tba-21; kabar bahagia

18.3K 1.7K 55
                                    


happy reading🦁🐻

••

sore ini haechan berada di cafe untuk bercerita kepada wendy. dia butuh teman curhat karena sedang mengalami suatu kendala akhir akhir ini.

beberapa hari terakhir dia mudah emosi atau marah marah, kemarin bahkan chenle tidak sengaja menjatuhkan susu botolnya ke lantai, haechan sampai memarahi, untungnya mark sedang tidak ada dirumah. begitupun soohyun dan yeji.

walaupun pernikahannya sudah berjalan dua bulan setengah, tapi memang tidak ada masalah yang membuat keluarga kecilnya saling bertengkar satu sama lain.

haechan dimalam hari juga sering uring uringan, tidak bisa tidur, sepanjang malam hanya memijat pelipisnya pelan karena sedikit pusing. bahkan nafsu makannya kembali memburuk.

sekarang, mereka berdua duduk berhadapan, wendy menatap haechan yang wajahnya sedikit pucat.

"sebaiknya kau periksa ke rumah sakit, meminum paracetamol saja tidak ada perubahan, aku takut kau ada penyakit atau apa." ucap wendy membuka pembicaraan.

haechan memang bercerita kalau ia sudah meminum paracetamol sekaligus amoxicillin, tetapi tetap saja, dia seakan semakin pusing ditambah saat dipaksakan untuk makan, akan hanya berakhir di toilet.

"aku hanya tidak enak badan, nafsu makanku memburuk akhir akhir ini. mungkin aku maag."

"lalu? kalau sudah tahu maag, kenapa sampai bercerita denganku? dimana mark?."

"kak.. aku takut.., akhir akhir ini emosi dan moodku sedikit berubah. aku.. kemarin membentak chenle.." curhatnya.

"apa?! membentak chenle?! sejak kapan kau membentaknya?." wendy sedikit meninggikan suaranya. untungnya tidak ada pelanggan saat itu.

"iya.. aku juga bercerita pada jaemin, tetapi dia malah menyangkal yang tidak pasti atau diluar dugaan. aku jadi malas bercerita padanya."

"kalau memang begini, pada akhirnya sama saja kau tidak akan nyaman bercerita dengan siapapun sekalipun denganku..," haechan mendongak melihat wajah wendy yang terlihat khawatir dengan keadaannya, "lebih baik kau konsultasi dengan mark, dia itu suamimu, tidak baik menutupi apapun apalagi tentang kesehatanmu.."

sejujurnya, haechan ingin sekali bercerita dengan mark, tapi ia masih takut, takut mark akan marah karena sedang menutupi sesuatu darinya.

ia masih ingat ketika bertemu dengan jeno dan jaemin siang itu, niat baiknya padahal membiarkan mereka tidur siang, tapi pulang ke rumah, haechan seakan disambut dengan perlakuan dingin mark, walaupun pada akhirnya, mark luluh juga.

"kan sudah kukatakan nuna.. aku takut bercerita dengan mark hyung.." ucapnya sedikit menunduk.

"yasudah, terserahmu. keras kepala sekali memang kalau diberitahu yang baik baik, digantinya aku berkata keras, kau malah menangis nanti, dasar cengeng." wendy kesal sekali dengan sikap haechan yang seperti ini.

diberitahu halus halus, malah tidak mau. digantinya diberitahu secara keras, malah ujung ujungnya akan salah juga. kepala batu.

"dimana mark sekarang?!.."

"dia dirumah..–, nuna!! kau akan apakan hpku?!." haechan berteriak dalam cafe saat melihat wendy merembut hpnya dari atas meja.

wendy membuka hp itu, untungnya haechan bukan tipikal orang yang memberi kode atau password pada hpnya, jadi wendy lebih mudah untuk membukanya.

"sini kembalikan!!." haechan mencoba merebut ponselnya.

"tidak! aku akan menelpon mark! kalau kau sakit akan menyusahkan banyak orang nanti! diam dan duduk saja! biar aku yang bicara dengan suamimu.." wendy berkata tanpa cela, tidak membiarkan haechan memotong perkataanya.

Tobealone • markhyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang