33. Kecewa

40.2K 4.2K 240
                                    

SELAMAT MEMBACA

33. KECEWA

Sepanjang koridor sekolah cukup sepi, hanya beberapa guru dan siswa yang berlalu lalang karena pergantian jam pelajaran. Keyra melangkah menuju toilet seorang diri. Setelah ini kelasnya diadakan ulangan harian pelajaran Kimia. Ia harus bergegas kembali ke kelas setelah dari toilet. 

Sementara kelas XI MIPA 1 mendapatkan pelajaran Olahraga, semua siswa kelas XI MIPA 1 berhamburan ke luar kelas dengan seragam olahraga menuju lapangan. Geanno dan Genta melangkahke ruang olahraga dulu untuk mengambil bola-bola basket. Setelah mengambil jaring berisi bola-bola basket, mereka segera kembali ke lapangan melalui gedung kelas X MIPA. 

Keyra baru saja keluar dari toilet taks engaja berpapasan dengan Geanno dan Genta yang baru saja melewatinya. Geanno sempat beradu tatap, tapi sedetik kemudian ia memalingkan wajah duluan. Bahkan ia mempercepat langkahnya ke lapangan. 

Genta tersenyum ke Keyra yang kemudian balas oleh gadis itu. Mumpung bertemu Keyra dan hanya berdua karena koridor sepi. Sepertinya ini waktu yang tepat untuk Genta bertanya pertanyaan yang selama ini tersimpan di benaknya. 

"Key, tunggu!" seru Genta membuat Keyra mengurungkan niatnya kembali ke kelas.

"Kenapa, Kak?" tanya Keyra. Kini mereka berhadapan.

"Gue mau nanya sesuatu," ujar Genta. Ia menata dalam mata Keyra. 

"Apa?" Keyra memiringkan kepala.

"Lo beneran gak inget sama gue?" Pertanyaan Genta sukses membuat kedua alis Keyra menukik. 

Tak lama kemudian Keyra tertawa. "Kak Genta pacarnya Aurel, masa lupa?" balasnya terkekeh.

Genta menggeleng, ekspresinya terlihat serius. Membuat tawa Keyra mereda. 

"Gue Genta, sahabat kecil lo," tutur Genta. 

Keyra menatap bingung. Apa yang Genta maksud sahabat kecil? Sejak kapan ia mempunyai sahabat cowok saat kecil?

Genta menatap Keyra yang tampaknya berpikir keras. Ada rasa kecewa saat Keyra belum juga mengatakan bahwa ia mengingatnya. 

"Kak Genta salah orang gak?" balas Keyra bertanya. 

Genta meletakkan jaring bola basket ke lantai. "Gue gak salah orang, sejak awal gue liat lo, gue udah tau lo siapa."

Keyra benar-benar tidak ingat siapa Genta. Ia bingung sendiri. 

"Mungkin lo gak inget wajah gue, gimana kalau ini?" Genta berhambur memeluk Keyra membuat gadis itu membulatkan mata terkejut bukan main. Tangan Genta mengelus lembut punggungnya. Ia sedang berusaha membuat Keyra mengingat dirinya. 

Keyra masih bergeming mencoba berpikir siapa Genta, tapi ia benar-benar tidak ingat. Sampai akhirnya ia tersadar akan posisinya dengan Genta. Lantas ia mendorong dada Genta menjauh.

"Kakak apaan sih?" Keyra sedikit kesal dengan tindakan lancang Genta. 

Tampak air wajah kecewa yang Genta tunjukkan. Apa Keyra melupakannya? 

"Lo gak inget?" tanya Genta melemah. "Gue bakal kasih bukti ke lo, kalau gue gak bohong. Gue beneran sahabat kecil lo." 

Keyra menatap kedua mata Genta berusaha mencari kebohongannya, tapi yang ia temukan hanya keseriusan. Ucapan genta juga terdengar begitu serius. Tapi Keyra tidak menemukan memori lamanya. 

"Maaf, Kak. Aku ke kelas dulu." Keyra melangkah berbalik arah menuju kelas tanpa persetujuan Genta. Ia tidak mau konsentrasinya untuk mengikuti ulangan harian Kimia terganggu karena ucapan Genta. 

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz