yang sekelas sama dia" kata Angga membuka percakapan.

"Ya udahlah ngapain ribet-ribet ngurusin dia" sinis Dita tak suka.

"Bukannya dia sahabat lo?" Tanya Revan balik.

"Dulu iya sekarang engga" kata Dita

"Lagi seneng aja lo sama dia, jelek-jelekin Keisya. Baru kaya gini aja baru mikir" desis Dimas membuat Dita nenatapnya tajam.

"Udah jangan dibahas lagi. Balik ketopik" potong Keisya menjadi penengah.

Dan yang lainnya menganggukan kepalanya setuju.

"Kira-kira resiko terbesar Senja sekolah disana tuh apa?" Tanya Rena mulai mengganti topik.

"Yang pasti dia bakal kena bully, dan seperti tujuan yang awal Senja bakalan kena hukuman sosial. Dimana semua orang disekitar dia bakalan menyinyir. Lo pada ngerti gimana" kata Savik diangguki yang lain.

"Dan kita gak bisa berbuat apa-apa" tambah Dizan.

"Ya udah gini aja. Kita biarkan Senja sampai dimana dititik terendahnya, bagaimana pun dia salah. Gue emang sahabatnya tapi gue mau biarkan Senja berubah dengan ini mungkin caranya. Hukuman sosial, selagi Senja mampu melewatinya kita biarkan. Kecuali Senja udah gak tahan mungkin kita akan melakukan sesuatu" kata Keisya memberikan saran.

"Gue setuju"

"Setuju"

"Setuju"

"Bener banget setuju gue"

"Masalah bu Rumi sama pak Asep gimana?" Tanya Dizan

"Aman, ya walaupun bukan di rumah gue. Tapi, mereka tetep kerja ditoko kue" kata Keisya.

"Sorry nih gue potong. Gue izin balik duluan gapapakan? Ada rapat osis dadakan" kata Aldi setelah menatap layar hpnya.

Keisya langsung menatap Fajri karena Fajri juga osis.

"Aku anterin kamu pulang dulu" kata Fajri yang mengerti tatapan Keisya.

"Gak usah, aku sama mereka aja gapapa" kata Keisya menolak karena tau pasti rapat osis penting.

"Seriusan? Aku anterin aja deh" kata Fajri yang masih ragu.

"Tenang bro, Keisya aman sama kita-kita. Urusan balik mah gampang motor banyak yang kosong" potong Wisnu.

Fajri menganggukan kepalanya, "Kabari aku kalo ada apa-apa"

"Iya" kata Keisya sambil menganggukan kepalanya.

"Kita-kita duluan balik" kata Abra sambil mengacungkan sebelah tangannya.

"Yo"

Aldi, Dita, Abra dan Fajri pun menjauh dari warung. Dan mulai meninggalkan warung dengan kendaraan masing-masing.

Keisya menatap kepergian Fajri setelah itu kembali menatap teman-temannya.

"Jadi, rek kamana yeuh?" Tanya Dhika menghilangkan keheningan setelah kepergian Fajri dan yang lainnya.
*(jadi, mau kemana nih?)

about us and him ✔️Where stories live. Discover now