TIGAPULUH SATU [MUNDUR?!]

42.1K 2.3K 471
                                    

Mereka akan sangan mudah berkata untuk menyerah. Tapi tidak denganku.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Acara pertunangan pun telah selesai dari tadi. Haripun sudah berganti menjadi gelap. Dito dan keluarga nya masih berada dirumah Keisya.

Keisya sedang berganti pakaian. Dan Dito berkeliling mencari seseorang yang sedari tadi membuatnya tidak tenang.

"Ja" panggil Dito saat melihat Senja yang sedang membantu membereskan bekas acara tadi.

Senja langsung menatap Dito dan berjalan menjauh menghindar dari Dito.

Dengan cepat Dito mengejar Senja dan dapat menangkap lengan Senja dan menahannya agar tidak pergi lagi.

Mereka pun berada ditaman belakang rumah Keisya. Yang sepi karena semua orang berada didepan.

"Dit lepas!!" Kata Senja dengan suara pelan takut ada yang melihat atau mendengar nya.

"Lo gak bisa kaya gini, kita harus bicara" kata Dito dengan tangan yang masih mencengkram pergelangan tangan Senja.

"Dit diantara kita udah selesai. Gak ada lagi yang harus dibicarakan"

"Ja gue cinta sama lo"

Keisya langsung melepaskan tangan nya secara paksa lalu menatap Dito tak percaya dan menggelengkan kepalanya. "Dit lo udah ada Keisya"

"Gue gak cinta sama dia. Ini semua cuma karena eyang" kata Dito dan berusaha meraih tangan Senja. Namun, Senja menghindar agar Dito tak dapat meraihnya.

"Lo gak bisa kaya gini Dit. Udah cukup Keisya menderita"

"Dan lo gak menderita?"

"Dito! Dari awal hubungan kita udah gak bener. Gue gak mau punya hubungan kaya gitu"

"Ja gue mohon. Salah kalau gue cinta sama lo dan begitupun dengan lo kan Ja"

"Tapi--"

Keisya tiba-tiba hadir dan mendekat kearah Senja dan Dito sambil tersenyum.

Keisya telah mengganti pakaian nya menjadi baju rumahan.

Senja dan Dito langsung diam dan terkejut saat Keisya ada didekat mereka.

"Kenapa pada diam?" Tanya Keisya sambil mengangkat alisnya.

"Sya lo?"

"Gue cuma mau bantu kalian. Kalau kalian ngobrol berdua yang ada bakalan menimbulkan kecurigaan. Lanjut aja ngobrolnya anggap gue gak ada" kata Keisya berusaha biasa saja walaupun hatinya terasa sakit.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Dito sinis.

"Kenapa ini rumah gue" kata Keisya cuek.

"Ayo Ja" kata Dito lalu menarik tangan Senja keluar dari rumah Keisya lewat gerbang belakang.

Sedangkan Keisya menatap mereka sendu, lalu menatap cincin yang ada dijari manisnya.

"Status lo sama gue To, tapi tidak dengan raga dan hati lo" gumam Keisya sambil mengusap cincin nya.

Saat ingin membalikan badannya, terkejut saat melihat Dita yang sudah berdiri didepannya sambil tersenyum licik.

"Gue lagi males berdebat" kata Keisya cuek dan ingin pergi dari sana namun ditahan oleh Dita sambil mencengkram tangan Keisya kuat. Sampai kuku-kukunya menusuk kulitnya. Dan terasa perih.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now