EPILOG PART 2

9.7K 318 32
                                    

ATTENTION : SERI KEDUA SUDAH DIPUBLISH, KALIAN BISA LIHAT DI PROFILKU 🖤 Judulnya : Bad Games

***

Alano memperhatikan Marybel dengan seksama. Ia mendapat panggilan dari Alec bahwa Marybel tak langsung menuju hotel, melainkan mampir menuju sebuah apartemen. Ia mendapat firasat buruk sehingga ia segera pergi menghampiri Marybel sedangkan Alec akan membawa Mario kembali ke hotel. Bocah itu tertidur lelap di kursi tengah. Jef sudah memperingatkan hal ini berulang kali dan ternyata benar - benar terjadi.

"Dia pasti akan mengunjungi Christina, aku berani taruhan."

"Aku tahu. Tetapi Marybel berhak menyelesaikan sesuatu yang sudah tertunda selama lima tahun ini. Aku ingin Marybel mendapat kedamaian atas keputusan finalnya."

Begitulah percakapan terakhirnya dengan Jef sesaat sebelum ia dan Marybel terbang ke New York. Alano tak ingin mendesak Marybel. Ia ingin Marybel yang membuka dirinya sendiri untuk cerita kepadanya. Alano akan senang atas hal tersebut.

Namun nyatanya Marybel tetap sama. Ia mengunci mulutnya rapat - rapat dan memilih memandang keluar melalui jendela yang basah. New York sedang diguyur hujan ringan. Alano hanya berbicara seperlunya saja melihat Marybel sedang banyak pikiran.

"Apa kau punya sesuatu yang ingin kau katakan padaku ?" Alano memberanikan diri menanyakan hal tersebut pada Marybel. Dia ingin melihat reaksi Marybel detik itu juga.

"Apa yang perlu dibicarakan memang ? Aku yakin kau juga tahu apa yang terjadi. Bukankah kau selalu tahu apa yang kulakukan ?" Komentar Marybel singkat, tanpa malu - malu langsung menyinggung Alano. Saat di ujung amarah, Marybel selalu mengeluarkan kejujuran dari hati terdalamnya. Lelaki tersebut mengabaikannya karena ia tak ingin percakapan mereka berakhir dengan perdebatan.

"Bels aku rasa kau perlu tidur sebentar. Perasaanmu selalu membaik ketika kau bangun tidur." Alano memberikan sarannya. Marybel tak menanggapi apapun tetapi Alano bisa melihat dari raut wajahnya bila perempuan itu tak setuju dengan sarannya.

"Aku ingin pergi ke taman." Ucapnya dengan spontan. Alano terkejut mendengarnya.

"Apa kau yakin ? Bagaimana bila orang - orang mengenali kita ?"

"Untuk apa kita punya uang banyak bila kita tidak bisa mengusir semua orang dari sana ?" Marybel menatap Alano dengan tatapan sengitnya. Hanya sekilas, namun sudah cukup untuk menegaskan keinginan perempuan tersebut. Alano tak memiliki pilihan lain selain menurutinya.

***

Membutuhkan waktu setengah jam untuk mengosongkan taman kota. Marybel tahu itu tindakan ilegal karena properti tersebut adalah milik pemerintah, tetapi ayolah ! Apa yang tidak bisa dilakukan oleh uang ?

Alano mengurusnya dengan baik sehingga ia dan Marybel bisa duduk disana, memandangi angsa yang berenang kesana kemari di danau buatan itu. Marybel menyandarkan kepalanya pada bahu Alano, membuat lelaki tersebut terulur untuk mendekap Marybel dalam lengannya.

"Aku merindukan saat - saat seperti ini. Kau masih sama seperti Marybelku beberapa tahun yang lalu, Marybel gadis perawanku." Bisiknya pelan yang membuat Marybel langsung mencubit pinggang Alano.

"Kau tahu aku sudah melahirkan satu anak dan akan melahirkan lagi untuk kedua kalinya."

"Tetapi kau tetap Marybelku yang manis. The Belle of Belle." Alano mencubit pelan pipi Marybel.

"Aku sudah memutuskan."

"Apa ?" Tanya Alano dengan serius.

"Aku akan fokus menjadi ibu dari anak - anakmu."

POSSESSION : Legacy of MafiaWhere stories live. Discover now