20. Tersirat

46.7K 4.9K 491
                                    

Makasi buat kamu yang masih baca sampai sini

SELAMAT MEMBACA

20. TERSIRAT

Keyra tau hati Aurel sedang berbunga-bunga saat ini. Gadis itu sejak muncul di pintu kelas tidak berhenti membahas dan menceritakan tentang Genta, ralat sejak minggu lalu. Mulai dari Genta yang mengajari Aurel main badminton di gor hingga respon Genta terhadapnya di chat. Keyra tau betul bagaimana rasanya, karena ia juga sedang berada di posisi yang sama. Revan semakin bersikap manis padanya. 

"Key, lo sama Kak Revan statusnya gimana?" tanya Gita yang duduk di bangku depannya kini memutar badannya ke arah Keyra. 

"Gimana apanya?" Keyra balik bertanya.

"Masih sebatas temen?" Gita menaikkan kedua alis. 

Keyra mengangguk. "Iya."

"Jangan-jangan Kak Revan cuma mau mainin perasaan lo, Key?" timpal Aurel yang duduk di sebelah Gita.

"Ya enggaklah. Kak Revan cowok baik-baik. Ya mungkin masih nunggu waktu yang tepat." Keyra tergelak dengan kalimatnya sendiri. Ia berusaha menghilangkan rasa curiga Gita dan Aurel terhadap Revan. 

"Lo juga Rel! Kapan jadiannya sama Kak Genta?" Gita menepuk paha Aurel.

"Baru juga PDKT," ujar Aurel mencebikkan bibirnya. 

"Gue tunggu lo pada jadian. Kita triple date!" Gita mengangkat dagunya menantang Keyra dan Aurel yang kini saling bertatapan lalu beralih menatap Gita.

"Siapa takut!"

🎨🎨🎨

Keyra sedikit membungkuk menjelajahi jejeran buku-buku di rak bagian non fiksi di perpustakaan. Ia sedang mencari buku pelajaran edisi lain untuk membantunya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan Bu Ning. Tangannya menelusuri salah satu sisi buku hingga berhenti tepat pada judul buku yang ia cari. Baru saja ia hendak mengambilnya, namun seseorang di rak sisi lain juga memegang buku yang sama. Keyra melihat tangan itu lantas mendongak melihat siapa orang itu. 

Keyra terkejut melihat sepasang mata yang tengah menatap tajam ke arahnya. Keyra belum juga mengambil bukunya, ia malah menjauhkan sedikit tangannya, mengurungkan niat mengambil buku itu. Tapi justru Geanno yang mendapatkannya. Sayangnya buku itu hanya ada satu di sini. Sampai ia sadar jika buku itu telah disergap Geanno. Ia melangkah searah dengan Geanno lalu berpapasan di lorong rak. 

"Kak, aku dulu yang dapat bukunya!" 

Geanno menatapnya datar. "Gue dulu."

"Aku yang tadi pegang duluan!" cecar Keyra.

"Gue yang dapat duluan!" balas Geanno kemudian ia melanjutkan langkahnya. Tapi Keyra menghalangi jalannya.

"Gak, aku dulu. Kakak ngalah dong sama adik kelas!" Keyra merasa sedikit kesal karena tingkah Geanno. 

"Siapa cepat dia dapat! Minggir!" Geanno kini mendorong Keyra sedikit bergeser agar ia bisa lewat. 

Keyra menganga melihat punggung lelaki menyebalkan itu. "Kak Geanno egois banget sih! Gak mikirin orang lain apa?!" makinya, hendak mengejar. Tapi langkah berikutnya ia jatuh tersungkur karena tersandung karpet tebal yang tidak sengaja terlipat.

'BRUK!'

Keyra meringis ketika lututnya menabrak lantai yang dilapisi karpet. Walaupun tidak terlalu sakit, tapi naasnya kepalanya terbentur sisi rak. Ia memegangi kepalanya sambil meringis. Dalam hati ia mengumpat Geanno berkali-kali.

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now