part 18

29.8K 3.1K 71
                                    

●●♡●●

Jennie sedang menidurkan Yeonjun di box bayinya tepat disamping kiri ranjangnya, tadi ia meminta Emma untuk memindahkannya agar jika Yeonjun bangun dia akan langsung kedengaran dan menggendong serta menenangkannya.

"Anak ibu yang tampan, anak ibu yang manis." Ucapnya mengusap lembut kepala Yeonjun dan mengecupnya berkali kali.

Wajah Yeonjun sangat sama dengan Taehyung, hampir bisa dibilang memang benar benar dia anak dari Taehyung. Jennie memikirkan perkataan Sana membuatnya bersedih, bahkan anaknya mendapatkan hinaan bahkan sebelum dia tahu apa arti hinaan itu.

"Yeonjun nie, kau harus kuat seperti ayanmu ne? Kau tidak boleh sedih jika orang lain menghinamu? Anak ibu tidak boleh mendengarkan perkataan orang lain dan berjalan dengan gagah seperti ayah ne? Karna ibu juga akan berada disisi Yeonjunnie dan mendukung apapun jika Yeonjun benar."

Jennie akan mendidik putranya dengan kasih sayang dan kebenaran, dia tidak ingin anaknya menjadi seperti dirinya yang terobsesi kepada sesuatu seperti dulu kepada Taeyong. Dia akan mengajarkan putranya berusaha mendapatkan sesuatu dengan berusaha dan berjuang. Jika ingin sesuatu maka dia harus berjuang sama seperti Taehyung dan Jennie dikehidupan sebelumnya, karna sebuah tujuan tidak akan didapatkan dengan mudah jika tidak berusaha.

"Ya, dia memang akan menjadi seperti diriku." Kata seseorang membuat Jennie terkejut dan membalikkan badannya melihat Taehyung yang sudah ada didalam kamar bahkan pintunya sudah tertutup.

"Jendral? Kapan anda pulang?" Kata Jennie terkejut tapi masih menetralkan suaranya karna Yeonjun sudah tertidur.

"Baru saja, kenapa?"

Tanya Taehyung dia sudah tidak terlalu canggung, justru sangat asik ketika melihat wajah lugu istrinya ketika tersipu.

"Anuu selamat datang." Kata Jennie mendekat kearah Jendral, dia melepaskan jas dan dasinya karna tangan Taehyung masih patah.

"Saya telah melepaskan dasi dan jasnya, saya akan mengoleskan salepnya sekarang jadi bagaimana jika kita ke kamar utama?" Kata Jennie karna memang ini sudah jam set 10.

Melihat Jennie dan kemudian tak sengaja melihat kancing piyamanya terbuka pun membuat Taehyung berkata.

"Apa kau habis menyusui jagoan? Kau lupa membenahi kancing atasmu." Ucapnya terkesan datar, membuat Jennie yang sedang melepaskan dasi yang tersangkut itu pun bersemu merah.

"Apa!?"

Jennie pun segera membenarkan kancing piyamanya dengan wajah yang masih bersemu merah. Bagaimana dia bisa berkata sedatar itu? Batin Jennie karna Taehyung sangat datar ketika melihat kancingnya terbuka, padahal aslinya Jennie tidak tahu kalau Taehyung menahan hasrat yang sudah membara didalam dirinya.

Taehyung yang melihat Jennie masih membalikkan dirinya pun membisikkan sesuatu ditelinga Jennie.

"Kau tidak lupa dengan permintaanku kan?" Tanya Taehyung.

Sontak Jennie lagi lagi bersemu, kali ini telinganya bahkan ikut memerah. Ia lupa Taehyung meminta permintaannya ketika sudah pulang, bagaimana ini aku sedang datang bulan? Batin Jennie.

Padahal dia tidak tahu permintaan apa yang diminta Taehyung, dengan sesegera mungkin dia berbalik menutup matanya dan dengan tegas ia berkata.

"Maaf Jendral tapi saya tidak bisa." Katanya.

"Kenapa?" Kata Taehyung kebingungan.

"Saya sedang datang bulan jadii ituu." Jennie tercekat karna malu tidak bisa melanjutkan perkataannya.

Taehyung berpikir sejenak, setelah dia tahu arah pembicaraan Jennie pipinya bersemu merah tapi disisi lain dia ingin tertawa, karna tak bisa menahan tawanya dia pun akhirnya tertawa.

"Hahahahah hei, kau kira aku meminta apa darimu? Hahaha aku tidak tahu kalau istriku ternyata mesum hahaha." Tawanya menggelegar tapi Yeonjun yang sedang tidur tidak terganggu aneh memang.

Jennie yang memainkan kedua jari tunjuknya pun kebingungan karna Taehyung tertawa terbahak bahak.

Hingga dia sadar kalau Taehyung belum memberitahu apa keinginannya.

"Hahahaha hei, aku hanya memintamu untuk tidur denganku dikamar ini bersama Yeonjun kenapa otak dalam kepala yang kecil ini malah memikirkan hal yang luar biasa." Ucapnya masih tertawa memegang bahu Jennie dan mengetuk kepala Jennie pelan.

Lagi lagi Jennie bersemu merah dia mengalihkan pandangannya sekali lagi merutuki pikirannya yang negatif.

Melihat Jennie yang seperti itu membuat Taehyung pun menarik Jennie kedalam pelukannya, sontak pandangan mereka berdua bertemu. Terdiam dalam keheningan yang nyata keduanya sama sama terpana melihat satu sama lain.

Hingga Taehyung pun berkata.

"Kalau mau, aku bisa melakukannya jika kau sudah selesai datang bulan." Ucapnya membuat Jennie pun sesegera mungkin melepaskan pelukan Taehyung dan berkata.

"Yeonjun masih kecil, saya tidak berniat memberikan adik untuknya sebelum dia berusia 5 tahun jadi anda harus menunggu." Katanya dengan kesal.

"Kan ada hari aman, aku akan menunggu hari itu." Ucap Taehyung kemudian berlalu ingin mengganti pakaiannya.

Setelah selesai mengganti pakaiannya dia melihat Jennie yang menatap Yeonjun didalam box bayinya dengan tatapan seperti bersalah. Taehyung mendekat kemudian dia duduk disamping Jennie.

"Jangan pikirkan hal itu lagi, bukankah kau yang mengatakan tidak perlu mendengarkan perkataan orang lain yang tidak tidak." Katanya.

Kemudian Jennie pun berkata sambil memakaikan salep pada lengan Taehyung.

"Saya hanya sedih, jagoan tidak tahu apa apa tapi dia sudah mendapatkan kebencian dari orang lain." Katanya, mau ditutupi dari Taehyung pun beritanya sudah menyebar, Jennie pun paham Taehyung pasti sudah tahu tentang masalah itu.

Taehyung berkata.

"Kau istriku, aku sudah bilang kalau tidak.ada yang bisa menyelakaimu dan jagoanku di kekaisaran Quentia ini." Katanya dengan tegas.

"Saya tahu karna saya percaya kepada anda." Kata Jennie kemudian menatap Taehyung kemudian membalikkan kepalanya lagi, masih malu dengan kejadian tadi dia masih merutukkinya.

Hingga akhirnya Jennie tidak melanjutkan mengoleskan minyak itu dan kemudian berkata.

"Sudah selesai jendral, saya akan tidur lebih dahulu." Katanya.

Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya, padahal baru lengan saja yang ia oleskan belum dada dan punggungnya dasar. Ucap Taehyung dalam hatinya.

 Ucap Taehyung dalam hatinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Where stories live. Discover now