part 5

35.2K 3.6K 70
                                    

●●♡●●

Jennie sedang memasak kali ini, dia memasak nasi goreng sehingga ia mengupas bawang dan kawan kawannya untuk bumbu masakannya. Sekarang dia tidak lagi bosan dan menerima kehidupannya disini dengan baik.

Baru saja ia ingin memotong semua bahan, suara tangisan Yeonjun pecah dan membuatnya mengalami luka gores.

Entah kenapa suasana hatinya menjadi tidak tenang.

Dia sesgera mungkin mencuci tangannya dan langsung pergi keatas melihat putranya yang bahkan belum selesai menangis.

"Ada apa Emma?" Tanya Jennie yang baru saja sampai.

"Saya tidak tahu nona, tuan muda tiba tiba menangis ketika saya baru saja sampai." Katanya.

"Kemarikan Emma, biar aku yang mengeceknya."

Kemudian Jennie mulai mengecek keadaan popok anaknya, dan kemudian mengecek segala sesuatu yang berhubungan dengan bayi yang rewel.

"Yaampun nona tangan anda." Ucap Emma ketika melihat luka Jennie yang terkena sayatan pisau.

"Ah Emma bisa tolong ambilkan p3k dan obati lukaku." Kata Jennie, ia lupa mengoleskan obat pada tangannya. Emma dengan hati hati melakukan itu.

Pandangan Jennie mulai tidak fokus, entah kenapa dia merasakan kegugupan dan kekhawatiran yang berlebih, ditambah Yeonjun yang tidak mau berhenti menangis membuat hatinya yang khawatir menjadi lebih panik.

"Emma, apa kau pernah merasa sangat gelisah tanpa sebab?"

Mendengar pertanyaan nonanya Emma mendongak dan berkata.

"Pernah nona." Jujurnya.

"Lalu kenapa kau bisa gelisah?" Tanyanya sesekali menepuk nepuk pelan Yeonjun agar berhenti menangis.

"Waktu itu suami saya berada di perbatasan, dan dia terluka parah tapi saya tidak tahu hal itu. Saya merasakan kegelisahan saat yang sama anak saya yang pertama pun terus menangis dan kami mendapatkan kabar kalau suami saya terluka hingga koma. Bersyukurnya tuan Duke mau membiyayai semua operasi sehingga suami saya dapat tertolong." Katanya panjang lebar.

"Kau tahu Emma, entah kenapa hatiku sangat gelisah dan khawatir." Ucap Jennie.

Dia tidak tahu kenapa, tapi yang pasti perasaan mengganjal selalu terasa dibenak Jennie.

"Itu tidak mungkin nona, tuan duke tidak akan mungkin terluka saya percaya dia baik baik saja."

Mendengar nama suaminya, Jennie mengelak. Dia bahkan tidak pernah berhubungan dengan suaminya, dan yang terjadi di malam itupun juga karna kesalahan.

Sesaat ketika dia mencoba berpikir positif, Hendry tergesa gesa memasuki kamar itu.

"Nona! Nona!" Teriaknya.

"Ada apa Hendry?" Tanya Jennie terkejut, dan mencoba menenangkan Yeonjun.

"Itu itu!" Khawatirnya.

"Itu apa?" Tanya Jennie.

"Tuan duke nona." Katanya terengah engah.

"Tuan duke, dia jatuh dari pohon dan mengalamin cedera yang parah. Dia akan dibawa kesini beberapa hari lagi." Ucap Hendry.

"Apa!?" Kaget Jennie, dia bukan kaget karna Taehyung terluka, tapi dia sangat terkejut karna seharusnya menurut novel kepulangan Taehyung suaminya masih 6 bulan lagi.

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Kata Jennie tanpa sadar membuat Hendry juga ikut kasihan.

"Semua pemberontak telah ditangkap, waktu itu pangeran dari negara tetangga hampir terjatuh dan Jendral berusaha untuk menolongnya. Tapi tak disangka Letnan negara tetangga malah menyerangnya ketika dia berada dilembah, jendral jatuh dari atas pohon dan berguling dilembah sehingga dia terluka parah."

Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Where stories live. Discover now