ENAMPULUH LIMA [KEMBALI??]

19K 1.3K 142
                                    

Hati yang telah hancur tidak bisa balik seperti semula, walaupun telah mengikhlaskan semuanya.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Keisya pergi dari rumah Fajri dengan air mata yang terus saja mengalir. Walaupun sudah berusaha menguatkan dirinya sendiri, tapi tetaplah hatinya sakit.

Saat ini Keisya sedang menaiki taxi menuju suatu tempat yang saat ini Keisya butuhkan. Lebih tepatnya rumah Rena, karena hanya Rena lah yang saat ini dapat Keisya percaya.

Selama dalam perjalanan Keisya tak berhenti menangis, membuat supir taxi sempat kebingungan sampai akhirnya membiarkan Keisya menangis sampai ditujuan.

Lalu setelah membayar, Keisya kelaur dari taxi dan memencet bel berkali-kali sampai orang yang berada didalam membukakan pintu.

Pintu terbuka. "Iya, bentar. Kenapa sih rusuh banget men-" dumel Rena terhenti saat melihat Keisya berada dihadapannya.

Keisya benar-benar terlihat hancur. Rena melihat sekeliling mencari apakah Keisya kesini senderi atau dengan siapa. Ternyata tidak ada siapa-siapa selain Keisya.

"Masuk Sya" kata Rena dengan cepat membawa Keisya masuk. Dan membawanya kekamar.

Sudah sampai kamar Keisya masih terua menangis, Rena bingung berbuat apa hingga akhirnya membiarkan Keisya menangis dalam pelukannya sepuasnya menumpahkan segalanya sampai merasa tenang.

Cukup lama, sampai akhirnya tidak terdengar lagi tangisan Keisya. Rena melepaskan pelukannya lalu menatap Keisya. "Lo mau cerita sama gue?" Tanya Rena pelan.

Keisya menganggukan kepalanya tanpa ragu. "Tadi, gue ke rumah Fajri...." Keisya menceritakan semua yang terjadi dengan sesekali air matanya jatuh.

"Kenapa hidup gue selalu kaya gini Ren? Kenapa Fajri juga jahat sama gue?" Tanya Keisya pada akhir ceritanya dengan air mata yang kembali mengalir.

Rena kembali memeluk Keisya, memberikan kekuatan kepada sahabatnya itu. Karena Rena tau masalah yang dihadapi sahabatnya itu sangat berat.

"Sutt, Sya gue paham. Tapi, lo jangan penah menyalahkan takdir hidup lo" kata Rena.

Keisya melepaskan pelukannya, "Lalu kenapa takdir jahat sama gue. Seakan tidak pernah memberikan kesempatan untuk gue bahagia?" Tanya Keisya histeris.

Rena menggelengkan kepalanya, "Sya lo harus tenang. Jangan kaya gini, lo bukan Keisya yang gue kenal saat lo seperti ini"

"Gue capek Ren" lirih Keisya. "Fajri, Dito, semuanya sama aja"

"Sya, Fajri punya alasan melakukan ini. Dia takut saat kalian bersama pada akhirnya akan menimbulkan luka. Dia mungkin jahat, tapi dia akan lebih jahat meninggalkan disaat lo udah jatug terlalu dalam sama dia. Seperti lo jatuh pada Dito sampai akhirnya lo menderita kan, lo sakit, lo kecewa, dan Fajri gak mau itu" kata Rena membuat Keisya diam.

"Mungkin, Fajri juga gak mau saat dia jatuh kepada lo. Tapi, lo masih terperangkap dengan Dito" lanjut Rena dengan hati-hati karena takut Keisya tersinggung.

Setelah mencerna omongan Rena, sekarang Keisya paham apa yang dimaksud Fajri pergi tanpa alasan yang jelas. "Gue ngerti, dan sekarang gue merasa jadi Dito yang dulu. Tidak bisa memilih. Gue merasa jahat banget Ren"

"Sya, lo gak jahat, jangan menyalahkan diri lo sendiri. Lo cuma butuh waktu dan memberi jeda"

"Tapi, gue salah" kata Keisya dengan air mata yang jatuh.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now