TIGAPULUH ENAM [PDKT??]

41.4K 2.4K 69
                                    

Sedikit demi sedikit tanpa sadar kamu telah masuk kedalam kehidupanku.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Hari ini adalah hari senin setelah melakukan upacara, seluruh siswa diperintahkan untuk berkumpul diaula.

Entah apa yang terjadi, ada rasa lega dalam diri Keisya yang akhrinya bisa lepas dari Dito. Tapi, ada rasa tak rela saat semuanya telah berakhir.

Kini yang menjadi pikiran Keisya bagaimana caranya memberitahu keluarganya.

Saat tadi pagipun Keisya menghindar dari orang tuanya karena takut ketahuan Keisya sudah tak memakai cincin pertunangan nya itu.

Yang tahu hubungannya bener-bener berakhir saat ini hanya Keisya, Dito dan Reno.

Keisya sengaja memberi tahu Reno karena Keisya tak mau lagi menutupi semuanya dari Reno.

"Sya" sikut Rena yang menyadari Keisya hari ini banyak melamun.

"Kenapa?" Tanya Keisya sambil celingukan.

"Lo kenapa ngelamun? Kebiasaan. Kalo ada masalah itu ya cerita bukan nya diem gini" Omel Rena.

"Gue putus sama Dito" bisik Keisya sambil celingak-celinguk memastikan tidak ada yang mendengar.

"APA LO PUPPTTS--"

Keisya langsung membekap mulut Rena dan tersenyum canggung kearah teman-teman yang ada disekeliling Keisya yang menatap Keisya heran.

"Gak usah teriak. Malu kan gue" kata Keisya penuh penekanan.

Rena langsung menjauhkan tangan Keisya dari mulutnya dan menatap Keisya tajam. "Lo mau bunuh gue ya?!"

"Andai kalo membunuh gak dosa gue udah bunuh lo" kata Keisya cuek.

"Jahat banget sih. Kalo lo gak ada gue trus lo mau nangis-nangis sama siapa hemm? Gue yakin abis ini juga dateng kerumah gue trus nangis deh"

"Berisik" Keisya mendelik kearah Rena.

"Lagian lo ngapain melamunin si brengsek, gak guna tau gak sih. Mending lo sama doi aja ya kan" kata Rena dengan menyebut Dito dengan sebutan 'brengsek' dan 'doi' untuk Fajri yang kebetulan sedang berada diatas stand yang ada diaula.

"Doi siapa?" Tanya Keisya tak mengerti.

"Itu loh tuh" kata Rena sambil memutar kepala Keisya agar menatap kedepan tepat dimana Fajri sedang mempersiapkan mikrofon.

"Apaan sih dia gak suka sama gue" kata Keisya lalu memalingkan wajahnya.

"Lo tau dari mana?" Tanya Rena penasaran.

Keisya hanya mengedikan bahunya. "Udah diem udah mau mulai tuh" lanjut Keisya saat pak Kepala Sekolah naik keatas stand dan mulai membuka pembicaraan.

"Selamat pagi" sapa Kepala Sekolah.

"Pagi pak" jawab seluruh siswa serempak.

"Tanpa, membuang-buang waktu. Saya langsung bicara pada intinya. Seperti yang sudah kalian ketahui, sekolah kita mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah event pertandingan basket antar sekolah se-Jawa Barat" kata Kepala sekolah lalu memberi jeda karena tepukan tangan para siswa dan juga guru yang ada di aula.

"Oke saya lanjut, event ini akan diadakan hari rabu sampai minggu. Dan satu lagi, saya beritahukan event ini bukan hanya untuk siswa yang mengikuti ekstrakulikuler basket saja. Saya ingin seluruh siswa-siswi SMA Cahaya untuk berpartisipasi melalu ekskul yang telah kalian miliki. Inilah saat nya untuk kalian menunjukkan pada semua bahwa kalian berprestasi. Sekolah kita layak menjadi tuan rumah acara event besar ini. Untuk hari ini dan besok, kalian tetap sekolah hanya saja tidak melaksanakan KBM seperti biasanya, karena kalian harus menpersiapkan diri dengan bakat yang kalian miliki melalui pengenalan sekolah dengan pertunjukan dari setiap ekskul. SEMANGAT KITA BISA!!"

about us and him ✔️Where stories live. Discover now