ENAM BELAS [BERBEDA]

53.5K 3K 114
                                    

Jangan berharap seperti dulu. Semuanya sudah berbeda tidak akan sama lagi.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Setelah hanya ada keheningan diantara Keisya dan Dito. Akhirnya Dito untuk memilih teman-temannya masuk untuk menjenguk Keisya.

Padahal Dito sudah meminta mereka bergantian saja masuknya tapi mereka tidak mendengar dan malah langsung masuk bersamaan. Membuat Dito menggelengkan kepala.

"Sya ternyata lo bisa sakit" kata Rizky tak percaya.

"Nya heeh atuh da si Keisya teh jelama, emangna maneh setan" kata Dhika menggebu-gebu.

Keisya hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Suttt, jangan berisik ini rumah sakit" kata Rena mengingatkan.

Mereka semua ada yang duduk di sofa terutama para wanita dan laki-lakinya duduk lesehan dilantai. Untung saja ruangan Keisya luas.

Ada Dito dan Senja yang menemani Keisya didekat ranjang.

"Apal urang ge cek saha disco" kata Dhika dengan suara keras.

"Dhik" tegor Revan.

Pintu ruangan Keisya terbuka tanpa permisi terlebih dahulu. Ternyata itu ulah Abra yang tanpa dosa setelah mengambil alih perhatian semua orang yang terkejut langsung menatap Abra.

Sedangkan Abra dengan santai menghampiri bankar Keisya dengan diikuti Fajri dibelakangnya dengan membawa tote bag.

"Sya gue balik kesekolah duluan gapapa kan? Sory Sya gara-gara gue osis jadi gak bisa nemenin lo" kata Abra dengan berat hati.

"Gak usah minta maaf, Thanks ya Bra" kata Keisya lalu tersenyum tulus.

"Lo seneng gue pergi" kata Abra menyelidik.

Keisya terkekeh, ia gak tau kenapa sikap Abra akan berubah seolah-olah dimemiliki perasaan kepada Keisya dan itu disaat ada Dito atau teman-temannya Dito saja. Yang Keisya tau mereka hanya teman dan Abra telah memiliki kekasih dan mereka saling menyayangi. Entahlah Keisya tak melarang Abra selagi masih dalam batas wajar.

"Apaan sih engga" kata Keisya tersenyum.

"Udah sana pergi lo" usir Dizan yang sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka begitupun dengan yang lainnya.

"Gak usah diusir emang gue mau pergi" kata Abra lalu menatap Keisya kembali setelah tadi menatap Dizan. "Sya gue balik ya" lanjut Abra.

"Iya hati-hati. Jangan ngebut" kata Keisya mengingatkan.

"Siap" jawab Abra langsung nyekonong keluar begitu saja, seperti tak melihat orang-orang yang ada diruangan Keisya selain Keisya saja.

"Tuh bocah jalangkung kali ya" cibir Rizky saat Abra telah keluar dan menutup pintunya.

"Jri lo gak ikut, kan lo osis juga" kata Senja saat menyadari Fajri yang hanya diam.

Fajri hanya menaikan satu alisnya saja tanpa niat untuk menjawab.

"Mending lo pergi aja" celetuk Savik tak merasa bersalah.

Fajri tidak memedulikan perkataan mereka seolah tidak mendengar membuat mereka terpancing emosi.

Keisya menyadari suasana yang sudah tidak enak, dengan Dito yang menatap tajam Fajri yang sesekali Dito menatap kearahnya. Tatapan Dita yang menatap Keisya tidak suka. Dan tatapan mereka yang menatap Fajri tidak suka kecuali Rena dan Revan.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang