Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑

part 6

●●♡●●

Jennie menyiapkan kamar milik Taehyung, itu adalah kamar utama castil yang besarnya hampir sebesar satu apartemen yang mewah. Jennie sudah tidak terkaget kaget lagi ketika melihat semua kekayaan ini. Dia hanya merasa kehidupannya didunia yang dulu sangat sederhana dan berlaku juga dikehidupan yang sekarang. Letak kamar utama adalah berjalan ke kanan dari kamar milik Yeonjun.

"Tolong letakkan ini juga disana." Jawab Jennie memberikan bunga segar di dalam pot, dan itu adalah bunga lavender yang menenangkan.

"Baik nona." Jawab salah satu pelayan.

Emma datang bersamaan dengan Yeonjun yang sudah dimandikan dan memakai pakaian yang bagus.

"Aah putra ibu udah ganteng." Kata Jennie gemas dengan pipi gembul putranya, selama 2 minggu ini terlihat jelas Yeonjun lebih banyak mengoceh dan juga semangat, ia senang karna Yeonjun lebih sehat dibandingkan 4 bulan yang lalu.

Jennie segera mungkin menggendong anaknya, dia berniat keluar dari kamar itu karna memang sudah hampir selesai dibersihkan. Pertama kali dia membuka kamar utama dia terkejut karna kamar utama penuh dengan debu dan juga kotor seperti belum pernah dibersihkan.

Para pelayan beralasan kalau tuan duke tidak ingin kamarnya dimasuki oleh siapapun, tapi Jennie meminta mereka setidaknya menggangi sprei dan membersihkan debu yang berterbangan didalamnya karna tidak baik kalau seorang yang sakit ditempatkan di tempat yang kotor.

Hal ini juga di dukung oleh Hendry, dia juga membantu membawakan barang dan mengabari tuannya kalau kamar utama dibersihkan oleh nona rumah. Awalnya Taehyung marah tapi dia tidak bisa berkata kata karna alasan dari Jennie yang masuk akal.

Bukan karna apa, tapi Taehyung juga tidak tau kenapa dia mengunci kamar utama, dia hanya tidak ingin barang barangnya di rusak.

Tapi Hendry berkata kalau barang barangnya akan tetap sama, dan hanya mengganti korden serta beberapa seprai yang berdebu. Juga mengelap debu yang menempel dibarang barang itu.

Dan Taehyung hanya mengikuti alur itu saja.

Jennie turun dimeja makan pun telah disiapkan hidangan makanan yang enak, Jennie mendengar kalau Letnan dan juga komandan dari Perbatasan juga akan ikut. Saat pernikahannya dengan Taehyung dia pernah melihat mereka berdua sekilas dan itu ada didalam ingatan Jenniefer.

Setidaknya mereka juga akan menginap untuk beberapa hari, jadi sebagai tuan rumah yang baik dia meminta koki untuk memasak makanan yang sehat.

"Nona, dokter Jaehyun akan datang beberapa menit lagi, dia berkata kalau banyak pasien yang harus dia tangani sehingga kemungkinan dia akan telat datang untuk memeriksa tuan nona." Terang Hendry yang melihat nonanya duduk memangku Yeonjun di ruang tengah.

"Tidak apa, yang penting kau sudah mengatakan ini kepada Jendral. Aku akan menyambut mereka semampu ku." Ucap Jennie.

"Baik nona."
Hendry meninggalkan ruang tengah, beberapa menit dari sekarang Helikopter akan mendarat di kastil utama.

"Emma tolong jaga Yeonjun sebentar, aku akan mengganti pakaianku."

Dan Emma pun mengambil Yeonjun dari gendongan Jennie, kemudian Jennie memgganti pakaiannya menjadi lebih rapi, seperti biasa pakaian yang sopan, dia memakai rok selutut dan memakai pakaian dengan renda yang tidak terlalu ketat.

Setelah itu dia turun kembali kebawah, disana dia berpapasan dengan Emma yang ingin menjauhkan Yeonjun dari suara Helikopter yang telah sampai.

"Kemarikan Emma biar aku yang menggendongnya." Kata Jennie menggendong Yeonjun lagi.

Jennie menggendong Yeonjun, kemudian Hendry datang dan berkata kalau tuan duke telah sampai.

"Nona tuan telah sampai." Katanya.

"Baik mari."

Jennie telah menyiapkan semuanya dengan baik, jika Taehyung membiarkan dan tidak memperdulikannya dia juga tidak peduli. Dia cukup menjalankan kewajibannya sebagai istri itu saja.

.
.
.
.
.

Taehyung sampai, dia memakai alat bantu agar bisa berjalan sendiri dengan kursi rodanya. Jungkook dan Jimin juga mengikuti dibelakangnya tidak mengurangi rasa sopan walau mereka adalah sahabat.

Mereka berjalan ke arah castil dan disana Jennie beserta Hendry dan beberapa pelayan menyambutnya.

Taehyung, tentu saja dia terkejut dengan kehadiran Jennie menggendong anaknya dengan aman, bahkan anaknya terlihat sangat nyaman dalam gendongannya.

Jungkook dan Jimin yang baru pertama kali melihat Jennie dari dekat terasa tersihir, bagaikan bidadari Jennie mampu membuat mata mereka tak mampu teralihkan padanya.

Sama halnya dengan Taehyung, dia mencoba mempercayai ucapan Hendry tentang Jennie yang berubah. Bahkan sampai penampilannya sangat berbeda, apakah dia yang belum mengenal atau tergesa gesa memutuskan dia tidak tahu. Yang pasti dia mengakui kalau Jennie lebih cantik dari sebelumnya.

Sesampai tepat didepan Jennie dan beberapa karyawan, Jennie kikuk, dia bingung mau mengatakan apa. Sehingga suasana menjadi hening sesaat. Sebelum akhirnya dia mencoba tersenyum simpul dan berkata.

"Kalian pasti lelah karna perjalanan panjang, mari masuk setelah itu kita tunggu dokter Jaehyun untuk mengecek keadaan Jendral."

Ucapnya lancar, sesaat Jungkook dan Jimin juga tercengang, bagaimana bisa Jennie yang pemarah dan sombong berubah menjadi sangat ramah dan murah senyum.

Lain halnya dengan temannya, Taehyung malah berpikir kalau jiwa istrinya telah berubah, dia benar benar merasakan hangat, baru pertama kali dia pulang dan merasa senyaman ini.

Dan Hendry pun membantu Taehyung ke kamar utama, Jungkook dan Jimin juga mengantarnya ke kamar utama. Taehyung diam sedari tadi tapi aslinya dia bingung menghadapi istrinya yang seperti ini.

Setelah malam pertama dia langsung meninggalkan istrinya dan pergi keperbatasan, dia hanya berkunjung saat anaknya lahir saja dan ia kembali lagi ke perbatasan.

Pandangannya terhadap Jennie juga berubah. Apakah karna sudah menjadi ibu Jennie berubah sangat lembut dan penyayang seperti orang lain.

Yang pasti dia berharap anaknya nyaman dengan ibunya sendiri dan merasakan kasih sayang orang tua. Tidak seperti dirinya dimana dirinya telah ditinggalkan oleh orangtuanya sedari kecil.