42. Tinggal Serumah?

42.6K 4.4K 584
                                    

SELAMAT MEMBACA

42. TINGGAL SERUMAH? 

Ari selama dua minggu ini baru teringat bahwa sebelum ia dan Gita menjaga jarak, ia sempat bertemu dengan Keyra di perpustakaan. Ia memang pertemuan biasa, tapi ia yakin ada yang sabotase. Lantas ia mengabarkan Genta dan Deva. Mereka berdua sontak merutuki diri sendiri. Kenapa mereka tidak kepikiran sejak awal untuk mencari bukti kesalahpahaman Gita terhadap Keyra melalui cctv. Mereka sungguh tidak menyalahkan Ari yang baru teringat kejadiannya, justru mereka berterima kasih karena masalah akan segera terselesaikan. 

Genta, Deva dan Ari berada di ruang OSIS, mereka sedang mencari data pada waktu yang diberitahu Ari. Untung saja di depan perpustakaan terdapat cctv yang mengarah ke sepanjang koridor. Genta menemukan rekaman saat Ari berjalan hendak masuk ke perpustakaan lalu tidak sengaja bertabrakan dengan Keyra hingga membuat novel di tangan Keyra terjatuh. Ari membantunya mengambil lalu mengembalikannya. Mereka salah fokus dengan seorang gadis yang berdiri di salah satu pilar sudut kanan belakang Ari. 

Gadis itu tengah memngambil gambar mereka hingga membuat hasil foto mereka persis seperti berpegangan tangan. 

Ari menghela nafas berat. Itu Yollanda, gadis itu yang sudah membuat gosip tidak benar ini. "Bener, bener deh! Bakal gue kasih pelajaran tuh anak." 

Genta buru-buru merekam dengan kamera ponsel. 

"Buruan, Kak!" seru Deva, gereget.

"Ya ini juga lagi gue rekam! Ngajak gelut lo?" balas Genta.

"Gelut? Ada tuh di air!" balas Deva.

"Belut, bego!" 

"Lo berdua gak usah berantam deh!" lerai Ari. 

Setelah selesai merekam layar laptop, mereka bergegas mencari Gita dan Aurel yang akhirnya mereka temukan di kantin. 

Aurel hanya memutar mata dengan malas, ngapain Genta ke sini? 

"Gue mau bicarain hal penting sama lo berdua," ujar Genta. 

"Apa lagi Kak?" tanya Gita.

"Gue tau siapa yang nyebarin foto itu. Lo salah paham Git," ujar Genta pada Gita.

Genta memperlihatkan hasil rekamannya di layar laptop tadi. Akhirnya Gita dan Aurel menganga setelah melihat kejadian yang sebenarnya. 

"Pegang buku?" Gita menoleh pada Ari. Lelaki itu mengangguk. 

"Jadi gue salah paham?"

Gita menganga tak percaya. Betapa bodohnya ia percaya mentah-mentah pada kontak asing yang mengirim foto Ari dan Keyra kepadanya. "Kak, serius?" tanya Gita pada Genta.

"Lo masih nanya pula, lo udah liat sendiri," balas Genta sambil menunjukkan layar ponselnya. 

"Satu lagi." Genta menatap Aurel kali ini.

"Lo juga salah paham Rel." Aurel mengernyit.

"Gue minta maaf karena kemarin gue emang peluk Keyra. Tapi bukan seperti yang lo pikirin. Keyra itu sahabat kecil gue. Gue baru ketemu sama dia lagi, gue cuma berusaha ngingetin Keyra siapa gue dengan cara gue peluk dia saat kita pisah dulu. Tapi dia gak ingat."

Aurel hanya tertegun mendengar penjelasan Genta. Apa benar? Tapi ia tidak menemukan kebohongan di mata Genta. 

Genta sebenarnya cukup maklum dengan Gita dan Aurel yang gampang percaya. Mungkin sifat itu masih mereka bawa dari SMP. Tapi saatnya Genta untuk membuat mereka lebih dewasa. 

My Killer Ketos (New Version-Sudah Terbit)Where stories live. Discover now