47. Flashback

36.3K 4.1K 1K
                                    

Pengen di spam comment:)

SELAMAT MEMBACA

47. FLASHBACK

Genta kecil yang saat itu berusia empat tahun, duduk di jok mobil bagian belakang. Ia baru saja dibelikan mainanmainan baru oleh Ryan dan Jeny dari salah satu mal. Di tengah perjalanan menuju rumah, Ryan tdan dan Jeny menemukan kerumunan beberapa meter di pinggir jalan depan sana. Karena rasa penasaran, mereka menepikan mobilnya lalu turun untuk melhat apa yang terjadi.

Baru saja terjadi sepeda motor tabrak lari. Korbannya anak kecil pula.

"Ma, Pa, ayo bawa ke rumah sakit. Kasihan," ujar Genta memberengut.

Dengan besar hati Ryan dan Jeny membawa anak itu ke mobilnya menuju rumah sakit.

Sesampainya di sana, anak perempuan itu langsung ditangani petugas rumah sakit. Tak lama kemudian, seorang dokter keluar mengatakan bahwa anak itu tidak apa-apa, hanya benturan ringan. Lantas Ryan, Jeny dan Genta langsung masuk ke IGD.

Anak itu baru saja terbangun dari pingsan. Ia duduk di ranjang sambil meringis memegangi kepalanya yang di perban. Ia bertanya-tanya di mana ia sekarang? Hingga Ryan, Jeny dan Genta menampakkan diri mereka.

"Kamu gapapa?" tanya Ryan lembut.

Anak itu menggeleng polos. "Om, Tante, siapa?" tanyanya.

"Om sama Tante tadi gak sengaja nemuin kamu di pinggir jalan. Kata orang-orang di sana, kamu keserempet motor." Ryan mengelus kepala anak itu.

Anak itu terdiam, lalu mengangguk.

"Nama kamu siapa?" tanya Jeny.

"Keyra," jawab Keyra. Usianya tiga tahun.

Ryan dan Jeny tersenyum.

"Hai, Keyra," sapa Genta.

"Hai," balas Keyra tersenyum.

"Kamu kenapa bisa ketabrak kaya tadi? Orang tua kamu mana? Kamu tinggal di mana?" tanya Ryan beruntun.

Keyra menggeleng dengan air mata membendung di kelopak matanya. Kejadian tadi cukup membuatnya trauma. Ia teringat alasan ia berada di jalanan seorang diri.

"Aku gak punya orang tua dan rumah," jawabnya sambil menangis.

Ryan dan Jeny terkejut, ia menatap prihatin. Sementara Genta kini menekuk wajahnya seakan merasakan apa yang Keyra rasakan.

"Terus sekarang kamu tinggal di mana?" tanya Ryan. Ia memeluk tubuh mungil Keyra.

"Aku tinggal di panti." Kalimat itu sukses membuat hati Ryan dan Jeny mencelos. Entah bagaimana bisa ia keluar jalanan sendirian?

""Panti mana sayang?" tanya Jeny lembut.

"Panti Mulia Kasih." Beruntung Keyra menghafal nama panti asuhan tempat ia tinggal.

"Kalau gitu, kita antar kamu pulang ya," tawar Ryan.

"Jangan!" seru Genta membuat mereka menoleh. "Gimana kalau Keyra tinggal di rumah kita beberapa hari?" Melihat puppy eyes Genta, membuat Eyan dan Jeny tidak bisa menolak.

"Kamu mau? Biar bisa main sama Genta?" tanya Ryan pada Keyra yang masih terisak. Anak itu mengangguk. Biar Ryan yang komfirmasi dengan pihak panti, ia yakin pengurus panti khawatir mencari keberadaan Keyra.

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now