LIMAPULUH DELAPAN [BELA??]

32.2K 2.1K 164
                                    

Melupakan itu tak semudah yang dibayangkan dan diomongkan. Orang lain akan mudah bilang 'udahlah lupain aja' nyatanyabtak semudah itu.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️


Tidak terasa, sekarang adalah ujian akhir semester dimana Dito dan teman-temannya akan naik kekelas dua belas.

Ya, Dito. Walaupun dalam keadaan buta tapi Dito tetap memutuskan untuk tetap sekolah.

Awalnya sempat dilarang oleh orangtuanya tapi, tak ada alasan lain untuk Dito tak memikirkan Keisya dan kesalahan yang telah ia buat.

Makanya Dito memilih untuk sekolah seengganya ada yang harus Dito kerjakan.

Sebenarnya, Dito bingung dan takut bila namti akan merepotkan teman-temannya. Tapi, teman-temannya malah mendukung Dito untuk kembali sekolah.

Lalu bagaimana sistem sekolah bagi Dito yang saat ini matanya mengalami kebutaan?

Pihak sekolah telah bertanggung jawab atas semuanya, lagian saat itu Dito menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti pertandingan. Maka dari itu pihak sekolah akan bertanggung jawab.

SMA Mahardika menyediakan guru yang dikhususkan untuk Dito. Membantu Dito dalam belajar.

Kali ini adalah waktunya mereka ujian, Dito ikut dengan ditemana pak Ivan sebagai guru khusus untuknya.

Sedari tadi Dito hanya diam disaat teman-teman lainnya tertawa. Mereka saat ini berada dikoridor depan kelas.

"To lo ko diem aja?" Tanya Angga yang menyadari keterdiaman Dito.

Dito hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Lalu Dito bangkit dari duduk nya dengan menggunakan tongkat yang membantunya mendeteksi benda-benda disekitarnya.

"Lo mau kemana?" Tanya Wisnu langsung bangkit diikuti yang lainnya.

"Kekelas" kata Dito dan hendak masuk namun ditahan Revan.

"Gue bantu" kata Revan lalu membantu mengarahkan jalan untuk Dito.

Saat yang lainnya hendak masuk mengikuti Dito Angga mencegahnya. "Lo pada balik kekelas masing-masing. Biar gue sama si Revan yang nemenin si Dito dulu"

Yang lain hanya menganggukan kepalanya mengerti kondisi saat ini. Mereka semua tau pasti saat ini Dito masih butuh waktu untuk menerima semua ini.

Angga pun masuk menyusul Revan Dito setelah yang lain pergi.

Angga menghampiri meja Dito. Dan duduk diatas mejanya.

"Lo siapa?" Tanya Dito sambil meraba atas mejanya.

"Gue Angga" kata Angga dan Dito hanya menganggukan kepalanya.

"Yang lain kemana?" Tanya Revan saat melihat Angga saja yang masuk kedalam.

"Baik kelas" kata Angga.

"Ya udah gue juga balik kelas dulu" kata Angga lalu pergi meinggalkan Angga dan Dito.

Setelah kepergian Revan cukup lama hening antara Dito dan Angga. Angga jengah dengan suasana hening pun turun dari atas meja dan duduk disebelah Dito.

"Lo mikirin apa Dit?" Tanya Angga langsung.

"Gue gak mikirin apa-apa" kata Dito dingin.

"Udahlah Dit, gue kenal lo semanjak kepulangan lo dari rumah sakit beberapa hari lalu lo selalu ngelamun kaya gini. Kenapa? Mikirin Keisya? Atau Senja?" Tanya Angga.

about us and him ✔️Where stories live. Discover now