part 22

27.2K 2.8K 39
                                    

●●♡●●

Dan dari rumah sakit mereka pun pergi ke pacuan kuda kekaisaran yang sudah dipesan VIP oleh Marquess. Jennie mengabari Alice, Sooya, dan Rosêla yang ingin bertemu Yeonjun mereka ada disana juga ingin berkuda dan bermain.

"Jane." Kata Yoona selaku istri dari Siwoon dia menyambut putrinya di resto bergaya koboy, tepat ditempat arena berkuda itu.

Arena berkuda itu hanya khusus untuk bangsawan tingkat tinggi yang sudah memiliki penghargaan, membanggakan nama bangsa dan berkududukan tinggi. Didalamnya ada beberapa kuda terpilih dan arena piknik serta beberapa resto dan salon kuda.

"Ututututu cucu nenek." Kata Yoona menggendong Yeonjun, sementara Taehyung dia dan Marquess Siwoon serta Marchel telah lebih dulu ke arena kuda setelah bersalam sapa tadi.

"Ibu sudah lama disini?" Kata Jennie, sembari melipat jaket dan peralatan baju milik Jendral, dimana Taehyung sudah berganti pakaian berkudanya.

"Tidak, kami juga baru sampai, ngomong ngomong Jendral sakit, tapi kok dia terlihat baik baik saja?" Tanya Yoona yang mendengar kabar bahwa Jendral sakit karna memakai Gips ditangan pada postingan pertama Jennie.

"Ah benar, tangan dan kakinya patah di perbatasan sehingga dia pulang untuk penyembuhannya. Tadi kami sempat mampir ke rumah sakit dan kata dokter, Jendral sembuh dengan cepat sehingga bisa langsung di lepas gipsnya."

"Apa kau yang merawatnya Jane?" Tanya Yoona penasaran apakah hubungan anak dan menantunya itu sudah baik.

"Tentu saja aku, kalau Hendry yang merawatnya, Jendral pasti tidak akan mau. Kasian jika Hendry harus disemprot Jendral setiap hari karna pemaksaan." Kata Jennie diselingi kekehan. Yoona juga tertawa hangat melihat putrinta tampak bahagia dan lebih dewasa.

Ia bahkan melipat baju suaminya sendiri, tidak meminta bantuan pelayan lain padahal pelayan yang ia bawa banyak.

"Janee, bibii!" Seru seseorang berbarengan dari arah pintu yang ternyata itu adalah Alice, Rosê dan Sooya yang telah masuk. Mereka berpelukan dan bertukar sapa. Kemudian bergantian menggendong Yeonjun dan menciummi pipinya gemas.

"Jadi, apa kalian tidak ingin berpacu kuda lagi?" Kata Yoona sembari membawa Yeonjun kedalam dekapannya.

"Ah sebelum itu aku ada sesuatu untuk kalian." Kata Sooya tiba tiba kemudian dia memberikan sebuah amplop logo keluarganya dan membagikannya kepada Rosê, Alice dan Jennie.

"Waah ini! Ini undangan pesta pernikahan dan pesta dansa, di teluk Mahera!" Seru Alice.

Teluk Mahera, adalah perbatasan Teluk terindah di Quentia, karna teluk ini berisi pegunungan pegunungan indah disana terdapat jajanan jajanan lokal dan street food. Dan beberapa aurora di atas lautnya.

Itulah keistimewaannya, biasanya Aurora ada pada pegunungan es tapi disini Teluk Mahera aurora dibuat dengan pantulan cermin sehingga aurora itu buatan semata, selain itu istimewanya di Teluk ini adalah Teluk cinta.

Konon katanya, jika kalian melihat ratusan bintang jatuh diatas pegunungannya, semua permohonan kalian akan dikabulkan. Permohonan yang paling tulus akan bertahan sampai ajal menjemput. Itulah yang ada pada keistimewaan Teluk Mahera.

"Aku akan melaksanakan pernikahanku 2 minggu kedepan." Kata Sooya kemudian semua orang memberi selamat atas pernikahannya.

Setelah itu baru mereka mengganti pakaian dan mulai memilih kuda, mereka menuntun kuda mereka sampai pada arena berpacu dimana disana ada Marchel diurutan ketiga, Marquess diurutan kedua dan Taehyung di urutan pertama. Mereka memacu dengan kecepatan diatas rata rata.


Jennie yang melihat hal itu terkagum kagum, apakah seorang Jendral sehebat ini. Hingga akhirnya perlombaan dimenangkan oleh Taehyung yang telah melakukan beberapa putaran.

Selesai Taehyung beserta yang lainnya mendekat kearah Jennie dan teman temannya.

"Jane, bukankah Jendral sangat tampan, kau beruntung dia suamimu." Ucap Rosê yang berdiri disebelah Jennie.

"Rosê." Kata Jennie tidak ingin diledek.

Benar saja, sebelum Marquess dan Marchel menyapa Jennie yang siap dengan anduk ditangannya Taehyung lebih dulu menyodorkan mukanya kepada Jennie.

"Bisakah kau mengelapnya?" Katanya.

Jennie hanya tersenyum simpul dan mengelapnya, Marquess dan Marchel yang melihat itu bersedih karna anak perempuan dan adik kecilnya telah menjadi milik orang lain, bahkan menunjukkan keromantisannya didepan mereka hati mereka sungguh tercabik cabik..

"Kalian ini, kenapa coba kalian harus cemburu." Kata Yoona tiba tiba yang mendorong kereta bayi milik Yeonjun dan memberikan handuk kepada suaminya dan putranya.

"Aku tidak menyangka putriku sudah besar." Kata Siwoon matanya sedikit berair.

"Ayah, aku masih tetap putri kecil ayah." Kata Jennie.

"Hiks padahal dulu kau hanya ingin menikah dengan ayah." Ucap Siwoon mengingat ketika dulu, dia pulang kerja dan mendapati putrinya sedang bermain boneka di ruang tengah dia selalu bertanya, Jane kau akan menikah dengan siapa? Dan dengan polosnya dia berkata akan menikahi ayahnya sendiri. Tentu saja Siwoon senang karna putrinya begitu menyayanginya. Walau hal itu kini menjadi kenangan kepolosan putrinya.

"Kau akan berkuda?" Ucap Jendral.

"Benar Jendral, kami akan berkuda bersama." Jawab Rosê.

"Hati hati jangan sampai jatuh." Kata Taehyung ke Jennie, walau terdengar datar tapi mereka tahu kalau disana terdapat rasa kekhawatiran.

"Tidak akan, oh ya ayah, kakak dan Jendral kalian tidak boleh menggendong bahkan menyentuh Yeonjun sebelum mandi, aku tidak mengizinkannya." Kata Jennie yang sudah melihat kakaknya yang ingin menoel pipi gembil milik keponakannya.

"Yaah, paman harus mandi dulu."

Ucap Marchel kecewa.

Ucap Marchel kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang