9 - Hotel

290K 27.6K 1.2K
                                    

Hello semuanya.....
Salam sayang dari aku VZ
Selamat membaca lagi.....
Klik 'bintang' di kiri bawah ya...

🤗🤗🤗🤗🤗

*****

Setelah kemarin aku berdiskusi dengan Pak Gian untuk membahas judul skripsiku, akhirnya aku mengalah.

Judulku harus diganti. Katanya kurang seru.

"Masa kamu ambil judul begini sih? Yang kayak gini sudah banyak yang ngambil? Kurang seru. Kalau mau nilai A, cari judul yang berkualitas, fenomena-fenomena baru yang masih jarang diteliti. Pokoknya saya nggak mau judul beginian."

"Terus gimana dong pak. Saya kan tahunya memang begini?"

"Judul skripsi yang membahas organisasi dan perusahaan nggak cuman gini doang. Saya tunggu dua hari lagi. Judul serta draft bab satu nya harus sudah ada."

Kira-kira begitulah percakapanku dengan Pak Gian dua hari yang lalu.

Sehingga, saat ini aku sudah berada di ruangannya, dimana lagi kalau bukan di lantai delapan ini.

Terkadang aku merasa aneh dengan sikap Pak Gian padaku? Aku merasa asing dan bertanya-tanya. Kenapa Pak Gian bersikap begitu pada mahasiswanya? Apalagi dengan chat kemarin, yang menyuruhku datang untuk bimbingan. Padahal kalau dosen lain, boro-boro kirim pesan, dibaca aja udah syukur banget.

"Maaf saya lama." Tiba-tiba suara Pak Gian menggema di ruangannya.

"Tidak apa-apa pak," jawabku datar.

"Sudah ketemu judulnya?" tanyanya sambil duduk di kursi kebesarannya.

"As your wish, sir. Saya punya dua judul," kataku sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.

Pak Gian mulai melihat dan membaca kertas-kertas yang kuberikan.

"Yeah, not bad," katanya mengomentari.

"I like this one. Sebaiknya kamu ambil ini, penelitian kuantitatif cocok untuk judulnya."

"Oke, Pak."

"Bisa kan?"

"Bisa Pak," balasku.

"Saya tahu memang agak repot. Tapi dengan begitu, kamu banyak mendapat fakta-fakta terkait judul penelitian kamu."

"Iya, Pak. Saya mohon bimbingannya."

"Of course."

Aku membereskan kertas-kertas ku dan memasukkannya ke dalam tas.

"Oh ya, kalian sudah dapat kelas ganti Toefl?"

"Haaa? Toefl? Toefl apaan, Pak?" Seketika mataku melotot. Aduh. "Maaf Pak, saya tidak ingat."

"Lain kali jangan begitu. Jadi, bisa tolong putuskan hari ini? Saya tidak bisa kasih kompensasi lagi, cukup minggu ini saja. Saya free di hari Senin dan Selasa. Dan sebisa mungkin jadwalnya kelas pagi saja ya."

Aku pun mangguk-mangguk mendengarkan perkataan Pak Gian. Ya, kuakui salahku. Sebagai komting, aku tidak sigap. Bisa-bisanya, aku lupa mencari kelas ganti, dan akhirnya minggu ini kami tidak masuk kelas.

"Baik, Pak. Saya mohon maaf atas kelalaian saya. Nanti akan saya kabari Bapak mengenai jadwalnya. Kalau begitu, saya permisi ya Pak," pamitku lalu keluar dari ruangannya.

*****

Toefl Pak Gian (47)

Hello everybody......

Dosen Bucin (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now