part 38

17.1K 1.8K 39
                                    

●●♡●●

Jennie saat ini berada dirumah kaca milik kediaman Marquess, dulu rumah kaca ini adalah tempat favoritnya bersama dengan teman temannya. Bahkan saat ini rumah kaca ini begitu indah. Yoona selalu menjaganya, apalagi ketika dulu putrinya memutuskan hubungan dengannya hampir setiap hari dia duduk disana dengan melamun memandang semua bunga bunga yang indah.

"Ibuuu!"

Suara Yeonjun kembali terdengar, kali ini Yeonjun datang bersamaan dengan mata sembab yang habis menangis.

"Yeonjunnie, kau sudah bangun? Tadi kan habis tidur siang." Kata Jennie sembari membawa Yeonjun kegendongannya.

"Ibuu, hiks hiks."

Jennie pun membawa Yeonjun kearah gendongannya, kemudian dia memangkunya dikursi tempat dimana disana pesta teh diadakan.

"Ada apa sayang?" Tanya Jennie mengusap surai Yeonjun mengelap keringat yang menempel didahinya dan kemudian menghapus air matanya.

"Ibu, Yeonjun akan jadi anak baik, asalkan ibu jangan pergi meninggalkan Yeonjun." Ucapnya memeluk ibunya erat.

"Memangnya kenapa? Yeonjun kenapa?"

"Tadi hiks Yeonjun bermimpi ada cahaya biru dan putih membawa ibu pergi, kemudian semenjak saat itu hiks ibu gak pernah kembali lagi." Katanya.

Jennie terkejut mendengar penuturan putranya, apa yang dia maksud, apa dia habis mimpi buruk.

"Yeonjun liat ibu didunia dengan Gedung gedung besar dan keramaian kota, ada banyak mobil mobil beraturan dan juga lampu lampu lalu lintas menyala setiap hari. Disana ibu memakai jas dan rok kemudian berangkat kerja, tapi ibu tidak mengenali Yeonjun sama sekali ketika Yeonjun berusaha meraih tangan ibu." Ucapnya.

Kali ini Jennie benar benar terkejut, apa yang dilihat oleh putranya adalah gambaran dari Seoul, disana hampir 24 jam lalu lintas ramai dan padat, serta pejalan kaki selalu ada karna memang malam siswa sekolah pun masih banyak yang mengikuti kelas tambahan. Di Quentia malam hari tidak seramai di Korea karna jam kerja disini lebih lambat dan semua pekerja memiliki kendaraan pribadi seperti mobil, sangat minim pejalan kaki yang ada.

"Apa yang Yeonjun lihat?" Kata Jennie.

"Gedung gedung besar dengan kaca, kemudian Yeonjun yang berdiri sendirian disana setelah ditinggal ibu, kemudian saat kembali kesini ayah menjadi menyeramkan dan suka tidak sadarkan diri. Ini semua karna ibu yang pergi, makanya ibu jangan pergi tetap disini bersama Yeonjun dan ayah."

Tapi Jennie kalut, dia tidak bisa mengatakan kalau selamanya dia akan bersama dengan anaknya.

"Yeonjun, dengarkan ibu." Katanya membuat Yeonjun mendengak kearah ibunya berada.

"Kalau misalkan suatu hari nanti ibu pergi, ingat yah kalau ibu selalu menyayangi Yeonjun." Ujar Jennie mengusap kepala Yeonjun lembut.

Hal itu mengakibatkan matanya berair menahan tangis, Yeonjun yang mendengar hal itu tidak begitu paham tapi hatinya merasa teriris.

"Ibu selalu sayang sama Yeonjun, selalu cinta sama ayah meski ibu harus ninggalin kalian. Yeonjun tetap sayang kan sama ibu, meski ibu harus pergi."

"Yeonjun bakal tetap sayang hiks sama ibu, tapi ibu jangan pergi. Ibu gak boleh pergi gak akan Yeonjun biarin ibu pergi! Huaa kenapa ibu bilang ibu akan pergiii! Yeonjun tidak mau! Yeonjun tidak maauu hiks ibuuu pergi huhuuhuu." Ucapnya memeluk erat ibunya.

Lama waktu berjalan Yeonjun tertidur dalam dekapan Jennie, kemudian dengan mata yang sembab Jennie membawa anaknya untuk tidur bersama. Taehyung masih belum pulang. Dia sedang ke kantor untuk pengecekan beberapa proposal.

Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Where stories live. Discover now