EMPATPULUH [KEHILANGAN]

47.8K 2.5K 386
                                    

Pertemuan pasti ada perpisahan. Kini tanpamu aku dan dirinya tak pernah bisa lagi bersatu.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Selama perjalan Keisya hanya diam. Sudah pasrah apa yang akan terjadi selanjurnya.

Sebenarnya pikiran nya penuh. Bagaimana dengan Senja? Dito? Eyang? Keisya benar-benar pusing memikirkannya.

"Sya kenapa?" Tanya Rani yang duduk didepan disamping Kenan. Sedangkan Keisya duduk dibelakang sendiri.

"Gapapa bun" kata Keisya lalu memaksakan senyumnya.

Keisya lebih memilih menatap keluar jendela. Entah kenapa sedari tadi perasaan nya tidak enak.

Mereka pun sampai diparkiran rumah sakit. Keisya masih saja diam tak berniat untuk keluar dari mobil.

"Sya ayo" ajak Rani sambil membuka pintu mobil.

"Duluan aja. Keisya nyusul" kata Keisya.

"Ya udah nih kunci mobilnya. Langsung nyusul ya" kata Kenan sambil memberikan kunci mobil pada Keisya.

"Iya yah" jawab Keisya. Kenan dan Rani pun keluar dari mobil meninggalkan Keisya.

Keisya mengambil hpnya yang berada didalam tas sekolahnya. Ternyata sudah ada banyak panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari Dito.

Tanpa ragu Keisya langsung membukanya.

Dito

Eyang drop
Sya lo dimana?
Angkat telpon gue
Eyang semakin melemah

Keisya langsung membekap mulutnya. Dan keluar dari mobil lalu berlari masuk kedalam rumah sakit.

Keisya sudah tau dimana ruangan Eyang, karena sangkin seringnya Eyang masuk rumah sakit. Maka dibuatkan khusus ruangan Eyang oleh orangtua Dito.

Kaki Keisya tiba-tiba melemas. Kakinya seperti diikat, saat melihat pemandangan dihadapannya.

Rani yang sedang memeluk Desi yang sedang menangis. Kenan yang baru saja keluar dari ruangan Eyang bersama Dani dengan wajah yang seperti sudah menangis. Dita yang sedang menangis didekapan Aldi.

Dan tatapan Keisya jatuh pada Dito yang sedang duduk dilantai dengan menengukan kakinya lalu tangannya menutupi wajahnya. Penampilan Dito sungguh berantakan.

Perlahan Keisya melangkah mendekati Dito. Saat berpapasan dengan Kenan, yang memberi kode untuk Keisya mendekat terlebih dahulu.

"Ayah--"

"Belum Sya, maafkan Ayah. Eyang,,," kata Kenan ragu untuk mengatakan pada Keisya.

"Eyang udah udah sembuh dari penyakitnya. Eyang udah tenang" kata Kenan.

Keisya tak bodoh ia mengetahui maksud perkataan ayahnya. Keisya membekap mulutnya lalu menggelengkan kepala.

Dani yang sudah tak kuat melihat orang disekitarnya menangis seperti ini beranjak pergi.

Sedangkan Kenan langsung menarik Keisya dalam dekapannya. Ia mengerti apa yang Keisya rasakan saat ini. Bagaimana pun Keisya sudah dekat dengan Eyang, bahkan rela mengorbankan kebahagiaan nya demi Eyang.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now