part 34

17.5K 2.1K 11
                                    

■■♡■■

Taehyung mengendarai mobil sporthnya dia tahu seluk beluk setiap organisasi gelap di kekaisaran ini, dia akan langsung menyelamatkan anaknya. Dia bersumpah jika anaknya terluka sedikit saja, dia akan menghancurkan orang itu sampai kekaisaran ini mengutuknya atas perbuatan tercelanya, karna orang itu salah memilih musuh.

Sementara itu Yeonjun dia diam, dia dibawa keruangan gelap dengan kaki dan tangan yang diikat serta mulut yang dilakban. Begitupun Kuma yang menemaninya didalam ruangan itu, walau Kuma menggonggong dia juga sangat ketakutan sehingga menempel kepada Yeonjun selalu dengan badannya yang menggigil. Mereka dibawa berjam jam dari kastil dari pagi sampai siang.

Disaat saat seperti ini Yeonjun ingat dongeng yang dikatakan ibunya.

"Suatu hari sikancil yang cerdik tinggal diwilayah yang sama dengan sibuaya, buaya yang sudah lama ingin menjadikan kancil makanannya pun selalu memikirkan segala cara untuk mendapatkan kancil. Karna tak tahan dengan perlakuan buaya akhirnya kancil berpindah tempat dari hilir sungai kearah hulu dimana disana ia bisa mendapatkan makanan yang segar disana, karna heran kancil tidak sering terlihat akhirnya buaya mencari cari kancil. Dia kemudian bertanya kepada temannya, apakah kalian tahu tempat tinggal kancil sekarang? Dan temannya menjawab kalau kancil sekarang tinggal di bagian hulu dan disana ia sering memakan apel dari pohon tempat tinggalnya dia juga sering menyebrang sungai untuk memakan rambutan. Akhirnya buaya pun mulai mengintai kancil dari balik batu yang besar dipinggir sungai. Karna merasa diikuti akhirnya kancil pun tau kalau buaya datang untuk mengincarnya saat ia sedang ingin memakan rambutan, dengan kecerdasan yang kancil punya dia pun membohongi buaya dengan bertanya kepada batu seolah olah batu itu adalah sahabatnya, karna heran tak kunjung dijawab kancilpun menanyakan hal itu, dengan bodoh buaya menjawab dan mengaku sebagai batu yang biasa kancil ajak bicara. Akhirnya kancil menyapa buaya dan berpura pura kalah dari buaya dengan menyerahkan dirinya sendiri dengan menyuruh buaya membuka mulutnya lebar lebar, karna otomatis mata buaya akan tertutup kancil pun melakukan aksinya dia melompat kearah batu disungai dan menyebrangi sungai kembali kedalam rumahnya diatas pohon, lagi lagi buaya gagal mendapatkan kancil."

"Buaya terlalu bodoh." Ucap Yeonjun ketika dia mendengarkan cerita itu tadi malam. Dan ibunya kembali berkata.

"Benar, Yeonjunnie jika kau ingin menjadi seorang Jendral maka kau harus cerdas seperti kancil. Karna orang cerdas dan berpengetahuan luas akan lebih tenang menyelesaikan semua masalah masalahnya, sedangkan orang bodoh akan tergesa gesa sehingga ia akan kehilangan semua kesempatan kesempatannya. Jika seorang Jendral hanya kuar saja, maka dia akan kehilangan kesempatannya dari orang biasa yang lemah, Yeonjun bisa menjadi seorang jendral sekarang jika Yeonjun pintar dan cerdik maka Jendral besar yang kuat pasti akan kalah dengan Yeonjun."

Mengingat itu Yeonjun merasakan kekuatan menyelimutinya, dia harus berusaha keluar dari masalahnya ini dengan matang matang. Walau dia masih kecil dan manja tapi ia tidak pernah merengek meminta apapun dari kedua orang tuanya, dia selalu berusaha mendapatkannya.

Tak lama kemudian seseorang berparas rupawan tapi seorang bodoh datang masuk kedalam ruangan itu.

"Huh! Anak kecil yang malang! Andai kata ayahmu tidak melakukan itu kepada adikku! Aku pasti tidak akan menculikmu!"

Yeonjun sama sekali tidak takut, dia seorang anak dari seorang Jendral, dan ia selalu ingat pesan ayahnya kalau seorang pria sejati tidak akan pernah gentar melawan musuhnya.

"Huuh lihatlah keberanianmu anak kecil! Aku pasti akan membuat ayahmu mati!" Serunya didepan anak kecil seusia Yeonjun.

Tentu saja Yeonjun tidak takut, ayahnya bahkan pernah melawan seorang pangeran dari negara sebelah. Hal itu diungkapkan ibunya ketika dia melihat luka gores ayahnya yang cukup panjang masih membekas dipunggungnya.

"Tinggalkan dia! Jangan kasih makan sampai besok!" Ujarnya sembari meninggalkan Yeonjun dalam ruangan yang gelap itu.

Yeonjun pun dalam hati tersenyum, dia tahu Kuma adalah anjing yang unik, dia akan mengambil apapun barang yang bersinar secara diam diam dan inilah yang dilakukan Kuma tanpa sepengetahuan orang itu dia mengambil sebuah gantungan kunci dan sebuah pisau. Ia yakin penjahat itu tidak akan tau, karna Kuma dilatih dengan cerdik oleh Marquess sendiri. Bodohnya orang itu, seharusnya ia biarkan saja Yeonjun tanpa melihatnya, dia sama seperti buaya yang mengungkapkan jati dirinya sendiri pikir Yeonjun.

"Good Job Kuma." Kata Yeonjun dalam hati, bersyukur Kuma ada bersamanya, kalian tahu bahkan mainan Kuma saja sangat berkilau, hal itu menyebabkan Kuma menjadi anjing yang unik.

Yeonjunpun bergeser berusaha mengambil pisau itu, ia melepaskan tali yang ada ditangannya kemudian melepaskan tali yang di kakinya lalu membuka lakbannya.

"Kuma die!" Bisik Yeonjun dan Kuma tentu saja langsung berpura pura menjadi anjing yang mati, itu dilakukan oleh Yeonjun agar Kuma tak lagi menggonggong dia mencari cari sesuatu disana meraba setiap sudut ruangan hingga ia menemukan jendela, dibawah Jendela itu Yeonjun menemukan bahan bakar bensin dan beberapa korek, dia berpikir mungkin itu akan berguna sehingga ia membawanya.

Ia mulai mencari kunci jendela digantungan kunci itu, dan menemukannya dengan beberapa percobaan. Mengintip keluar, dan ia pun memerintahkan Kuma untuk keluar dan mengejar penjaga yang ada diluar. Hingga penjaga berlarian dan memanjat pohon Kuma masih menggonggong.

Beruntung dijendela belakang ruangan itu hanya ada dua penjaga. Dan ruangan itu panjang dan sangat lebar seperti menssion sehingga tidak akan ada orang yang mendengarnya. Yeonjun segera keluar dari Jendela dia menertawakan kedua orang itu. Dan kemudian menaburkan bensin dibawahnya menyalakan api dan membuangnya dia lari bersama Kuma lewat gerbang belakang.

"Run Kumaa!"

Ujarnya. Dan dia pun lari hingga dari arah berlawanan mobil sporth hitam yang sangat Yeonjun kenali itu berhenti tepat didepannya.

Kemudian keluarlah Taehyung dengan tergesa gesa memeluk putranya.

"Yeonjun apa kau baik baik saja." Ujarnya sembari melihat keadaan anaknya dari atas hingga bawah.

"Ayaaah! Ayaah tahuu aku berhasil! Mereka itu orang orang yang bodoh ayah."

Ujar Yeonjun, dan Taehyung benar benar terkejut dengan keberanian putranya.

Ujar Yeonjun, dan Taehyung benar benar terkejut dengan keberanian putranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang