part 9

34.4K 3.8K 115
                                    

●●♡●●

Melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 10 malam, Jennie mengingat pesan milik dokter Jaehyun yang mengatakan kalau suaminya tidak boleh tidur dibatas jam 10.

Dia kemudian memanggil Emma dengan telpon yang disiapkan untuk menjaga Yeonjun sebentar dan ia pergi ke kamar jendral setelah Emma datang.

Sesampai dikamar Jendral ia mulai mengetuk pintu kamar itu, dan dari dalam Taehyung berkata.

"Masuk."

Jennie pun masuk, mendapati Komandan Jungkook dan Letnan Jimin yang juga kembali menatapnya. Seperti  tersirat kebingungan dan juga pertanyaan mengapa kau disini?

"Jendral, kata dokter Jaehyun anda tidak boleh tidur terlalu malam dan ini sudah waktunya untuk mengoleskan salep diluka anda."

Jungkook dan Jimin sontak berkata.

"Maafkan kami nona, kami akan segera pergi silahkan nona lakukan tugas nona."

Mereka berdua keluar dan meninggalkan Jennie dengan Taehyung didalam kamar sendirian. Jennie kemudian mendekat kearah Taehyung yang terlihat jelas canggung, tapi Jennie tidak peduli, karna semakin cepat Taehyung sembuh maka semakin cepat ia kembali ke perbatasan. Itu akan menguntungkan baginya, karna dia juga sebenarnya bingung walau terkesan cuek.

Jennie kemudian mendekat, ia mulai mengambil tangan kiri Taehyung dan terkejut melihat luka yang sangat dalam dan sudah lumayan mengering.

"Kalau kau takut kau tidak perlu melakukannya." Ujarnya sembari melihat kearah Jennie yang memegang tangannya.

"Saya tidak takut, hanya saja saya berpikir ini pasti sakit sekali."

Ia kemudian membuka tutup salep mengambilnya beberapa dan mengoleskan secara perlahan lahan. Taehyung sendiri dia hanya memperhatikan istrinya melakukan hal itu. Dia tidak merasakan sakit yang pasti karna ini sudah terbiasa, dia hanya terkagum kagum bagaimana bisa apa yang dikatakan Hendry benar benar nyata didepannya.

Tenang, lembut, halus dan keibuan, sosok Jennie mampu membuat Taehyung merasakan kejang jantung setiap kali melihatnya. Padahal ia bukan berada tepat diantara para musuh di medan perang, tapi ini hanya seorang wanita yang menjelma sebagai ibu dari anaknya mampu mengguncang jantungnya.

Taehyung yang masih bergulat dengan pikirannya tiba tiba meringis karna Jennie yang tidak sengaja menekan lukanya.

"Ssh." Ringisnya.

"Ah maafkan saya Jendral apa itu perih?" Tanyanya.

"Sedikit." Jawab Taehyung apa adanya.

"Saya akan meniupnya agar berkurang rasa perihnya."

Jennie mulai meniup luka Taehyung, dan Taehyung, semburat merah muncul dibagian pipinya. Selesai dari tangan Jennie beralih ke luka gores dibagian pipi milik Taehyung tepat dibawah kelopak matanya.

Taehyung yang tadi mengalihkan pandangannya tiba tiba terkejut kaku karna Jennie yang memegang pipinya agar menghadap kearahnya dan mendekat lebih dekat dengan pipinya.

Sekali lagi dia meniup dengan lembut dan Taehyung menikmati setiap gerakan itu. Walau jantungnya sama sekali tidak normal menerima perlakuan itu dari Jennie.

"Sekarang buka baju anda Jendral." Kata Jennie berniat untuk mengoleskam salepnya di punggung dan dadanya.

Tapi Taehyung malah beranggapan lain, dia berpikir yang tidak tidak. Sebelum akhirnya Jennie berkata lagi.

"Saya juga harus mengecek luka anda didada dan dipunggung juga. Jadi setelah ini saya mohon agar anda duduk dipinggir karna saya akan mulai dibagian punggung terlebih dahulu."

Become a Mother/Season 1&2/ END ✔☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang