18. S

42.5K 5.1K 310
                                    

SELAMAT MEMBACA

18. S

RevanPratama
Keyra, sore ini jam setengah lima gue mau ngajak lo ke toko buku bareng, mau?
06.10

KeyraDntr
Mau Kak.
06.10

RevanPratama
Gue jemput ntar.
06.10

Itu isi chat Revan dan Keyra beberapa waktu lalu. Tentu saja Keyra senang bukan main diajak ke toko buku, tempat yang paling suka ia kunjungi, apalagi bersama Reva. Rasa senangnya bertambah berkali-kali lipat. 

Keyra mengemasi buku-bukunya ke ransel dengan cepat saat bel pulang sekolah berbunyi. Biasanya ia akan keluar dari kelas bersama yang lain. Tapi kali ini ia langsung ngacir ke luar kelas setelah berseru pada sahabat-sahabatnya. 

"Gue duluan ya, bye!" Dalam hitungan detik Keyra hilang di telan pintu kelas. 

Gita, Aurel dan Deva hanya menatap Keyra dengan kerutan kening. Ada apa dengan gadis itu? Tampaknya senang sekali dari raut wajahnya. 

Keyra begitu antusias, kedua sudut bibirnya tertarik sejak pulang sekolah hingga sampai di rumah. Carissa bahkan menatap heran anaknya. Tidak seperti biasanya Keyra begitu, tampaknya sedang jatuh cinta, pikir Carissa. 

Keyra sibuk memilih pakaian yang cocok agar terkesan di mata Revan. Satu persatu pakaiannya ia keluarkan dari lemari, sesekali melihat pantulan dirinya di cermin dengan pakaian yang ia pilih. Pakaian yang tidak cocok ia lempar asal ke ranjang. Hingga akhirnya ia menemukan dress selutut berwarna biru muda berlengan pendek. Ia mengulas senyumannya melihat pantulan dirinya yang tampak manis di cermin. Ia memutuskan untuk mengenakan dress ini saja. Ia yakin Revan akan suka.

Setelah itu Keyra segera membersihkan diri di kamar mandi. Beberapa menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi dan tampak lebih segar. Ia sudah mengenakan dress-nya. Kemudian mengeringkan rambut dengan hair dryer. Setelah pusing memilih pakaian, kini ia pusing dengan tatanan rambutnya. Mau dikuncir atau digerai saja? Ah, ribet jadi cewek!

Akhirnya Keyra memilih menggerai rambutnya dengan bebas. Setelah itu ia memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan lipgross, ia terlihat natural. Setelah selesai Keyra menatap dirinya di cermin, memastikan tidak ada yang janggal. Sedari tadi, jantung Keyra berdetak tak keruan. Ia benar-benar antusias untuk pergi dengan Revan. Sampai saat ini, Keyra masih penuh tanya dengan sikap Revan. Apa lelaki itu benar-benar jatuh cinta padanya? Kapan lelaki itu akan menyatakannya? Ah, hati Keyra berbunga-bunga membayangkan itu. 

Masih tersisa setengah jam menunggu Revan menjemputnya. Ia mengisi waktunya dengan bermain ponsel di ranjangnya. Tidak terasa waktu setengah jam hampir dihabiskan Keyra. Pintu kamar terbuka, Kinan menyembulkan kepalanya. 

Keyra tidak menyadarinya, Kinan memutuskan untuk melangkah masuk lalu melompat ke ranjang Keyra membuat gadis itu terlonka karena kaget.

"Kak!" seru Kinan sambil melompat ke ranjang.

Keyra tersentak, ia memegang dadanya yang berdebar. "Kinan, kalau masuk ketuk dulu! Bisa jantungan!" 

"Kinan melihat penampilan Keyra dan wanginya yang berbeda. "Cie.. mau kencan Kak?" goda Kinan.

"Apa sih? Masih kecil kaya tau arti kencan aja?" balas Keyra.

Kinan mendengus. "Kinan bukan anak SD lagi ya! Ya jelas tau lah, orang yang mau kencani Kakak di depan rumah!" Ia mengangkat dagu sambil bersidekap dada lalu memandang arah lain.

Mendengar itu sontak Keyra menoleh. "Serius?" Revan di depan rumah?

"Kinan bilang Ayah ah!" ujar Kinan menyebalkan, ia turun dari ranjang Keyra dengan gerakan lambat. 

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now