48. Childhood Amnesia

40.2K 4.4K 398
                                    

SELAMAT MEMBACA

48. CHILDHOOD AMNESIA

Keyra pernah melukis wajah Genta kecil saat tugas Seni Budaya melukis kemarin. Ia memang bermimpi tentang anak laki-laki itu, tapi ia tidak menyadari jika anak laki-laki dalam mimpi itu nyata, Genta kecil. Pantas saja ia merasa tidak asing dengan wajah anak itu.

Keyra masih cukup shock ketika mengingat siapa dirinya. Ia melangkah ke galeri mini milik Rendi. Sejak kecil, Carissa selalu melarangnya masuk ke galeri milik Rendi dengan alasan takut Keyra tak sengaja merusak lukisan di sana. Hingga sama sekarang ia terbiasa tidak pernah masuk tanpa seizin Rendi maupun Carissa. Tapi tidak kali ini, ia langsung menerobos masuk. Ia teringat dengan lukisan Rendi beberapa waktu lalu yang ia yakini dipajang di galeri mini.

Keyra mengendarkan pandangan menatap satu persatu lukisan itu hingga matanya berhenti ke lukisan yang sedari tadi ia cari. Gambar seorang wanita dan pria yang menggendong anak perempuan dan rumah di belakang itu ia tau benar.

Rendi melangkah masuk ke galeri mini, ia terkejut mendapati Keyra yang tengah memandangi lukisan itu dengan mata berkaca-kaca. "Keyra?"

Keyra menoleh, air matanya menetes kala ia berkedip. "Ayah?"

"Kamu kenapa?" Rendi langsung menghampiri setelah meletakkan kanvas lukisan yang baru ia selesaikan ke lantai. Ia mendekap Keyra sembari mengelus kepalanya.

"Lukisan itu." Keyra menunjuk lukisan tadi.

Rendi memandang ke arah yang dimaksud Keyra. Seketika matanya membulat terkejut.

Carissa dan Rendi sudah menikah beberapa tahun, tapi mereka belum mendapatkan momongan. Mereka berencana mengadopsi seorang anak dari panti asuhan Mulia Kasih di Bogor, sebagai pancingan. Mereka menginginkan anak perempuan berusia seketika tiga tahun yang kebetulan saat itu Keyra satu-satunya anak perempuan yang berusia tiga tahun.

Akhirnya Carissa dan Rendi mengangkat Keyra sebagai anaknya. Mereka menyukai Keyra yang sopan dan manis. Akhirnya Ibu pengurus panti menyiapkan surat dan sebagainya.

Carissa dan Rendi masih duduk di ruang tengah bersama Bu Rena, Ibu pengurus panti. Mereka tampak berbicara serius, sementara saat itu Keyra pamit kepada teman-teman yang tinggal di panti itu juga mengemas barang-barangnya dibantu Ibu pengurus panti satunya.

"Mas, Mbak. Keyra beruntung sekali bisa diadopsi oleh orang tua sebaik kalian. Keyra tinggal di sini sejak dia berumur satu tahun. Sejak dulu, Keyra tidak pernah sebahagia teman-teman lainnya di sini. Dia selalu menanyakan tentang orang tua kandungnya saat ia menginjak usia tiga tahun, di mana dia mulai bertanya sosok orang tuanya. Bahkan beberapa hari yang lalu kami sempat lalai menjaga Keyra, dia pergi dari panti tanpa sepengetahuan siapapun. Saya bisa menebak alasan dia kabur karena ingin mencari orang tuanya karena rasa penasaran. Kami sangat khawatir saat tidak mendapati Keyra ketika makan malam. Sampai saya dapat telepon dari seseorang yang mengabarkan bahwa Keyra sempat kecelakaan. Tapi beruntung diselamatkan orang itu. Keyra tinggal beberapa hari di sana, saya mengira mereka akan mengadopsi Keyra, ternyata tidak. Baru saja kemarin dia pulang ke panti, lalu kalian datang untuk mengadopsi Keyra sebagai anak. Saya yakin Keyra ngerti kalau kalian bukan orang tua kandungnya. Saya berharap kalian bisa sayangi Keyra seperti anak kandung agar tidak membuat Keyra kepikiran kembali tentang orang tua kandungnya. Saya khawatir dia akan berbuat sesuatu yang akan membahayakan dirinya sendiri. Keyra masih kecil, tapi dia pintar," jelas Ibu Rena.

Carissa dan Rendi mencernanya dengan baik. Mereka cukup mengerti bagaimana perasaan Keyra.

Keyra kembali dengan Ibu Erni yang membawa tas besar milik Keyra. Bu Erni menyerahkan tas itu ke Rendi yang bangkit berdiri, diikuti Carissa dan Bu Rena.

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now