16. Meaningless Kiss

1.8K 192 27
                                    

[MOHON MAAF APABILA TERDAPAT KESALAHAN PENULISAN ATAUPUN PEMILIHAN KATA. SAYA SANGAT TERBUKA UNTUK MENERIMA SARAN SERTA KRITIK DARI PEMBACA MELALUI KOMENTAR AGAR NANTINYA BISA MEMUDAHKAN SAYA SAAT PROSES REVISI. SISANYA, SELAMAT MEMBACA❤️]

———

Tuhan menciptakan hati, untuk dijaga dengan hati-hati.
—Atilla Solana

• • •

Sebenarnya, Atilla masih ingin bergelung di bawah selimut saat sinar matahari pagi menyilaukan matanya. Namun, sepertinya terlalu sulit untuk mengembalikan rasa kantuk saat dirinya menyadari bahwa ia berada di tempat yang asing.

Keterkejutannya semakin menjadi saat ia berbalik ke samping dan mendapati seorang lelaki di sampingnya.

Ia menyibak selimut yang menutupi lelaki itu, lalu mendapati Derrel yang terlelap dengan nyenyaknya. Atilla berpikir sejenak. Apa yang terjadi? Untuk mengenyahkan kebingungannya, ia menepuk keras kepala Derrel.

"HEH! BANGUN!"

Derrel yang mendapatkan tepukan keras di kepalanya tersentak bangun. Mulutnya refleks mengeluarkan pekikan kecil, lalu kembali tenang saat mendapati Atilla merengut di sampingnya.

"LO APAIN GUE SEMALAM HAH? KOK GUE ADA DI SINI?!"

Derrel mengubah posisi tidurnya. "Terima kasih lo sama gue, kalo nggak ada gue lo udah nginap di klub."

Atilla menyibak selimut, bangkit dari posisi rebahannya, lalu meraih gelas berisi air mineral di coffee table. "Terus kenapa lo nggak bawa gue pulang ke rumah? Kenapa harus di sini?" tanyanya saat air di gelas itu sudah diteguknya sampai habis.

"Lo jalan aja udah nggak bener. Gue nggak sanggup bopong lo lama-lama. Bisa encok pinggang gue," Derrel masih memejamkan mata saat mengatakan itu.

"HEH!" Atilla menepuk kepala Derrel sekali lagi. "Lo mggak apa-apain gue, kan?"

"Nggak. Yang ada lo yang apa-apain gue,"

Atilla mengernyit. "Hah? Maksud lo?"

Derrel membuka matanya, lalu mengambil posisi duduk bersandar di samping Atilla. "Maksud lo cium gue semalam apaan?"

Jelas Atilla kaget bukan main. "HAH? JANGAN NGADI-NGADI LO YA! GUE MANA ADA NYIUM LO?!"

Derrel terkekeh. "Emang lo inget? Lo kan nggak sadar,"

Atilla menjentikkan jari. "Nah! Tuh lo tau kalo orang mabuk itu nggak sadar, jadi apapun yang gue lakuin semalam, itu tuh di luar kesadaran gue, jadi nggak usah ge-er!"

"Terserah. Yang penting intinya lo nyium gue, kan?"

"IH! GUE NGGAK SENGAJA!" pekik Atilla tak terima, yang bagi Derrel telihat menggemaskan.

Derrel memantapkan tatapannya untuk mengurung tatapan gadis menggemaskan di hadapannya ini. "Mana ada orang nyium nggak sengaja? Dasar nakal,"

"DERREL IH!" teriak Atilla sembari melemparkan bantal ke arah cowok yang tengah menggodanya ini, kemudian membenamkan wajahnya sedalam mungkin ke bawah bantal.

CephalotusWhere stories live. Discover now