40 (#RoadToEnd - Jef's Battle)

4K 234 54
                                    

Jef mengamati Franklin dengan teliti melalui sudut - sudut matanya. Lelaki itu memakai topi andalannya untuk menyamarkan keberadaannya. Dia memperhatikan keadaan sekitar dengan baik, waspada dengan ucapan Alano tadi.

"Komplotannya adalah orang - orang psikopat."

Kata - kata itu masih terngiang - ngiang di kepalanya. Selama hampir seminggu Jef memperhatikan lelaki itu. Ia tak ingin gegabah mengingat komplotan Franklin adalah orang berdarah dingin. Dan sekarang adalah saat yang tepat, Jef merasa lelaki itu sedang lengah. Ia merogoh saku jaketnya, memastikan bila amunisinya masih berada disana.

Tetapi Franklin tidak begitu bodoh. Lelaki itu langsung membalikkan badannya untuk melihat orang - orang yang dibelakangnya. Dia merasa ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya.

Tapi nihil, tak ada apapun. Padahal barusan ia melihat dari pantulan kaca bahwa ada seseorang bertopi yang terus menatapnya. Ketika ia membalikkan badannya, semua orang sedang sibuk sendiri - sendiri. Orang bertopi itu sudah hilang. Franklin kesulitan untuk membedakan orang satu persatu karena bar tersebut sangat ramai.

Tepat ketika ia kembali pada posisinya semula, ia melihat seseorang bertopi itu berada di tepi pintu bar sambil mengeluarkan seringai mematikannya. Franklin terkejut seketika.

"Jefrio sialan !" Franklin memaki dengan keras yang membuat seisi bar menatapnya. Lelaki itu bertanya - tanya bagaimana Jef bisa mengetahui keberadaannya. Jef hanya membalasnya dengan senyuman kemudian langsung pergi keluar.

Franklin spontan mengejarnya namun Jef bahkan tak berusaha berlari sedikitpun. Lelaki itu menyeberang dan berbelok kiri untuk memancing Franklin menuju tempat yang ditentukan Jef sebelumnya. Tiba - tiba Jef mendengar suara siulan seseorang. Dia tak perlu menoleh karena ia tahu itu pasti siulan Franklin untuk memanggil komplotannya.

"Baiklah, adegan utama akan segera dibuka." Jef bergumam pelan dengan satu alis yang terangkat.

Lelaki itu mengeluarkan rencana keduanya. Ia memutar langkahnya dan berjalan menghampiri Franklin dengan tenang. Tepat ketika ia berada di tepi zebra cross, ia langsung berlari ke arah Franklin yang berada tepat di seberangnya. Franklin langsung lari tunggang langgang melihat Jef yang tiba - tiba mengejarnya. Jef sudah tahu Franklin hanyalah penakut yang tak berani menghadapi lawannya secara langsung. Ia selalu memukul musuhnya dari belakang atau menggunakan orang bayaran.

Jef terlalu fokus mengejar Franklin hingga ia tak sadar berada di mana ia sekarang. Franklin memasuki sebuah pintu yang sepertinya adalah pintu belakang dari sebuah bangunan. Jef meraba jaketnya lagi, memastikan amunisnya tak ada yang jatuh ketika ia berlari barusan. Tanpa ada rasa ragu, ia langsung memasuki tempat tersebut.

Perempuan yang sejak tadi memperhatikan mereka langsung terkejut ketika ia melihat Jef tanpa ragu memasuki tempat tersebut. Perempuan tahu tempat itu seperti apa dan ia rasa hal itu terlalu beresiko bagi Jef. Ia langsung mengambil senjatanya dan menyiapkan peluru cadangan untuk pistolnya. Dia tak langsung turun dari mobilnya melainkan menyiapkan beberapa senjata untuk dibawa karena ia tahu seberapa menakutkan sesuatu yang berada di dalam sana.

***

Jef sedikit bingung dengan apa yang ada di dalam sini. Tempat ini sepertinya tempat penggilingan daging karena banyak mesin penggiling dan babi yang baru saja dikuliti. Dia memperhatikan ke sekeliling, tempat itu seperti tak berpenghuni tetapi ia jelas - jelas melihat Franklin masuk kemari.

"Frank, apakah kau takut menghadapiku sendirian ? Mengapa kau selalu bersembunyi ?" Jef memancingnya untuk keluar. Lelaki itu berhenti di tengah - tengah ruangan sambil memutar badannya untuk mencari dimana Franklin.

POSSESSION : Legacy of MafiaWhere stories live. Discover now