23 - Something New

257K 24.9K 616
                                    

Selamat malam semuanya,,

Yang nunggu-nunggu DB up mana nih suaranya....

VOTE dulu la yahhh...

Jangan lupa kasih koment juga💓

Selamat membaca 🥰🥰🥰

*****

Ini sudah sore. Dan aku belum juga beranjak pulang dari apartemen Pak Gian. Ponsel Pak Gian masih ada padaku, sedangkan yang empunya sedang bekerja di ruang kerjanya. Aku tidak tahu apa yang dikerjakannya di hari Minggu sore ini.

Aku hanya selonjoran di sofa empuk di ruang tamu ini dengan sofa yang menghadap kaca menampilkan hiruk pikuk kota besar ini.

"Pakai nggak ya? Pakai nggak pakai nggak. Pakai ajalah," ujarku setelah menimang-nimang.

Lalu aku mengambil ponsel si layar mahal itu. Baru saja aku mau menyalakannya, tiba-tiba nama Om Haris muncul di layar hitam itu.

Aku menghembuskan napas pelan. Walaupun niatku membuka ponsel Pak Gian untuk menghubungi Om Haris, tapi aku belum siap secepat ini untuk berbicara dengan Om Haris.

Karena aku tidak mau mengulur waktu juga, maka kuputuskan untuk mengangkatnya.

"Halo." Suara Om Haris terdengar dari sebrang telepon.

"Iya Om."

"NARA? Ponsel Ares sama kamu ya?" Bisa kudengar nada terkejut dari suara Om Haris.

"Iya Om. Ini Nara."

"Kamu baik-baik aja kan sayang?" teriak Tante Renata.

"Iya Tante."

"Kamu udah makan? Tante khawatir banget sama kamu. Kamu nggak ada luka kan. Sekarang Om sama Tante lagi beresin rumah sama kamar kamu juga. Tadi Tante juga nemuin ponsel kamu di toilet," berondong Tante Renata. Kurasa ponsel Om Haris sudah berpindah ke tangan Tante Renata sekarang, karena suara Tante Renata terdengar lebih jelas dan dekat.

"Iya Tante, udah kok." Aku juga baru ingat akan ponselku. Naas sekali ponselku.

"Nanti malam Tante sama Om kesana ya." Aku mengerutkan dahiku. Maksud Tante Renata itu kesini kan, ke apartemen Pak Gian.

"Om sama Tante mau nyusul aku ke apartemen Pak Gian?" tanyaku.

"Iya sayang. Kamu baik-baik ya. Jaga diri pokoknya. Maafin Tante juga yang lalai jaga kamu."

"Eh, nggak perlu minta maaf kali Tan. Itu kan musibah. Aku baik-baik aja kok Tan," jawabku kesekian kalinya. Sepertinya Tante Renata benar-benar khawatir akan keadaanku.

"Iya deh iya. Nanti Tante hubungin kamu lagi ya sayang. Tante mau beres-beres dulu."

"Oke Tante."

Panggilan pun berakhir. Beres-beres? Apa yang perlu dibereskan? Jadi, hari ini hingga nanti malam aku masih berada disini hingga Om Haris dan Tante Renata datang menjemputku kesini. Eh, tunggu dulu. Sepertinya aku tidak mendengar Tante Renata mengatakan akan menjemputku. Ya udalah, pokoknya Om dan Tanteku akan datang.

Aku melihat sekelilingku. Aman. Pak Gian nggak ada. Karena penasaran dengan isi ponsel Pak Gian, buru-buru aku menyalakannya lagi. Untung saja nggak pakai kata sandi.

Kontak.

Hal yang pertama ingin kulihat. Aku penasaran nama apa yang diberikan Pak Gian untuk menyimpan nomorku.

Dosen Bucin (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now