tba-31; sungchan & haechan

13.7K 1.4K 290
                                    


happy reading🦁🐻

••

setelah dari ruangan dokter dan di izinkan masuk, sungchan sekarang berada duduk di samping brankar dimana haechan masih diinfus dengan mata terpejamnya.

hari sudah malam, hyoyeon memutuskan pulang mengajak chenle karena ia tak bisa lama lama mengajak chenle di tempat seperti ini, apalagi keadaannya sudah malam.

ditatapnya intens laki laki manis yang tertidur didepannya ini, menghela nafas pelan memikirkan segala sesuatu yang mereka telah lewati.

namun ditengah lamunan nya ia tersadar bahwa haechan menggeliat terbangun, dengan cepat sungchan berdiri ingin memeriksa apa yang ia rasakan, karena haechan sengaja dibius sedari tadi untuk mengurangi nyerinya.

"bayi.. bayiku.." haechan sontak mengelus perutnya, menghela nafas bahwa bayinya masih ada.

"hyung tenanglah dulu.."

haechan yang ingin terduduk menyenderkan punggungnya pada brankar, dibantu oleh sungchan yang melihat itu. ia merasa sudah cukup lebih baik daripada tadi siang saat melihat banyaknya darah.

"biar kubantu." haechan mengangguk sambil tersenyum.

wajah mereka bertemu, lirikan kedua pasang mata itu bertemu, saling melirik dengan tatapan tak biasa. sungchan yang tersadar melanjutkan kegiatannya dengan menaikkan sedikit dashboard brankar.

haechan yang tak karuan lagi setelah tatapan tak disengaja itu, mencoba santai dan memikirkan hal lain.

entah kenapa bila bertatapan dengan sungchan dalam jarak dekat, jantungnya berdetak tak biasa, saat bersama mark, dia tak pernah merasakan ini. akankah ini disebut sebuah perasaan atau bagaimana?.

mereka saling diam tak berkutik, haechan mengedipkan matanya berkali kali karena merasa canggung dengan suasana seperti ini.

"kenapa kau diam? biasanya kau banyak bicara.." tukas haechan membuka pembicaraan.

"hanya ingin." jawabnya singkat, haechan mengangguk memberi jawaban.

"apa keadaanmu sudah lekas membaik?, masih sakit?."

"aku baik baik saja, ini sudah pernah ku alami sebelumnya, jadi ya begitu." sungchan yang mengerti lalu diam sesaat.

"hyung?." haechan menoleh, melihat sungchan yang menatapnya.

"tak ada yang mau hyung ceritakan padaku?."

haechan kebingung, mengerutkan dahinya, tetapi setelah dia pikir, dia tak ada janji ingin bicara apa sebelumnya, "tentang apa?."

"tenang dirimu, chenle, hidupmu.." haechan diam sejenak dengan pertanyaan sungchan, sebenarnya ia belum siap, tapi tak enak hati merahasiakan ini apalagi ia sudah tinggal lama berdua.

"maaf aku lancang, seharusnya aku tidak menanyakan hal itu pada–," haechan menggeleng cepat, mungkin ini sudah saatnya menceritakan semua kejadian itu, "tidak, ini salahku.. seharusnya aku menceritakannya padamu."

"aku pergi karena suamiku memiliki wanita lain.. yang pernah ia ajak tidur bersama." haechan menundukkan wajahnya tak ingin menatap sungchan.

"sebelumnya, dia sudah pernah meninggalkan ku saat aku mengandung anak pertama kita, chenle. aku sudah putus asa, membiarkan bagaimana dia melanjutkan hidup nanti dengan mengatakan bahwa aku bisa merawat chenle."

"lalu disisi lain aku kehilangan anak perempuan pertamaku.."

dengan wajah yang masih tertunduk, haechan tak sadar meneteskan air matanya, lagi. entah kenapa ia belum bisa mengikhlaskan kepergian anaknya yang bahkan belum ia lihat wajahnya.

Tobealone • markhyuck [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora