17

10.7K 410 25
                                    

Marybel berdiri di tepi jendela bersama dengan segelas wine dan pemandangan hutan yang basah. Hujan sedang mengguyur di luar sana, membuat udara jadi lebih dingin daripada biasanya. Alano baru saja datang ketika ia melihat wanita itu masih setia di tempatnya tadi.

Lelaki itu menghampiri Marybel dan merebut gelas wine nya yang membuat wanita itu terkejut.

"Apa yang sedang dilamunkan oleh kepala cantikmu ini hm ?" Alano mencium kening Marybel lembut. Wanita itu tersipu.

"Aku berpikir bagaimana bisa keluargamu sesukses ini. Aku rasa Moresetto keluarga yang berpengaruh di Italia." Alano tertawa mendengar apa yang dipikirkan Marybel ternyata adalah keluarganya.

"Mari kutunjukkan sesuatu." Alano menggandeng tangan wanita itu menuju sisi ruangan yang lain. Disana terdapat beberapa lukisan dan foto yang dipajang di dinding. Marybel melihatnya dengan teliti sebelum ia menemukan sesuatu yang tak asing baginya.

"Nyonya Elena ?" Marybel menunjuk foto yang berada di ujung kanan bawah. Dia ingat dia pernah bertemu wanita itu sebelumnya.

"Kau pernah bertemu dengannya ?" Tanya Alano heran.

"Aku rasa aku pernah bertemu dengannya sekali waktu aku kecil dulu. Aku terjatuh di tangga dan wanita itu yang membantuku bangun. Waktu itu dia sedang menggandeng lelaki itu." Marybel menunjuk pria paruh baya yang fotonya berada tepat di sebelah Nyonya Elena. Pria itu mengenakan setelan jas serba hitam dengan rambut yang dipangkas rapi. Alano tersenyum senang mendengarnya.

"Mereka adalah mendiang orang tuaku."

Marybel membulatkan matanya sempurna, dia benar - benar tak menyangka jika mereka adalah orang tua Alano.

"Perempuan teratas itu ada nenek buyut dari keluarga Moresetto. Namanya Gianinna Cardin. Dia adalah anak pedagang biasa dari Milan." Marybel mendengarkan Alano secara seksama. Sudah lama sekali ia ingin mengetahui cerita dibalik mafia yang berkeliaran di dunia. Lebih beruntungnya lagi, Marybel bisa mendengarnya langsung dari Alano Moresetto, orang terakhir dalam garis keturunan Moresetto yang memimpin kubu utara.

"Pada saat keluarganya bangkrut, dia dibawa ke Sisilia sebagai penebusan hutang. Aku kasihan sekali padanya. Asal kau tahu, dia akan dijadikan simpanan bos dari Keluarga Mafia. Namun seorang petani membayar hutangnya dan Gianinna menikahi petani itu. Dia adalah Gregor Moresetto." Alano menunjuk lukisan kedua setelah lukisan Gianinna. Marybel menutup mulutnya. Dia baru tahu jika Gregor Moresetto, orang yang dikisahkan sebagai lelaki pertama yang berhasil menguasai Sisilia ternyata dulunya seorang petani.

"Lalu bagaimana dia bisa menjadi Mafia ?" Marybel bertanya dengan tatapan ingin tahunya. Ternyata banyak sekali hal yang tak ia ketahui tentang mafia.

"Kau pasti tahu jika Mafia sebenarnya adalah nama dari sebuah keluarga. Sayangnya, seluruh anggota keluarga tersebut melakukan berbagai tindak kriminal." Marybel mengangguk pasti akan pertanyaan Alano.

"Waktu itu terjadi musim kemarau yang berkepanjangan. Gregor sudah menyimpan cadangan makanan yang banyak di lumbungnya. Beberapa mafia ingin mencurinya tetapi hal itu diketahui oleh Gregor. Mereka terlibat adu senjata dan Gregor tewas. Saat itu Gianinna sedang mengandung kakekku, Abramo." Alano menunjuk ke gambar selanjutnya yang sudah berupa foto, bukan lukisan.

"Apa yang terjadi di antara mereka ?"

"Gianinna marah besar tentunya." Alano menegak wine yang sebenarnya milik Marybel.

"Dia pergi dari Sisilia dan melahirkan di Stezzano. Bayinya dititipkan pada keluarganya yang berada di Milan. Kemudian dia pergi lagi menuju Roma."

"Untuk ?" Sejenak Alano menatap Marybel. Perempuan itu penuh rasa ingin tahu.

"Gianinna memanfaatkan parasnya yang cantik untuk menggoda pejabat kota. Dan ia berhasil melakukannya. Dalam waktu sekejap, ia menjadi kaya. Dia mempengaruhi pacarnya untuk mengusut kasus kematian Gregor dan memburu Keluarga Mafia."

"Tentunya ia berhasil lagi." Marybel melanjutkan ucapan Alano. Perempuan itu mengingat hal yang pernah diceritakan ayahnya. Para bandit lain bermunculan dan polisi tetap melabeli mereka sebagai seorang Mafia, padahal Keluarga Mafia telah lama musnah.

"Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya ? Gianinna merayu pacarnya untuk menikah dan setelah itu ia menikam lelaki tersebut, berdalih jika seorang Mafia yang telah membunuh suaminya."

Tiba - tiba sekelebat ingatan Marybel muncul begitu saja. Tampaknya ia tahu siapa sebenarnya Gianinna ini. Ayahnya pernah menyebutkan namanya tetapi dia baru ingat sekarang.

"Apakah Gianinna adalah wanita yang bertransformasi menjadi mafia menggunakan uang warisan suaminya ? Apakah dia adalah Lady G yang disebut - sebut sebagai mafia perempuan pertama ?" Pertanyaan tersebut langsung keluar begitu saja dari mulut Marybel. Alano tampak berpikir sebentar.

"Dia tidak berniat menjadi mafia sejujurnya. Jadi ceritanya, Gregor sebenarnya belum mati. Dia hanya disekap. Lelaki itu tak kalah licik dengan Gianinna."

"Hei dia leluhurmu sendiri !" Marybel mencubit pinggang Alano seperti kebiasannya. Lelaki itu tertawa lalu mencium Marybel.

"Dia justru bergabung dengan Mafia. Tetapi ketika Keluarga Mafia dibunuh, dia tak tersentuh senjata sedikitpun karena menurut polisi dia hanya pembantu di Keluarga Mafia. Hebatnya, dia tahu letak dimana Keluarga Mafia menyimpan hartanya. Sisanya kau bisa pikir sendiri." Alano mulai menggoda Marybel. Perempuan itu menatapnya tajam.

"Aku masih belum mendapat jawaban bagaimana Gianinna bisa bertransformasi menjadi Lady G." Marybel mengingatkan Alano secara jelas. Lelaki itu menarik Marybel dalam pelukannya. Mata mereka saling beradu pandang untuk beberapa saat.

"Aku masih belum mendapat jawaban, apakah kau bersedia menikah denganku atau tidak." Lelaki itu menatapnya intens.

"Tidak akan kujawab sebelum kau menjelaskan dengan detail." Seperti biasanya, perempuan itu selalu mengancam balik Alano. Seringai Alano muncul lalu ia melepas Marybel begitu saja.

"Mereka salah paham. Gregor mengira Gianinna meninggalkannya dan selingkuh dengan pejabat kota. Sedangkan sepengetahuan Gianinna, lelaki itu sudah tewas. Dia menikahi pejabat juga untuk membalas dendam kepada Keluarga Mafia atas kematian Gregor." Marybel membentuk lengkungan senyum di bibirnya. Ternyata mafia juga memiliki kisah manisnya.

"Ada apa kau senyum - senyum sendiri ?"

"Bukankah mereka pasangan yang manis ? Aku tidak tahu jika ada cerita semanis itu." Marybel mengedip - ngedipkan matanya pada Alano. Lelaki itu langsung memeluk Marybel dari belakang.

"Bagaimana kau bisa tahu jika ceritanya menjadi manis ?" Lelaki itu meletakkan kepalanya di bahu Marybel.

"Jika berakhir tragis maka kau tidak mungkin lahir ke dunia. Tidak mungkin ada bangunan semegah ini sekarang, Moresetto Empiro." Alano tertawa mendengar jawaban Marybel. Ternyata wanita itu sudah menyiapkan spekulasinya sendiri.

"Pada akhirnya mereka kembali bersama. Gregor berhasil menguasai Sisilia dengan menyatukan pengusaha kotor yang berprinsip sama sepertinya sedangkan Gianinna memanfaatkan pengaruhnya di dunia politik untuk memanipulasi perekonomian. Semenjak saat itu Keluarga Moresetto mulai terkenal di Italia." Sedetik kemudian Marybel tepuk tangan karena akhir dari cerita tersebut memang benar - benar manis seperti prediksinya.

"Lalu sekarang bagaimana ?" Marybel meminta Alano melanjutkan ceritanya. Lelaki itu mengerutkan dahinya bingung.

"Ayo lanjutkan ceritamu." Marybel memintanya sekali lagi.

"Apa lagi yang harus kuceritakan ? Selanjutnya Klan Moresetto terus berkembang hingga seperti sekarang. Lebih lengkap lagi jika ada anggota keluarga baru yang lahir." Alano mencium Marybel, berharap jika perempuan itu menangkap kodenya.

"Aku pura - pura tidak mendengarnya." Marybel menutup kedua telinganya yang membuat Alano gemas akan tingkah wanita itu. Dia menghujami Marybel dengan ciuman di pipinya berkali - kali hingga perempuan itu tertawa lepas dengan apa yang dilakukan Alano.

POSSESSION : Legacy of MafiaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin