EMPATPULUH DUA [JADIAN🌸]

48.2K 2.5K 88
                                    

Cara melupakan paling ampuh itu menggantikan namanya dengan nama yang lain.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Keisya pun sampai dirumahnya. Keisya berjalan duluan demgan Reno dibelakangnya.

Keisya memberhentikan langkahnya saat matanya menatap bu Rumi yang sedang menangis dan pak Asep yang sedang menundukan kepalanya. Disana juga ada Senja yang sedang menangis juga.

Kenan dan Rani hanya diam, namun dapat terlihat dari mata Kenan ada kemarahan disana. Keisya bingung apa yang sebenernya terjadi.

"Sya langsung naik, ada Fajri nunggu diatas" kata Kenan tegas.

"Ayah ini ada apa?" Tanya Keisya penasaran.

"Reno bawa Keisya" kata Kenan dan memberi kode keras tidak ada bantahan.

Reno pun menganggukan kepalanya lalu menarik tangan Keisya menjauh dari ruang tamu.

"Bang lo tau mereka kenapa?" Tanya Keisya sambil mengikuti langkah Reno menaiki tangga.

"Gak usah kepo, itu urusan orang dewasa" kata Reno membuat Keisya mendelikan matanya.

Reno melepaskan tangan nya yang tadi menarik Keisya. Lalu membuka sebuah ruangan dimana tempat alat musik.

Memang dirumah ini terdapat ruangan seperti studio musik, sengaja Kenan saat muda suka terhadap musik. Lalu ada Reno yang selalu membawa teman-temannya kerumah ini hanya untuk numpang ngeband.

Saat pintu terbuka terdengar suara gitar yang begitu merdu. Seketika suara itu hilang, karena seseorang yang memaikan gitar itu menghentikan petikan pada gitarnya.

"Ko berhenti?" Tanya Keisya kecewa.

"Sorry sorry gue lancang" kata Fajri lalu menyimpan gitarnya ditempat semula ia mengambilnya.

"Lo ngapain mainin gitar gue" kata Reno galak lalu langsung masuk.

Keisya sudah menahan tawanya melihat wajah Fajri yang panik. "Ji, gak usah didenger"

Fajri menyipitkan matanya karena bingung harus berbuat apa. "Sorry A gue gak tau"

"Yo duet" kata Reno santai sambil mengambil gitar yang tersimpan dipojok.

"Hah?"

"Haha muka lo lucu kaya anak hilang" tawa Keisya benar-benar pecah saat melihat wajah Fajri.

"Sya, jangan diketawain" kata Fajri sambil mengacak rambut Keisya yang tak henti-henti tertawa.

"Gue kaya setan anjir" umpat Reno saat melihat kemesraan Fajri yang sedang merapikan rambut Keisya.

"Setan ko ngaku setan" kata Keisya lalu tertawa kembali.

"Gue aduin lo" kata Reno mengibarkan bendera perang.

"Bodo wle" kata Keisya memeletkan lidahnya.

Fajri hanya tersenyum melihat tingkah Reno dan Keisya yang baru Fajri lihat disini.

"Dari jam brapa lo?" Tanya Reno pada Fajri sambil mengatur nada pada gitarnya.

"Jam satuan" kata Fajri.

"Njir gue telat" kata Reno panik lalu menyimpan gitarnya asal dan keluar dari ruangan tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Sedangkan Keisya sudah tertawa terbahak-bahak. Karena sebenarnya Keisya tau bahwa Reno ada jadwal kuliah jam dua. Dan sekarang sudah jam satu lebih.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now