36. Si Cupu

40.5K 4.6K 707
                                    

SELAMAT MEMBACA

36. SI CUPU

SMP Tunas Harapan, Depok.

Seorang siswa tengah mengganti seragam olahraganya di toilet. Ia melepaskan seragam olahraganya menyisakan kaus dalam tak berlengan yang ia pakai. Ia menggantung seragamnya di puncak pintu bilik toilet. Namun beberapa siswa nakal yang berada di toilet dengan iseng mengambil seragam-seragamnya. Lantas lelaki itu meraba-raba seragamnya, pandangannya buram karena tidak mengenakan kacamata. Lantas ia mengambil kacamatanya di dinding toilet. Setelah pandangannya lebih jelas, ia terkejut melihat seragamnya yang hilang. Ia sempet berpikir seragamnya mungkin terjatuh ke lantai, ia menunduk meraba lantai di luar bilik toilet tapi tak kunjung menemukan. 

Revan, saat itu masih duduk di kelas tujuh dengan penampilan yang jauh berbeda dengan yang sekarang. Ia masih dekil dan culun. 

"Hei! Siapa di luar?!" teriak Revan. Tapi ia tidak mendengar suara siapapun.

Sementara beberapa siswa yang mengambil seragamnya kini berlari ke luar toilet berpapasan dengan seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet perempuan. 

Keyra menahan mereka. "Eh, eh, seragam siapa?" tanyanya.

Ketiga lelaki itu menoleh. "Seragam Si Cupu." Mereka tertawa. 

"Sini-sini, biar gue sembunyiin," pinta Keyra.

Entah apa yang Keyra pikirkan saat itu. Ia tidak berniat mem-bully Revan, ia hanya iseng tanpa berpikir panjang. Wajar, ia baru saja menginjak bangku SMP, tentu sifat iseng menjahili teman saat SD masih terbawa.

Ketiga lelaki itu memberikannya pada Keyra yang menyambutnya. Mereka pergi sambil tertawa, sementara Keyra menyembunyikan seragamnya di sela-sela tanaman tepi koridor di depan toilet. Setelah itu Keyra juga bersembunyi di ujung tanaman, ia ingin melihat reaksi Revan. 

Benar saja, tak lama setelah itu Revan keluar dari toilet dengan kaus dalam dan celana OSIS-nya. Tangannya memeluk dirinya sendiri. Saat ia keluar dari toilet, semua siswa yang melihatnya langsung terbahak. 

Revan malu sekali, nafasnya naik turun tak beraturan. Tapi pandangannya menangkap sesuatu yang mencolok di tanaman di hadapannya, itu seragamnya. Lantas ia mengambilnya, bertepatan itu, Keyra keluar dari tempat sembunyinya. Ia menertawainya. 

"Hahaha!" Keyra sebenarnya tidak tau jelas nama asli lelaki itu, tapi ia hanya memanggilnya seperti anak-anak lain, Si Cupu. Tidak peduli juga jika Revan adalah Kakak kelasnya.

Revan menatap marah pada Keyra, adik kelasnya. Buru-buru ia kembali ke dalam toilet dengan emosi meletup-letup di dadanya. Bisa-bisanya gadis itu mengambil seragamnya. 

Sejak saat itu Revan tidak suka dengan Keyra. Wajah dan nama gadis itu akan selalu ia ingat. Jika saja ia punya kesempatan membalas perlakuan Keyra terhadapnya, maka ia akan melakukannya. Ia ingin Keyra merasakan apa yang ia rasakan. 

Setelah kenaikan kelas, Revan pindah ke Jakarta. Ia benar-benar merubah total penampilannya. Dari dekil dan culun menjadi seperti sekarang atas bantuan Deva. Revan yang digemari hampir semua siswi di sekolah. 

Semesta seakan mendukung niat Revan balas dendam, tak disangka ia dan Keyra bertemu di SMA Aksara Bangsa. Saat mengetahui Keyra tertarik padanya, ia gunakan kesempatan itu untuk membalas Keyra sewaktu-waktu. Ia mulai mendekati gadis itu hingga akhirnya jadian. 

Di sela-sela hubungan mereka berlangsung, Revan sebenarnya tidak sabar ingin balas dendamnya. Ia yang saat itu memenuhi laci Keyra dengan sampah dua kali dan ia yang menulis tulisan 'Gue bakal balas lo!' dengan inisial S, yang artinya Si Cupu di meja Keyra. 

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now