ENAMPULUH DUA [MEMAAFKAN]

17.9K 1.4K 260
                                    

Memulai semuanya dengan memaafkan apa yang telah terjadi, mungkin itu adalah yang terbaik.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️


Reno hanya bisa mengantarkan Keisya sampai kedepan rumah saja. Reno tak bisa mampir atau masuk sebentar. Katanya masih ada kelas hari ini. Akhirnya Keisya membiarkan Reno pergi.

Keisya masuk kedalam rumah. Sebelum itu Keisya sempat heran ada mobil Bunda terparkir dihalaman karena biasanya masih ada ditoko kue.

"Bun udah pulang" teriak Keisya saat masuk kedalam rumah tanpa melihat ada siapa didalam.

"Sya salam dulu" tegur Rani.

Keisya menyengir, "Assalamualaikum bunda" kata Keisya lembut lalu mencium tangan Rani.

"Waalaikumsalam, dari mana aja? Ada yang nunggu kamu dari tadi" kata Rani lalu membawa Keisya keruang keluarga.

"Yang nunggu aku? Siapa bunda?" Tanya Keisya penasaran. Tidak mungkin Fajri apalagi Reno.

"Dia orangnya" kata Rani sambil menatap seseorang yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

Keisya terkejut saat mengetahui orang itu. Keisya menatap Bundanya tak mengerti. "Bunda?"

"Ayah, sama Bunda telah mengikhlaskan kejadian lalu. Sekarang giliran kamu menyelesaikan semuanya, temui dia bicarakan secara baik-baik" kata Rani menepuk bahu Keisya lalu berbalik meninggalkan Keisya.

"Bunda" panggil Keisya sambil menggelengkan kepala.

Rani hanya tersenyum menyakinkan Putri semata wayangnya itu lalu menganggukan kepalanya.

"Sya" panggil orang itu ragu saat melihat Keisya sudah ada didekatnya.

"Hai Ja" kata Keisya canggung lalu menghampiri Senja dan duduk dihadapannya.

Cukup lama hanya ada keheningan diantara mereka sampe Senja membuka suaranya.

"Lama ya kita gak bareng kaya gini" kata Senja.

Keisya hanya menjawab dengan anggukan kepala. Suasana kecanggungan diantara mereka terasa sangat kentara.

"Gue seneng bisa ketemu lo lagi. Gue kangen, boleh gue peluk lo?" Tanya Senja ragu.

Keisya langsung pindah duduk disebelah Senja dan menganggukan kepalanya lalu merentangkan tangannya.

Senja tersenyum langsung memeluk Keisya. Air mata Senja luruh begitu saja.

"Sya apa masih pantas saat gue minta maaf sama lo?" Tanya Senja dalam pelukan Keisya.

Keisya melepaskan pelukannya lalu menatap Senja.

Senja yang ditatap seperti itu pun menundukan kepalanya karena takut omongannya salah.

"Ja, gue udah lupain semuanya dan gue udah maafin lo sejak lama" kata Keisya tersenyum tulus.

"Makasih ya Sya" kata Senja terharu dan meneteskan kembali air matanya. Keisya langsung memeluk Senja kembali.

"Lo sekolah disana gapapa kan? Mereka jahat ya sama lo?" Tanya Keisya setelah melepaskan pelukannya.

Senja menggelengkan kepala, "Gue pantas dapetin itu semua"

"Lo gak pernah kasih pembelaan, padahal gue yakin semua yang terjadi pada Dito ketidak sengajaan"

"Gue gak mau mengingat apa yang telah terjadi, biarkan menjadi pembelajaran bagi gue ataupun yang lainnya" kata Senja.

"Ja, gue bantu lo keluar dari situ ya?"

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang