31

5.3K 298 31
                                    

Marybel berjalan dengan tenang menuju altar. Alano tidak bercanda dengan ucapannya. Dia benar - benar menuruti keinginan Marybel untuk menikah secepatnya. Pernikahan mereka diadakan di gereja yang berada satu komplek dengan Moresetto Empiro. Sayangnya tamu yang hadir hanya dua orang, yaitu Jef dan Alec. Tak ada siapapun yang diundang mengingat situasi sedang genting. Bahkan Alano tak berani mengadakan pernikahan di gereja besar yang ada di luar sana. Semua ia lakukan demi keselamatan bersama.

"Apakah aku boleh mencium pengantinku sekarang ?" Alano bertanya pada pendeta terburu - buru. Marybel tertawa mendengarnya karena lelaki itu tak bisa menunggu instruksi dari pendeta lebih lama lagi.

"Baiklah." Jawab pendeta itu dengan gugup. Dia pasti takut melihat wajah Alano yang tegas. "Padahal memang perangainya selalu seperti itu." Batin Marybel.

Alano mengecup bibir Marybel pelan untuk beberapa saat. Mereka berdua lega akhirnya bisa menjadi satu tanpa batas. Jef dan Alec memberikan tepuk tangan dari belakang. Pada akhirnya dua orang yang sering berseteru tersebut berakhir di altar. Alano memeluk perempuan itu kemudian mencium keningnya.

"Selamat atas pernikahanmu, Nyonya Moresetto." Marybel tertawa mendengarnya.

"Selamat atas kehamilan istrimu, Tuan Alano." Marybel menggodanya balik. Alano tersenyum sambil memperhatikan wajah Marybel yang sedikit pucat walaupun ia sudah dirias. Perempuan itu tampak kurang sehat.

"Aku rasa Marybelku harus kembali istirahat. Kau tampak kurang sehat sayang."

"Aku rasa iya, anakmu sepertinya hobi tidur. Dia suka mengajakku bermalas - malasan." Kemudian mereka berdua tertawa.

"Aku tidak takut lagi menghadapi apapun karena aku tahu aku memilikimu." Marybel mengelus rambut - rambut yang tumbuh di sekitar rahang Alano. Lelaki itu mengambil tangan Marybel kemudian menciumnya.

"Kau tidak perlu takut, Nyonya Moresetto. Kau akan melahirkan anak - anak yang hebat. Mereka juga akan melindungimu sama seperti yang dilakukan ayah mereka pada ibunya."

Marybel mencatat hari itu sebagai hari bersejarah dalam hidupnya. Dia menandai hari pernikahannya sebagai titik putar balik karena hidupnya semakin baik setiap harinya. Alano datang dalam hidupnya, menyelamatkannya dengan membawa lentera yang menerangi hidupnya, membantu Marybel menemukan kembali jalan pulangnya. 

***

Marybel berkeliling di aula Moresetto Empiro. Mulai sekarang, Alano memberinya tugas untuk melihat setiap pekerjaan orang - orang yang berada disana sambil melihat laporan keuangan. Marybel tentu belum terbiasa bergulat sebagai agen pengawas namun dia berusaha mempelajari pekerjaannya dengan baik. Seperti yang sekarang dilakukannya. Dia sedang mengamati laju pertumbuhan Moresetto Bank dalam beberapa bulan terakhir. Perempuan itu menyesap tehnya di ruang yang dulu digunakan Alano. Sekarang ruangan itu berpindah menjadi miliknya.

Dokk... Dokk... Dokk...

"Masuk." Ujar Marybel pelan lalu ia menegakkan badannya. Seorang perempuan cantik bernama "Giselle" datang bersama beberapa map yang ia bawa. Marybel tahu namanya karena setiap pegawai selalu memakai name tag di dada sebelah kirinya.

"Silahkan duduk." Marybel mempersilahkan perempuan itu untuk duduk. Dia ingin membangun kerja sama yang baik dengan semua pekerjanya.

"Nyonya aku membawa laporan penting yang harus segera kuberitahu. Aku rasa aku tidak bisa menunggu sampai Tuan Alano datang." Wajah perempuan itu tampak cemas ketika menyerahkan map tersebut. Marybel mengerutkan keningnya dan langsung membuka map berwarna merah itu.

POSSESSION : Legacy of MafiaWhere stories live. Discover now