36 - Denita

220K 21.1K 2.1K
                                    

Kangen banget sama kalian.....

Peluk online aja dehh
🤗🤗🤗🤗🤗

Semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik yahh💛

Tapi boleh dong aku minta vote dan komen yang banyak di chapter ini 🤩🤩🤩

Selamat Membaca myluv🤭

😍😍

*****

Sarah Annara

Mataku tidak lelah melirik ke samping kanan dan kiri untuk mencari tempat makan yang enak, unik, dan yang belum pernah aku coba.

Aku sedang berada di mal.

Hari ini aku telah memutuskan sebagai hari senang-senang untuk diriku sendiri, karena akhirnya aku mendapatkan hasil setelah empat bulan berkutat dengan skripsi. Lima hari yang lalu aku melakukan Seminar Proposal Penelitian atau lebih sering disebut dengan sempro.

Dan kabar baiknya ialah penelitianku disetujui oleh dosen pembimbing maupun dosen penguji. Jadi, sebelum aku melakukan penelitian lebih lanjut, hari ini aku mau me time dulu.

Sepasang mataku langsung menangkap jeli restoran yang ada di ujung lorong, ada banyak pelayan yang memegang lembaran brosur untuk menawarkan kepada setiap pengunjung yang lewat.

"Sepertinya restoran baru, kesana aja deh ya," gumamku dalam hati.

"Untuk berapa orang, Kak?" tanya pelayan ketika aku melangkah masuk.

"Satu aja," jawabku. Apa si pelayan ini nggak lihat aku datang sendiri?

Lalu aku diantarkan ke tempat duduk yang paling sudut. Dari sini, aku bisa mengamati semuanya. Aku duduk di single chair dengan meja kecil setinggi perutku saat berdiri. Benar-benar meja untuk makan sendiri.

"Mau pesan apa, Kak?" tanya si pelayan setelah aku membolak-balik buku menu.

"Ini aja, yang makanan unggulan," sahutku sambil menunjuk di buku menu.

Nama makanannya panjang sekali, bahasanya juga terlalu kebarat-baratan, jadi malas baca. Tapi gambar makanannya sungguh menggoda untuk dicicipi, jadinya aku hanya menyebut makanan unggulan saja, seperti judul yang tertera di halaman itu.

"Baik, Kak. Silahkan ditunggu pesanannya ya."

"Oke."

Sembari menunggu makanan, aku mengamati sekitar ruangan yang dipenuhi dengan orang-orang yang sedang makan, mengobrol, bermain hape, berfoto. Konsep ruangannya bagus menurutku, tapi terlalu cerah. Mungkin mengusung masa kini kali ya, makanya jenis warnanya banyak dan cerah-cerah.

Kita lihat saja nanti, apakah rasa makanannya secerah konsepnya atau tidak.

Setelah menunggu sedikit lama, akhirnya pesananku datang. Sepiring mi dengan pelengkapnya dan minuman dengan tiga warna bertingkat.

"Mmm, delicious."

Aku belum pernah jumpa mi yang seenak ini. Mi becek kali ya kalau pesan ini di kampus. Bedanya kalau yang ini lebih komplit, ada kuahnya, sayur, daging, udang, telur, bakso dan rasanya maknyus sih.

"Katanya yang punya restoran ini lulusan London loh."

"Wah, hebat sih. Makanannya aja enak."

Dosen Bucin (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now