EMPAT [BERTAMU]

47.5K 3.2K 796
                                    

Selagi kesalahan kamu masih bisa aku tangani aku akan tetap pertahanin hubungan kita.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Disinilah Dito berada didepan sebuah rumah yang sudah tidak asing lagi baginya.

Dito ragu untuk menekan bel, ragu tapi pasti Dito tetap menekan bel rumah tersebut.

Beberapa kali ditekan akhirnya ada sahutan dari orang didalam. Tak lama pintu pun terbuka.

"Senja" panggil Dito saat melihat seseorang yang membukakan pintu.

"Lo kenapa?" Tanya Senja terselip nada khawatir.

Senja masih dirumah Keisya mengajari Keisya materi yang belum dimengerti, seperti yang Keisya inginkan.

"Siapa Ja?" Tanya Keisya yang baru saja menghampiri mereka.

Dito langsung menatap kedua wanita dihadapannya dengan tatapan bersalahnya.

"DITO, YA AMPUN MASUK-MASUK" kata Keisya terkejut saat melihat Dito dengan keadaan yang tidak baik.

Keisya kembawa Dito keruang keluarga. Keisya terlihat sangat khawatir. Padahal setelah mengantarkan Keisya pulang tadi Dito masih dalam keadaan baik-baik saja.

"Kamu tunggu bentar ya" kata Keisya lalu pergi ke dapur untuk mengambil kompresan dan air minum.

Sedangkan Senja berdiri dihadapan Dito dengan tatapan khawatirnya yang berusaha ia tutupi tadi.

"Dit lo gapapa?" Tanya Senja dan berusaha untuk menyentuh pipi lebam Dito. Namun, Dito menghindar agar Senja tidak menyentuhnya.

"Jangan sekarang" kata Dito ketus.

Sedangkan Senja memalingkan wajahnya, matanya terasa panas.

"To minum dulu" kata Keisya yang baru saja datang dan menyerahkan segelas air putih untuk Dito.

Dan Keisya menyimpan napan yang terdapat mangkok dan kain untuk mengompres lebam di pipi Dito.

"Sya gue balik ya" pamit Senja lalu diangguki Keisya, Senja pun melangkah pergi menjauh.

"Ko bisa gini sih?" Tanya Keisya sambil menempelkan kompresan ke lebam dipipi Dito.

"Awss" ringis Dito saat kain yang dipegan Keisya menyentuh luka lebamnya.

"Aduh maaf sakit ya" kata Keisya merasa bersalah lalu meniup luka lebam sambil mengompresnya.

Wajah Keisya begitu dekat dengan Dito membuat Dito dapat melihat jelas lekukan wajah kekasihnya itu.

Dito menirunkan tangan Keisya yang sedang mengompresnya.

"To ini belum selesai" kata Keisya hendak mengempres lagi namun ditahan oleh Dito.

"Udah sembuh" kata Dito sambil tersenyum.

"Baru juga bentar" kata Keisya protes.

"Seriusan kan semua luka yang ada didiri aku obatnya cuma satu. Kamu" kata Dito lalu terkekeh.

"Apaan sih" kata Keisya lalu memutar bola matanya, namun tetap ikutan terkekeh.

"Loh Dito kenapa?" Tanya Rani terkejut saat baru saja keluar dari kamarnya melihat Dito.

"Biasa tante" kata Dito lalu menyengir menunjukkan deretan giginya.

Rani menggelengkan kepalanya. "Kei bawa ke kamar bang Reno ya, sekalian disana ada baju bang Reno juga. Baju seragamnya lusuh banget, biar ganti dulu ya nak Dito. Biar nanti kita makan malam bersama" kata Rani

about us and him ✔️Where stories live. Discover now