45 (#TheEnd)

7.8K 290 8
                                    

ATTENTION : SERI KEDUA SUDAH DIPUBLISH, KALIAN BISA LIHAT DI PROFILKU 🖤 Judulnya : Bad Games

***

Alano pergi ke suatu tempat yang sangat tinggi. Itu adalah semacam kantor formalitas yang dibuat untuk mengendalikan semua bisnis Klan Moresetto, namanya The Grand Moresetto. Alano tak akan pulang malam ini. Ia akan berada di kantornya, tepat di lantai 71 dengan lampu yang sepenuhnya padam. Hanya ada sinar dari luar yang masuk lewat kaca besar karena khusus ruangan Alano, tak ada dinding di tepi luar. Hanya ada kaca yang cukup tebal.

Dia terus memikir ucapan Marybel tadi siang. Semuanya berterbangan secara acak di otaknya, hanya ada Marybel dan Marybel lagi. Sudah hampir dua botol bir telah ia habiskan, namun ia tahu bila Marybel sedang memikirkan tentang perceraian dan hal tersebut tetap membuat pikirannya terjaga. Belum genap satu tahun mereka menikah tetapi sudah ada hal - hal yang mengancam rumah tangganya.

"Al, apakah aku boleh masuk ?" Suara Jef terdengar begitu saja di tepi pintu. Ini sudah pukul satu dini hari tetapi sepupunya itu tak kunjung pulang sehingga Jef memutuskan untuk mengeceknya di kantor selarut ini.

"Masuklah Jef." Alano menegakkan duduknya kemudian bersandar pada sofa yang empuk.

"Al, apa kau mau menceritakan tentang apa yang telah terjadi ?" Jef bertanya dengan hati - hati. Alano mengusap wajahnya sendiri dengan kasar. Cukup lama ia terdiam sebelum mengeluarkan suaranya lagi.

"Marybel berkata bahwa ia sedang berpikir apakah pernikahan kami pantas dilanjutkan atau tidak." Jef terkejut setengah mati.

"Bagaimana bisa ia berkata demikian ?" Tanyanya dengan nada tak percaya.

"Dia marah saat tahu aku membuat perjanjian diam - diam dengan Timothy tentang Christina. Dia tahu semuanya, Jef. Tak hanya tentang hal tersebut, dia marah atas banyak hal. Pada akhirnya Marybel merasa aku telah memanipulasinya." Alano berkata dengan nada putus asanya.

"Al..."

"Kau tahu apa bagian terburuknya ? Aku merasa terkhianati karena Marybel tak memenuhi janjinya. Saat kami menikah, di altar dia mengatakan bahwa dia akan menemaniku dalam baik dan buruk, menerima kekuranganku, tetapi ia melupakan semuanya."

"In the end, she forget about her promise. She's the one set it all and she's the one broke it. I am the one who feeling lost right now."

Alano terdengar sangat terpuruk. Jef bisa melihat bila mata Alano seperti berkaca - kaca tetapi lelaki tersebut enggan menangis. Alano mengigit bibir bawahnya sendiri, menyadari bahwa hidupnya akan selalu seperti ini.

"Kau tahu Jef, aku sudah melakukan apapun untuk Marybel. Semuanya yang terbaik, tetapi tak cukup untuk membuatnya bertahan. Mungkin caraku salah tetapi keselamatan Marybel adalah hal terpenting untukku."

"Al, jangan seperti ini. Kau tidak terdengar seperti seorang Alano Moresetto yang aku kenal." Jef langsung menyanggahnya tetapi tak cukup untuk menghentikan rasa duka Alano. Lelaki tersebut menolehkan wajahnya pada Jef yang seketika membuat Jef sadar bahwa sebenarnya Alano sudah menangis sejak tadi. Ada bekas air mata di ujung matanya.

"Marybel mengira hanya dia yang berduka atas kehilangan bayinya. Dia tak tahu setiap malam aku menangis saat melihatnya terlelap tidur, bertarung dengan rasa bersalahku sendiri." Tepat ketika Alano mengatakan hal ini, Jef langsung teringat atas kesalahannya yang telah ia perbuat.

"Al, aku penyebabnya."

"Tidak, sama sekali bukan dirimu. Kau juga korban dalam kejadian tersebut dan jangan menjauhiku lagi karena akan membuatku semakin merasa bersalah karena tak bisa menjadi pemimpin yang baik."

POSSESSION : Legacy of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang