37. Dignity

933 111 40
                                    


Aku memilih diam dan menahan segala rasa saat matamu menatapku lekat. Sebab aku wanita. Yang dengan ragu mengeja kata, bahwa tentang kita adalah cinta.
—Atilla Solana

 —Atilla Solana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• • •

"Til, bangun, udah siang!"

Tak cukup lima detik Aletta berteriak di depan pintu kamar Atilla, adiknya itu sudah muncul setelah terdengar suara kenop pintu yang ditarik.

"Oh, udah bangun?" tanya Aletta bercampur rasa kaget, karena ia sama sekali tak mengira bahwa adiknya bisa secepat ini bersiap ke sekolah.

"Bukan udah bangun doang, tapi udah siap!"

Aletta terkekeh sembari mengikuti langkah Atilla yang sudah berjalan menuju ruang makan. "Tumben banget! Habis dapet hidayah dari mana, sih?"

"Bacot," balas Atilla sekenanya. "Papa mana?"

"Kan gue udah bilang." Aletta mengambil tempat duduk di depan Atilla. "Jam segini jangan nyari Papa, dia udah berangkat kerja."

"Jadi lo yang masak?" Cewek itu menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. "Wow! Enak banget! Persis kayak yang biasa Papa bikin dulu. Lo sejak kapan bisa masak?"

"Emang gue ada bilang kalo yang masak nasi gorengnya itu gue? Nggak, bego! Itu yang masak Papa tadi."

Merasa cukup dengan jawaban Aletta, Atilla memilih menuangkan air putih di gelasnya, kemudian menenggaknya hingga tandas.

"Eh, Til. Gue jadi penasaran, deh. Emang bener kalo si Dion udah nggak tinggal di Padang lagi?"

Mendengar nama itu tiba-tiba disebut, seketika raut wajah Atilla berubah suram. "Dion siapa?" tanyanya dengan suara berat.

"Mantan lo, lah! Emang ada berapa Dion yang lo kenal?"

Atilla tak menjawab, dan sepertinya Aletta tidak cukup pintar untuk membaca ekspresi adiknya. Bahwa cewek itu tidak senang dengan pembicaraan seperti ini. Ia tak pernah senang jika ada manusia lain yang mengorek masa lalunya.

"Gue denger-denger, dia pindah jauh banget. Ikut orang tuanya ke daerah Sulawesi. Kalo nggak salah, nama kotanya... Kendari?. Eh iya, Kendari!"

"Terus hubungannya sama gue apaan?" Atilla mulai menatap Aletta dengan sinis.

"Santai dikit sabi kali. Gue cuman pengen tau aja, sejauh ini, kisah asmara lo kayak gimana setelah putus dari Dion, lalu Duta?"

CephalotusWhere stories live. Discover now