"Gimana, gimana? Lu nyuruh gua pacaran sama opa-opa? Anjir. Becanda lu," Natasha menoyor pipi Tiara, sahabatnya. Ia mengalihkan pandangan ke gedung di seberangnya. "Mendingan gua jomblo seumur hidup. Opa-opa mana bisa berdiri?" Tiara yang selalu berpikiran negatif langsung menutup telinganya. "Eh, vulgar amat sih jadi orang?" Ia memarahi gadis yang memang mulutnya tidak terfilter itu. Natasha menyandarkan badannya di tembok pembatas dan menyengir heran. "Lu sukanya nonton film porno sampai mikirnya ke situ ya?" ujarnya menyindir kawannya yang polos. "Aku cuman nonton drama Korea ya! Sembarangan," katanya membela diri. Wajahnya langsung cemberut. "Jadi orang jangan skeptis dulu. Tuh lihat fotonya." Ia menyodorkan HP-nya pada Natasha. Belum sampai sedetik kemudian, mata Natasha melotot seakan hampir copot dari tempatnya. "I-ini... opa lu? Seriusan? Kok mirip oppa-oppa Korea," sahutnya tak percaya. Tiara mengangguk. "Tuh orangnya," katanya dengan gestur kepala menunjuk ke arah belakang Natasha. Begitu Natasha membalik badannya, sesosok pemuda tampan nan tinggi berotot tampak berjalan mendekat. Jika ini adalah adegan di film kartun, hidungnya pasti sudah mimisan. Ia seperti sedang melihat idola K-Pop yang digandrungi kaum hawa haus yang akan belaian. "Hei, Lan. Ini Natasha, yang kuceritain kemarin." Tiara memperkenalkan keduanya. Yang disapa langsung menunduk sedikit menatap gadis yang lebih pendek lima belas centimeter darinya itu. "Halo. Aku Alan," sapanya sambil menyodorkan tangan. Natasha terlalu terpesona hingga tak mendengar apa kata sang pemuda. Alan melirik ke Tiara dan bertanya dengan sedikit berbisik, "Dia normal kan?" Tiara memukul pelan punggung Natasha. "Nat, hei. Sadar," ujarnya. Baru saat itulah Natasha kembali ke alam nyata. "Lu gantengnya ber-damage banget sih. Gua jadi ngga fokus kan. Sorry," katanya blak-blakan tanpa rasa malu sedikitpun. "Kenalin. Gua Natasha Wong. Jurusan Bahasa Inggris, tapi suka digital art. Dan gua, pacar lu."
60 parts