39. Jebakan Genta

39.4K 4.3K 220
                                    

SELAMAT MEMBACA

39. JEBAKAN GENTA

Keyra tengah berkutat dengan buku tebal milik Geanno, isinya tentang poin pelanggaran siswa. Geanno tadi menyuruhnya untuk merekap poin tiap nama siswa yang tercatat setiap bulannya. Keyra berdecak, ternyata masih ada juga yang melanggar sebanyak ini.

"Buruan!" seru Geanno, ia duduk di kursinya, di depan Keyra.

Keyra mendongak lalu berdecak. "Ini juga lagi aku kerjain, Kak!" balas Keyra.

Keyra kembali menatap buku itu, lalu menuliskan sesuatu di sana. 

Geanno tertawa dalam hati melihat ekspresi kesal Keyra. 

Ada beruntungnya Keyra jadi asisten Geanno selama seminggu, saking sibuknya ia di sekolah, ia jadi tidak kepikiran Revan, kalau lelaki itu tidak muncul di ruang OSIS. Untung saja Keyra tidak terlalu sering mengerjakan sesuatu di ruang OSIS, Geanno lebih sering mengajaknya keliling sekolah meneliti satu persatu siswa mana yang melanggar peraturan sekolah. 

Tanpa Keyra sadar, Geanno mengamatinya dalam diam. Walaupun sesekali Keyra merasa risih karena seperti diperhatikan, tapi Geanno langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. 

Hingga beberapa kali, Keyra akhirnya mengucap. "Kakak daritadi liatin aku ya?!" 

Geanno menoleh lalu membulatkan matanya. "Siapa yang liatin lo?" tanyanya dingin.

"Kak Geanno lah, masa setan?" balas Keyra.

"Ngapain gue liatin lo?" desis Geanno mendelik.

Keyra berdecih. 'Gue doain suka beneran lo!' batinnya.

Keyra kembali menyelesaikan tugasnya, ia bersikap was-was. 

Ketika Geanno tanpa sadar meliriknya lagi, kali ini Keyra langsung menangkap basah lelaki itu. Geanno tak sempat memalingkan wajahnya. "TUH, KAK GEANNO LIATIN AKU!" ujar Keyra keras membuat beberapa siswa di ruang OSIS melihat ke arahnya. 

Geanno melotot seketika. Sialan! "Gue lagi perhatiin lo bener apa gak kerjainnya?!" belanya.

Genta masuk ke ruang OSIS.Melihat Geanno dan Keyra sedang berdebat membuat ia menyeletuk, "Ada yang terasa berbunga-bunga, tapi bukan taman."

Geanno lalu melirik sinis pada Genta yang terkekeh sambil mengedipkan sebelah matanya genit membuat Geanno bergidik geli.

Hari demi hari berganti, belum satu minggu Keyra sudah dibuat angkat tangan. Geanno memang menyebalkan! Baiknya cuma sama anak-anak, kalau sama teman sekolahnya tidak punya hati! Ia sampai tidak bisa membedakan apa ia beneran jadi asisten Ketua OSIS atau babu Geanno? 

Geanno baru saja meminta Keyra memesankan bakso di kantin. Bukan niatnya menyiksa Keyra, tapi Geanno suka melihat wajah kesal gadis itu, lucu. "Tunggu apalagi?" tanyanya pada Keyra yang masih berdiri di depannya. 

Keyra mendengus kesal. "Aku bukan babu Kakak!" tolaknya. 

"Mau lo gue cium?" ancam Geanno.

Keyra melotot mendengar ancaman maut Geanno. Ia teringat kejadian di mana saat Geanno mencium keningnya di toilet perempuan karena ketidaksengajaan. Hal itu membuat Keyra bergidik geli sekaligus ngeri. Wajah Keyra memanas. Bukan karena malu, tapi ia menahan amarah yang hampir meluap. Ingin sekali ia mencakar wajah Geanno.

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now