part 14

30.1K 3.3K 76
                                    

●●♡●●

Sesampainya Jennie di kafe, ia turun dari mobil dan kemudian mendapatkan tatapan yang banyak para pengunjung kafe yang lewat. Dari awal ketika dia memasuki daerah kafe dengan mobil yang berlambangkan lambang jendral kekaisaran dia sudah mendapatkan perhatian dari berbagai orang.

Khususnya para laki laki dan juga perempuan yang merupakan pengunjung kafe, Jennie berjalan dengan anggun memasuki kafe. Dan sepanjang perjalanan dia mendengar bisik bisik dari para wanita yang tidak suka dengan dirinya.

"Bukankah itu Jenniefer istri Jendral?" Kata salah seorang perempuan kepada temannya.

"Iya benar, lihatlah dia menjadi sangat cantik." Kata temannya.

"Bukankah dia lama tidak muncul setelah beritanya dengan mentri Taeyong?"

"Apa dia tidak memiliki rasa malu."

Dan begitu seterusnya, dia hanya memandang cuek mereka seakan akan mereka hanya lah angin lalu yang tidak dapat ia lihat.

Jennie kemudian memasuki ruang VIP yang telah dipesan oleh sahabat sahabatnya, dan benar saja ketika dia memasuki ruang VIP itu sahabat sahabatnya benar benar terkejut karna Jennie datang. Mereka langsung saja berlari memeluk Jennie seperti tidak pernah bertemu dengannya.

"Janee! Kami sangat merindukanmu." Ucap Gabriela Sooyaji dia adalah anak dari Viscount Gabriel. Mereka berempat dari keluarga bangsawan.

"Huaa kak Jane, sudah lama sekali tidak bertemuu!" Kata Alicia Herald, seorang anak dari Viscount Herald.

"Benar, kami sangat merindukanmu." Dan kali ini dari Rosêla Barsen anak dari Viscount Barsen.

"Teman teman aku juga merindukan kalian."

Mereka ber 3 kemudian membawa Jennie duduk, dan kemudian Jennie terdiam sebelum mengatakan sesuatu.

"Teman teman, aku ingin mengatakan sesuatu." Katanya.

"Katakan saja Jane." Kata Sooya.

"Aku ingin meminta maaf karna menjauhhi kalian beberapa tahun ini, dan selalu marah ke kalian, aku merasa bersalah karna kalian masih mau menerimaku sementara aku pernah berbuat jahat kepada kalian."

"Jane, kami tidak pernah marah kepadamu, kami tahu kamu akan kembali lagi kepada kami, jadi kamu tidak boleh merasa bersalah seperti itu." Kata Sooya.

"Benar kak, kami tidak pernah marah kepadamu. Malah justru kami bahagia karna kamu terlihat lebih baik dari sebelumnya." Terang Alice.

"Benar, dan akhirnya kita bisa berkumpul lagi sekarang." Tambah Rosê.

Mereka pun bercerita tentang masa kecil yang mereka alami, tertawa bersama melupakan semua kenangan buruk yang pernah terjadi pada masalalu.

Dimana dulu Jennie berteriak kepada mereka, dan memutuskan persahabatan tepat setelah janji suci pernikahannya.

Mereka melupakan itu, karna tau Jennie sedang bersedih pada saat itu karna dia masih mencintai mentri Taeyong.

"Oh ya Jane, bagaimana keadaan jendral dan Alex?" Kata Sooya memanggil Yeonjun dengan Alex karna memang benar nama depannya kan Alexander.

"Dia baik baik saja, dan Yeonjun ku itu sangat sangat lucu, kau tahu kak dia seperti orang dewasa yang bergumam jika seseorang mengajaknya bicara."

"Aku ingin sekali bertemu dengan Baby Alex, kak kapan kau akan membawanya? Aku ingin sekali menggendongnya." Ucap Alice dengan semangat.

"Aku akan membawanya ke rumah ayah pada saat imunisasi besok, kalian mampir saja kesana. Karna akan sulit jika kalian pergi ke kediaman Jendral." Ucap Jennie, memang benar butuh izin khusus untuk memasuki kastil, dan Jennie bingung bagaimana cara meminta izin kepada Taehyung. Dia takut kejadian tadi pagi terulang kembali. Sungguh ingin rasanya dia tenggelam kedasar laut mengingat perlakuan lembut suaminya.

"Jadi kak, apakah kau sudah menyukai Jendral?" Jail Rosê menanyakan hal itu membuat Jennie kembali bersemu merah.

"Waah liat pipinya merah." Kata Alice mengejek.

"Tidak perlu dijawab pun kita sudah tahu dari pipinya yang bersemu." Kata Sooya.

Mereka tertawa melihat Jennie yang malu malu seperti orang pertama kali jatuh cinta, benar dikehidupan sebelumnya Jennie tidak pernah sekalipun dekat dengan lelaki. Dan saat hidup bersama suami ia pun melaksanakan hal itu tanpa rasa percintaan yang ada, tapi akhir akhir ini, entah kenapa dia ingin sekali meledak karna perlakuan Taehyung.

"Bagaimana Jendral dimatamu Jane?" Tanya Sooya.

"Dia baik, terkadang dia sedikit dingin tapi dia sangat peduli dengan semua orang, dia sangat menyayangi Yeonjun bahkan dia yang tidak tahu cara menggendong bayi berlatih diam diam karna ingin menggendong Yeonjun." Kata Jennie.

"Kami senang kau bahagia kak." Kata Alice.

Begitulah percakapan mereka yang asik, dilanjutkan makan berbagai hidangan yang telah disiapkan.

.
.
.
.
.
.

Lain hal dengan Jennie, kita beralih ke Taehyung dan Yeonjun. Pasalnya saat ini Taehyung dihadapkan dengan hal yang lebih sulit dibandingkan peperangan, dengan percaya diri dia menolak bantuan dari Emma dan akhirnya sekarang masalah ini sama sekali tidak bisa ia gugat karna gengsi.

"Baiklah, yang depan yang mana yah?" Gumamnya membalikkan popok itu, ya benar Taehyung sang jendral saat ini sedang memasangkan popok untuk putra semata wayangnya.

"Hmm tuan Jendral, anda harus mengoleskan bedak dan minyak dulu sebelum memakaikan tuan muda popoknya." Ucap Emma membuat Taehyung malah balik bertanya.

"Benarkah? Yang bedak yang mana?" Tanya Taehyung sekalian.

"Ini bedak, dan ini minyak kayu putih agar tuan muda hangat." Kata Emma.

"Baiklah mari kita mulai jagoan!" Seru Taehyung.

Dia mengoleskan minyak di bagian perut Yeonjun kemudian bedak dan memakaikannya popok. Disaat ia memasang popok itu, sesuatu yang basah meluncur mengenai wajahnya tepat.

Membuat para pelayan yang ada disana terkekeh tapi mengingat nyawa mereka, mereka kembali diam, sedangkan sang pelaku hanya bergumam karna belum bisa berbicara.

"Baiklah, akan kulaporkan pada ibumu kalau kau berani mengencingi seorang Jendral besar. Ini pertama kalinya seorang Jendral tidak berwibawa didepan anaknya sendiri." Ucap datar Taehyung kemudian mengelap wajahnya kemudian kembali mengerjakan tugasnya.

Setelah selesai melaksanakan tugasnya dia menggendong anaknya dan bermain sebentar.

Hingga dia meletakkannya didada bidangnya, dan berbaring sembari berkata.

"Ibumu sedang apa yah disana? Apakah dia bersenang senang."

Ucap Taehyung kepada Yeonjun, tapi bayi kecil itu malah mengusak ngusuk dada Taehyung mencari cari sesuatu. Dan Taehyung pun kebingungan karna itu.

"Jagoan? Kau kenapa?"

Karna sang bayi terus mendusal dusel dadanya mencari cari makanan yang biasa ia temukan pada dada ibunya.

"Hiks hiks."

Kemudian bayi kecil itu mulai menangis. Karna ia tidak menemukan kesukaannya pada ayahnya.

"Haaah ayah tidak punya apa yang ibumu punya jagoan."

"Huaaaa." Seakan mengerti bayi itu menangis benar benar kencang karna lapar. Para pelayan pun memberikan ASI yang telah diletakkan didalam dot.

Tapi bayi itu tidak mau, terpaksa Taehyung menelpon Jennie.

Tapi bayi itu tidak mau, terpaksa Taehyung menelpon Jennie

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Donde viven las historias. Descúbrelo ahora