part 26

25.2K 2.6K 8
                                    

●●♡●●

Setelah Taehyung membenahi mobilnya, dia masuk kedalam dan melihat Jennie yang masih menggigil ketakutan. Dia pun melepaskan jaketnya dan ia kenakan pada Jennie, tentu saja Jennie membeku dengan perlakuan yang Taehyung berikan.

"Terimakasih." Ucapnya.

"Huuh, jangan lakukan itu lagi."

Taehyungpun menyalakan mobil, dan menjalankannya. Dia berniat mampir dulu ke rumah makan terdekat. Agar Jennie bisa merasakan ketenenangan terlebih dahulu.

Disepanjang perjalanan Jennie melihat kearah Taehyung, dia merasakan kehangatan dan ketakutannya perlahan hilang. Tak lama kemudian mobil berhenti, mereka berhenti disebuah rumah makan. Beserta hotel dengan tulisan Jembatan kaca.

"Turunlah J, aku tahu kau pasti lapar. Jadi kita makan dulu." Ucap Taehyung kemudian Jennie pun turun bersama dengan Taehyung.

Mereka disambut oleh warga sekitar yang mengelola tempat itu, dan ketika Jennie melihat pemandangan yang indah saat masuk kedalam resto itu dia benar benar terkagum kagum.

"Kami akan menyiapkan semampu kami Jendral." Ucap meneger.

Resto itu bernuansa outdoor, dengan pemandangan kota dibawahnya yang bersinarkan lampu lampu terang, dan terdapat jembatan kaca untuk berfoto disetiap kanan dan kirinya. Serta tempat bersantai ria dengan keranjang yang menampilkan bawahnya.

Ada pula tempat duduk untuk makan malam romantis, selain itu ada juga gasebo untuk bersantai dan sangat indah untuk berfoto.

"J, pakai ini." Ucap Taehyung, dia memberikan baju bersantai kepada Jennie, dan berkata kalau Jennie boleh menikmati pijat relaksasi sebelum makan malam.

"Tapi."

"Kau tidak boleh menolaknya J bukankah kau habis jatuh tadi, atau kau mau aku yang memijatmu? Aku tidak sungkan melakukannya." Bisik Taehyung kepada Jennie membuat Jennie pun menabok bahu Taehyung.

"Mesum!" Sebelum ia berlari kearah pemijatan relaksasi yang telah ditunggu oleh para pelayan.

Selesai, Jennie memakai baju itu. Dia terlihat sangat cantik dengan baju lajuran sepanjang betisnya. Pakaiannya nyaman dengan kain yang sangat halus seperti sutra. Rambutnya yang panjang digerai dengan bunga yang terselampir disampingnya membuatnya terlihat sangat cantik.

Bahkan Taehyung yang hanya menggunakan kaos dan celana biasa melepaskan kacamatanya melihat kearah Jennie yang benar benar cantik.

"Bukankah ini terlalu berlebihan?" Kata Jennie membuat Taehyung hanya tersenyum sebelum menarik kursi didepannya dan mempersilahkan Jennie duduk untuk menikmati malam yang indah itu bersama.

"Tidak, aku akan melakukan apapun untuk membuatmu bahagia." Ujar Taehyung.

"Terimakasih Tae." Jawab Jennie, dia berpikir kali ini, malam dihutan tidak terlalu buruk. Dia tahu Taehyung bersamanya. Apasalahnya membuka hati? Ia bisa mencobanya. Atau lebih tepatnya mungkin hatinya sudah terbuka. Hidup beberapa bulan disini membuatnya tersadar kini ia tidak bisa kembali kedunianya yang nyata. Padahal dulu dia berpikir dia pasti akan bersedih jika meninggalkan Yeonjun sendiri.

"Aku senang kau memanggil namaku dengan lembut." Ucapnya.

"Bukankah itu yang kau mau?"

"Bukan, yang ku mau masih menunggu nanti. Ini akan menjadi hal yang luar biasa untuk kita berdua nanti." Ucap Taehyung kemudian dia memanggil pelayan untuk membawakan makanan segera.

Jennie juga Taehyung makan dengan lahap, selesai makan Taehyung menarik Jennie untuk pergi ke jembatan kaca dan menikmati pemandangan kota dimalam hari dari sana.

"Bukankah itu indah?" Ucap Jennie.

"Dari awal aku sudah bilang, kau lebih indah dibandingkan mereka."

Kemudian Taehyung membawa Jennie kepelukannya. Dia berkata kalau dia akan selalu ada disamping Jennie kapanpun itu. Kemudian mereka menginap dihotel itu sebelum melanjutkan perjalanan besok.

.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya mereka kembali melanjutkan perjalanan, mobil sport itu kembali membuka atasnya agar angin masuk dengan cepat. Kemudian mereka berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke Teluk Mahera dimana Teluk mahera hanya turun beberapa kilometer lagi dari atas pegunungan

Mereka pergi dari hotel itu, melanjutkan perjalanan dengan angin sepoi sepoi yang menerpa rambut mereka. Beberapa jam pun berlalu, terkadang mereka bertukar tawa dan bercerita tentang kenangan masing masing ketika masih muda. Kecanggungan diantara keduanya pun hilang dalam sekejap saja, panggilan keduanyapun berubah menjadi nama panggilan, mungkin akan berkembang lagi nanti menjadi sayang? Mungkin.

"Sebentar lagi kita akan sampai. Apa kau tidak ingin mampir dulu ketempat lainnya?" Ucap Taehyung tiba tiba membuat Jennie berpikir sejenak.

Dari arah depan, dia melihat kerumunan ditebing depan. Orang orang desa dengan pakaian sederhana ada disana untuk menikmatinya.

"Tae, ada apa didepan kita itu?" Tanya Jennie kepada Taehyung.

Kemudian Taehyung tersenyum, dan berkata.

"Festival desa, sebentar lagi akan ada Festival penyambutan bintang. Jadi para warga akan berkumpul ditebing untuk merayakan festival bintang ini, bagaimana kalau kita kesana."

Benar saja, ditebing yang panjang itu para warga membuka kios kios dengan lentera yang panjang. Mereka banyak bersenang senang dan bermain main. Anak anak pun juga ikut bahagia disana.

Kemudian kemeriahan itu berhenti, ketika mobil sport mewah itu berhenti tepat didepan pintu masuk festival. Mereka terkejut ketika melihat Duke Victor Taehyung yang bergelar Jendral itu datang dengan senyum menggandeng seorang wanita cantik bersamanya.

Mereka berbondong bondong menyambutnya, Taehyung menyapa ramah mereka semua. Jennie bahkan tak menyangka Taehyung seramah ini pada rakyat Quentia, padahal dia adalah bangsawan kelas tinggi yang biasanya sama sekali tidak peduli dengan mereka.

Selain itu Jennie dan Taehyung pun menikmati beberapa wahana, mereka juga memakan makanan yang ada, beruntung itu disiang hari dan mereka bahagia berkumpul dengan para warga. Terakhir mereka datang kearah penjual es tebu. Jennie sangat histeris melihatnya, didunianya yang dulu khususnya di Korea tidak ada Sari tebu seperti ini, mungkin ada tapi jarang sekali dia melihat orang berjualan sari tebu ini.

"Kau mau ini?" Ucap Taehyung.

"Benar, aku belum pernah mencobanya! Ayo belikan cepat!" Ucapnya senang.

Taehyung hanya terkekeh kemudian membeli dua gelas untuknya dan untuk Jennie, dengan semangat Jennie meminumnya, Taehyung melihatnya dengan tersenyum, baru kali ini dia melihat sosok Jennie yang seperti anak kecil.

Melihat Jennie, menghabiskan sari tebu dengan semangat dan mengakibatkan busa dari sari itu menempel pada wajahnya, membuat Taehyung ingin melahapnya.

Dia meraih pipi Jennie, Jennie terdiam ketika Taehyung mengelap mulutnya sebelum dia menciumnya dan mengakibatkan ia membeku seketika itu.

Adegan itu dilihat oleh semua warga desa, mereka bersorak ketika Taehyung melakukan itu. Banyak sekali yang memuji dan setelah selesai Jennie benar benar tersipu, wajahnya semerah tomat dan ia berlari menghindari Taehyung karna malu. Para warga tertawa melihat tingkah lucu itu, Taehyung ikut tertawa dan mengendikan bahunya sebelum membayar dan menyusul Jennie kearah mobil.

 Para warga tertawa melihat tingkah lucu itu, Taehyung ikut tertawa dan mengendikan bahunya sebelum membayar dan menyusul Jennie kearah mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang