EMPATPULUH TUJUH [KEBENARAN]

39.8K 2.1K 233
                                    

Melihat mu hancur seperti ini, membuatku lebih hancur dari apa yang kamu rasakan.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Seminggu berlalu setelah terjatuhnya Dito dari tangga. Dan seminggu sudah akhirnya dapat menemukan Senja yang sempat pergi tanpa jejak.

Semua orang sudah mencari sampai ada salah satu orang suruhan Kenan yang akhirnya dapat menemukan Senja.

Kelakuan Senja tidak bisa dimaafkan lagi. Bu Rumi dan Pak Asep yang tadinya akan pulang kampung terpaksa Kenan tahan sebagai jaminan atas perbuatan yang telah anaknya lakukan.

Saat ini Keisya sedang berada disekolah bersama Kenan, Dani, Reno, Fajri, Abra, Rena, Angga dan Revan.

Mereka sedang mencari bukti dan melihat secara rinci apa yang terjadi sebenarnya.

Setelah meminta izin kepada pihak sekolah akhirnya mereka bisa masuk kedalam ruang cctv.

Jantung Keisya sudah berdetak lebih cepat, tak sanggup bila harus melihatnya. Tapi, Kesya ingin tau apa yang terjadi sebenarnya.

"Sya kalo lo gak kuat. Lo gak usah liat" bisik Reno disamping Keisya.

Keisya menggelengkan kelapanya. "Gue mau liat, gapapa" kata Keisya.

Reno menganggukan kepalanya tak bisa melarang Keisya yang keras kepala.

Mereka masuk kedalam ruang cctv yang sudah ada petugas yang menunggu mereka disana.

Mereka diarahkan menuju salah satu komputer yang sedang menjeda sebuah vidio dari cctv yang dipasang dekat dengan tangga tempat kejadian.

Reno terus saja berada disamping Keisya menggenggam tangannya memberi kekuatan untuk Keisya.

Fajri hanya bisa menatap Keisya, seharusnya ia yang berada diposisi Reno. Namun, entah mengapa Fajri merasa ia tak berhak atas Keisya. Karena dirinya belum bisa meyakinkan Keisya akan hatinya.

Vidio yang tadinya terjedapun di play oleh petugas. Semua orang langsung mengamati setiap detik yang terlewat dari vidio itu.

Tak lama terlihat dari monitor Dito sedang berdebat dengan Senja. Entah memperdebatkan apa.

Sampai akhirnya Dito berusaha untuk menarik Senja agar turun dari tangga, namun Senja malah mendorong Dito membuat Dito kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.

Beberapa kali kepalanya terbentur membuat keluar darah.

Keisya menutup mulutnya tak kuat melihat kejadian itu. Isak tangis lolos dari bibir Keisya.

Semua yang ada disana menatap monitor dengan pandangan berkaca-kaca.

"Ren bawa Keisya pulang" perintah Kenan tegas kepada Reno.

"Iya A" kata Reno lalu merangkul Keisya dan membawanya keluar ruangan.

Keisya masih saja manangis sambil berjalan sambil menempelkan kepalanya pada bahu Reno.

"Sya lo harus kuat" kata Reno mengusap lengan Keisya. "Kita pulang ya, tenangin diri lo"

Keisya menggelengkan kepala. Gue mau ke rumah sakit.

"Lo yakin? Kalo gitu tenangin diri lo gak mungkin kerumah sakit dalam keadaan seperti ini"

Keisya mengganggukan kepalanya lalu menghapus air matanya dan berusaha tersenyum.

"Nah gitu dong" kata Reno menepuk-nepuk kepala Keisya.

Tanpa mereka sadari sedari tadi Fajri selalu melihat setiap gerak gerik Keisya. Mulai dari awal datang ke sekolah sampai Keisya pergi meninggalkan sekolah bersama Reno. Fajri selalu mengamatinya.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now