17. Anti Mainstream

42.7K 4.9K 96
                                    

Boleh dong minta 🌟💬nya hehee😆
Makasii banyak yang udah tinggalin jejak❤

SELAMAT MEMBACA

17. ANTI MAINSTREAM

Hari demi hari berlalu dengan cepat, akhirnya Aurel menemukan cara untuk mendekati Genta dengan anti mainstream. Beberapa waktu lalu, Aurel sering melihat Genta dan Pak Hendry makan bersama di kantin atau sekadar mengobrol di koridor sekolah ketika bertemu. Mumpung Pak Hendry guru yang friendly, ia gunakan saja kesempatan itu. Mencari tau hobi Genta lewat Pak Hendry. Aih, bisa-bisanya Aurel!

Aurel, Keyra dan Gita berada di balik dinding, sebelah pintu masuk kantin. Mereka sedang menyembulkan kepalanya mengintip Pak Hendry dan Genta di salah satu meja di dekat pintu masuk, posisinya Genta membelakangi mereka.

"Genta, kamu sudah punya pacar belum?" tanya Pak Hendry.

"Bapak ngeledek?" balas Genta.

"Saya nanya serius," balas Pak Hendry.

Genta tertawa renyah. "Kirain Bapak ngeledek saya karena masih jomlo."

"Hobi kamu apa?" tanya Pak Hendry.

Genta menatap bingung Pak Hendry. "Bapak kenapa nanya gitu?" Tidak ada rasa curiga sedikitpun.

"Mau saya cariin jodoh?" ujar Pak Hendry.

"Widih?!" Genta menatap binar. Ia berdecak. "Yang cantik ya Pak!" candanya.

"Tentu."

Genta tertawa, ia tidak menganggap serius. Mungkin Pak Hendry sedang bercanda.

"Hobi saya badminton sama nonton, Pak." Genta menyendoki makanannya ke mulut.

"Terus perempuan seperti apa yang kamu suka?" Pak Hendry memang bisa diandalkan. Padahal Aurel hanya meminta tolong mencari tau hobi Genta, tapi Pak Hendry justru mencari tau hingga akar-akarnya.

"Yang badai Pak! Rambutnya panjang, cantik, imut, lembut, empuk," ujar Genta kemudian tertawa terbahak.

"Kamu kira boneka?!" sela Pak Hendry.

Genta bercanda rupanya. "Gak ada tipe khusus, yang apa adanya aja Pak."

"Begini cowok jaman sekarang yang perlu dicontoh!" Pak Hendry mengacungkan jempol.

"Gue cariin dari tadi, ternyata kalian di sini?! Lagi ngintip apa sih?!" tanya Deva. Suaranya yang keras mengejutkan Keyra, Gita dan Aurel yang sontak membalikkan badannya lalu mengodenya untuk diam.

Sementara beberapa siswa di sekitar yang mendengar suaranya juga menoleh ke arahnya. Termasuk Pak Hendry dan Genta.

"Deva, toa banget sih mulut lo!!" kesal Aurel.

"Mau gue jahit mulut lo?" Gita melotot.

"Yah, ketahuan!" decak Keyra.

Pak Hendry dan Genta melihat ke arah mereka. Aurel tersenyum semanis mungkin ke arah Genta.

"Eh, ada adik kelasnya kamu," ujar Pak Hendry ke Genta. Lalu ia melambaikan tangannya ke arah Keyra, Gita, Aurel dan Deva. "Sini, ayo!"

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now