31. Suka

39K 4.5K 759
                                    

SELAMAT MEMBACA

31. SUKA

"Gak, gak, gue gak mungkin suka sama dia," ujar Revan sambil mengeleng-gelengkan kepala dengan kedua tangan yang ia tempelkan ke meja belajarnya.

Revan kemudian menghempaskan dirinya ke kursi lalu memukul kening dengan sebelah kepalan tangannya. "Gak! Lo gila! Gak mungkin lo suka sama dia!" monolognya.

Deva yang sedang berada di rumah Revan, menyembulkan kepalanya di balik pintu. Revan tidak menyadari kedatangannya karena posisi Revan membelakanginya.

"Lo gila, Van! Lo gila!" Sedari tadi Revan tak berhenti merutuki diri sendiri.

Deva juga sudah mendengar beberapa kali Revan menyebut dirinya sendiri gila karena menyukai seseorang. Pikirinnya pun mulai berkeliaran. Jangan-jangan Revan berniat selingkuh dari Keyra? Ia memutuskan melangkah masuk.

"Lo emang gila ngomong sendiri Bang," kekeh Deva.

Revan terlonjak karena kaget, dengan cepat ia menoleh kebelakang. Wajahnya tampak shock melihat Deva masu ke kamarnya. Apa Deva mendengar semua ucapannya?

"Hayo! Lo suka sama siapa? Gue bilangin Keyra lo!" tunding Deva. Ia berhenti di sebelah Revan.

Revan menatapnya kesal. "Lo kalau masuk ketuk dulu pintunya!"

"Kaya biasanya gue ketuk aja?" balas Deva.

"Lo emang gak diajarin sopan santun sih!" balas Revan.

"Ngaku, lo suka siapa?" Deva menatap penuh selidik.

"Gue gak suka siapa-siapa! Gue sukanya sama Keyra!" balas Revan. Tangannya bergerak merampas dompet di atas meja yang di sentuh Deva.

Deva terkekeh, ia bersandar di sisi meja belajar Revan sambil bersidekap. "Lo suka sama Keyra doang atau ada orang ketiga?"

Revan mendelik. "Apaan sih? Gak pernah ada orang ketiga!"

"Terus kenapa tadi lo bilang 'Lo gila, Van! Lo gila! Gak mungkin lo suka sama dia!'?" Deva menirukan cara bicara Revan tadi.

Revan bangkit berdiri lalu beranjak keluar kamar, malas berbicara dengan Deva yang selalu kepo. "Bukan urusan lo Dev!"

"Dasar Si Cupu," ledek Deva. Sebelum Revan mencapai pintu kamar, ia menoleh dengan lirikan sinis, sangat sinis.

🎨🎨🎨

Keyra sedang berada di rumah petak anak-anak, rutinitas yang ia lakukan setiap minggu beberapa bulan belakangan ini. Bertemu mereka memang terasa menyenangkan dan ia tidak merasa keberatan sedikitpun. Melihat mereka tertawa bersama rasanya bahagia. Ia pernah mengajak Revan ke sini, tapi entah kenapa anak-anak lebih sering menjahilinya membuat Revan cukup kapok untuk ke sini.

Tapi Keyra memaklumi Revan, mungkin ia jadi tidak nyaman jika diajak ke rumah petak. Hubungannya dengan Revan baik-baik saja dan terasa semakin kuat. Rasa suka Keyra kini mendekati kata cinta, ia benar-benar sudah jatuh pada Revan. Ia sudah menyerahkan hati seutuhnya hingga kini di genggam erat oleh Revan. Dan Keyra juga sudah mengenggam hati Revan. Ia harap hubungan mereka selalu awet.

Setiap kali Keyra ke sini, anak-anak selalu menceritakan sosok Kakak ganteng yang belum ia ketahui siapa sampai sekarang. Tapi Keyra menangkap kesan bahwa Kakak ganteng itu mempunyai hati yang tulus dan baik.

Ketika Carissa mengabari Keyra melalui pesan bahwa ia akan menjemputnya sore hari, malah membuat Keyra tersenyum senang. Ia tidak masalah, ia mau menemani anak-anak.

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang