21

8.3K 351 23
                                    

Jefrio sedang duduk di depan perapian. Dia ingin menonton televisi tetapi sayangnya Alano memutus sambungan parabolanya sehingga hanya ada acara televisi lokal saja yang bisa ditonton. Rasanya ia harus bersiap mati kebosanan di rumah ini. Lelaki itu sebenarnya tidak ingin pulang ke Sisilia namun dia tak ingin terlihat semakin jauh dari keluarga Moresetto lainnya. Alec bahkan tak menanyakan kabarnya sama sekali, atau memang pria itu sangat cuek.

Jef mengamati perapian itu baik - baik. Matanya menangkap sesuatu yang aneh, seperti tumpukan kertas yang telah dibakar. Dia menarik tungku pembakaran dan menemukan banyak sekali barang yang sepertinya dibakar secara sengaja. Disitu ada kalung yang sangat cantik, entah apa tujuan kalung tersebut dibakar. Dibalik tungku tersebut, terdapat sisa barang yang tak terbakar sempurna. Jef mengambilnya begitu saja dan betapa terkejutnya dia ketika menemukan tumpukan foto yang sepertinya tak dipilah terlebih dahulu sebelum dibakar. Dia bisa melihat jika disana ada foto lelaki yang sepertinya tak asing baginya.

"Jef, apa yang kau lakukan ?" Marybel mencurigai gelagat aneh lelaki tersebut sejak tadi. Matanya sejak tadi beradu pandang dengan Alano yang sama - sama menatap lelaki itu dengan tatapan mengawasi.

"Ini punya siapa ?" Jef mengangkat foto yang masih bisa ia kenali. Marybel menelan salivanya sendiri. Mengapa Jef bisa menemukan benda tersebut ?

"Punyaku. Semalam aku membakarnya." Cetus Alano langsung. Tak mungkin ia membuka masalah pribadi Marybel di depan Jefrio.

"Apakah kau mengenal Hardin ?" Tanya Jef dengan wajah ingin tahunya. Marybel tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Dia langsung berdiri dan menatap lurus ke arah Jef.

"Apakah kau mengenalnya ?" Tanya perempuan itu langsung ke inti.

"Dia pacar temanku, kami pernah bertemu saat menghadiri pernikahan kolega kami."

Mata Marybel membulat seketika. Dia sudah akan berlari menghampiri Jef tetapi Alano memegang lengannya. Tiba - tiba perempuan itu terengah - engah. Mendadak kepalanya sakit dan seakan berputar.

"Bels, duduklah. Biarkan aku bicara dengan Jef."

"Tidak ! Aku mau mendengarnya langsung darinya !" Ujar Marybel sambil menunjuk Jefrio yang berdiri tepat di depan perapian. Perempuan itu bertindak agresif sehingga Alano menggunakan badannya untuk menutupi Marybel dari Jef yang menatapnya bingung dan ingin tahu.

"Hush... Tenang." Alano berbisik tepat di depan wanita itu. Lelaki itu berhasil mendudukkan Marybel kembali.

"Ada apa sebenarnya ?" Jef bertanya dengan nada yang meninggi.

"Kemarilah." Alano menatap Jefrio tajam. Lelaki itu langsung berjalan menghampiri Alano dan Marybel. Alano menarik satu kursi dari meja makan dan memberikannya pada Jef.

"Ceritakan apa yang kau ketahui tentang Hardin." Ujar Alano dengan tenang. Lelaki itu duduk di sebelah Marybel yang membuang wajahnya ke belakang, menghindari tatapan kedua lelaki tesebut.

"Aku melihatnya di pernikahan teman sekelasku dulu. Dari apa yang aku tahu, dia adalah pengusaha retail di New York. Dia datang bersama pacarnya."

"Chantal." Cetus Marybel dengan cepat. Sekarang giliran Jef yang terkejut.

"Bagaimana bisa kau kenal dengannya ?" Tanya Jef dengan rasa keingintahuannya yang tinggi.

"Kau dan dia sama - sama dokter, apakah kalian dulu sekelas ?" Alano menghapus air mata Marybel yang jatuh setetes. Lelaki itu berusaha menguatkan Marybel yang belum bangun dari rasa takutnya.

"Iya, dia teman sekelasku." Marybel langsung tertawa saat mendengar jawaban Jefrio. Dia tak tahu jika dunia ini benar - benar sempit.

"Apa lagi yang kau ketahui tentangnya ?" Alano berusaha menengahi keadaan yang mulai memanas.

POSSESSION : Legacy of MafiaWhere stories live. Discover now